Chapter 31 - Jeno dan Nana mau jadi anak Tante?
Sabtu pagi suasana rumah sedikit agak lenggang, Taehyung sedang meeting melalui zoom di ruang kerja, Rana dan triplets tengah berkumpul di ruang tengah dengan laptop yg tersambung pada skype orang tua Rana yg berada di Ausie.
"Grandma, masa mommy tadi pagi ngidam pengen makan sate ayam yg biasa jualan di depan komplek kalau malam yaa Yura yaa?" adu Ale dengan menggaet Yura pada Laura yg tengah memangku Leo, anak dari kakak Rana yg ikut stay di Ausie.
Laura terkekeh, "Terus dapet nggak satenya?" Ale dan Yura mengangguk bersamaan, "Dapet Grandma, Daddy datengin langsung penjualnya kerumah cuma buat bikinin sate buat Mommy."
"Masyaallah, Mommy kalian merepotkan yaa kalau sudah ngidam kaya gitu."
Ale mengangguk, "Iyaa. Tapi ada enaknya juga kok, kita jadi bisa sarapan sate. Nggak harus nunggu malem dulu baru bisa makan sate ayam maknyus."
Rana yg sedaritadi diam tergelak mendengar jawaban anak perempuannya itu, Alo bahkan sudah menonyor kepala gembul seraya mengatainya. Sedangkan Yura hanya tersenyum dibuatnya, bagaimana bisa Ale yg tadi mengadu tiba-tiba berkata seperti itu pada Laura.
"Kalian nggak pergi main? Biasanya kalau libur nggak ada tuh yang stay di rumah."
"Nggak. Nanti malem baru pergi," Kali ini Alo yg menjawab Laura. Ale dan Yura langsung menatapnya bertanya, "Nongkrong sama anak basket."
Laura mengangguk, "Terus rencana yang kemarin gimana, Na?" Rana tersenyum, "Udah mam, Rana dan Taehyung udah berunding juga sama Mamih Papih dan triplets."
"And then?"
"Mereka akan jadian bagian dari kita. Kalau bukan karena penculikan itu, mereka harusnya ada di panti asuhan dan bersekolah. Jadi nanti agak siangan setelah Taehyung selesai meeting, Rana mau jemput mereka."
Laura mengangguk.
"Ciye mau dapet adek banyak, udah nggak bisa manja lagi nanti sama Mommy kalian." Ujar Leo yg sedaritadi berada di dekat Laura pada Triplets. Triplets berdecak bersamaan, apalagi Alo yg langsung memeluk Rana erat membuat Taehyung yg baru saja bergabung ikut berdecak melihat tingkah Alo yg over manja pada Rana.
Taehyung langsung melepas paksa lengan Alo membuat sang empu tak terima dan menepis tangan Taehyung, "Jangan kenceng-kenceng, nanti adiknya mendelep kapok klen."
"Mana ada dedek mendelep, Daddy!" Yura bersuara agak keras, membuat Ale memekik kaget akan suaranya. "Berisik lo berdua yeee!"
"Abang jangan kenceng-kenceng ih. Nanti dedeknya mendelep kaya kata Daddy!"
"Mau aja lo dikibulin Daddy, mbul!" Rana hanya bisa geleng-geleng akan tingkah mereka berempat. "Mamah sama kakak lihat kan, gimana kalau mereka berantem kaya gini. Rumah rasanya kaya mau rubuh."
Laura dan Leo tergelak keras, "Yang gede aja sampai nggak mau kalah yaa, Na."
"Astagfirullah bang Leo!"
***
"Mau ngapain lagi lo kesini?"
Langkah Rana terhenti setelah melihat laki-laki yang kemarin memarahi Jena yg baru ia ketahui nama Nana, adik dari Jeno. "Dimana Jeno dan Jena?"
Laki-laki itu berdecak, "Lo ngapain sih segala nyari anak-anak gue? Nggak cukup kemarin lo bikin mereka membangkang sama apa kata gue? Mau apa lagi lo? Hah?!"
"Mereka itu masih kecil, nggak bisa disuruh minta - minta kaya gitu! Apalagi lo malah cuma tidur di rumah dan ngandelin mereka buat cari duit!"
"Bacot! Suka-suka gue lah! Lo siapa? Presiden juga bukan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR YOU [ON GOING]
ChickLitTaehyung mencintai Rana, begitupula sebaliknya. Keduanya dihadapkan pada kenyataan dimana ibu dari Taehyung tidak pernah setuju dengan hubungan keduanya. Hingga terjadi kesalahan yang membuat keduanya berpisah. Lama tidak saling tahu atas kabar masi...