Chapter 33 - Terulang kembali
"Hayo! Ngalamun apaa kamu!"
Yura tersentak kaget pada tepukan Ale di bahunya, "Ale mah! Kaget Yura tuh." gadis itu berucsp seraya menetralkan detak jantungnya yg terpacu cepat karena benar-benar terkejut setelah lama melamun di kursi kayu dekat kolam renang di rumah tuan Kim.
Ale hanya nyengir tanpa dosa, niat hati hanya bercanda malah mendapat omelan panjang dari saudara seper-ayahnya itu.
Keduanya tampak terdiam menatap kearah kolam, tapi sepertinya hanya Yura yg diam. Ale bahkan sudah bermain ponsel dengan rebahan menggunakan bantal sofa yang ia dapatkan dari gazebo tak jauh dari kursi tempat Yura duduk sedaritadi.
"Kenapa?" Yura menoleh, kemudian menggelengkan kepalanya pelan seperti tengah menyimpan masalahnya rapat-rapat.
Hal itu tak luput dari pandangan Rana yang sedaritadi duduk di ruang tengah dengan Jena yang asik bermain boneka pemberian tuan Kim dan Lola. Wanita itu tampak tengah menatap lekat Yura, anak itu terihat lebih banyak diam seminggu ini. Entah apa yang tengah gadis itu rasakan, ia hanya berharap masalah dulu tidak terulang lagi.
***
Malamnya, Taehyung yang tengah menyantap makan malam terlambatnya malah dibuat bingung dengan keterdiaman Rana. Wanita itu memang menemaninya makan tetapi tampak banyak melamun, bahkan ia yang hanya menyentuh telapak tangan istrinya dibuat semakin bingung dengan sikap Rana yang langsung tersentak kaget.
"Kenapa?" Rana menggeleng, "Kenapa, babe? Aku kenal kamu nggak sehari dua hari loh. What happend?"
Bukannya menjawab wanita itu malah memberikannya segelas air putih yg langsung ia minum hingga tandas. Rana tampak menghela nafas sebentar, "Aku cuma kepikiran sama Yura."
Taehyung mengernyit.
"Yura? What happend with her?"
"I don't know actually, but, aku ngerasa dia kaya lagi nyembunyiin sesuatu, Tae." Taehyung masih diam memperhatikan Rana yg memainkan jarinya, "Kaya semacam, she gets a problem, tapi dia nggak mau ngasih tahu kita,"
"Kenapa kamu bisa menyimpulkan kaya gitu?"
Rana mengusap wajahnya pelan seraya menghela nafas yg terasa semakin berat, "Aku suka merhatiin sikap anak-anak, dari mulai Alo, Ale, Yura sampai Jena dan Jeno. And i get something wrong with Yura seminggu ini. Dia lebih banyak diam, banyak melamun. Apalagi, dua hari lalu aku ke ruang Laundry di rumah Mamih. Aku nemuin Mbok Nem lagi nyuci seragam sekolah Yura yang kotor, ada bau amis telur dan juga sedikit bercak tanah dibagian rok abu-abunya. Aku pikir Yura lagi ngerayain ulang tahun temannya karena ulang tahun Yura bukan dua hari yang lalu. Aku tanya Oli dan dia nggak ngerasa ulang tahun, aku ngerasa ada yang nggak beres, Tae sedangkan di hari itu Yura juga pulang telat setelah magrib dia baru pulang. Aku, aku takut Yura kena bully lagi, hiks."
Rana terisak pelan, Taehyung yang sudsh berdiri di dekatnya langsung merengkuh tubuh mungil dengan dihiasi perut buncit itu. Ia mengelus pelan punggung istrinya yang masih terisak, bahkan sudah jadi tersedu-sedu membuat pria itu semakin mengeratkan pelukannya. "It's okay, it's okay. Nanti aku suruh Namjoon atau Bagas buat nyelidiki ada apa dengan Yura. Kamu yang tenang dulu, babe. Kasihan twins, ingat jika masih ada twins yang membutuhkan perhatian kamu. Kamu nggak boleh capek dan banyak pikiran, okay?"
Rana mengangguk pelan.
"Thank you, babe. Thank you, kamu sudah bersikap adil pada anak-anak termasuk pada Yura."
***
"Mommy, Mommy, Nana boleh kasih wortel ini ke itu?"
"Boleh, tapi harus sama kak Jeno yaa. Jena nggak boleh kasih makan sendirian."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR YOU [ON GOING]
ChickLitTaehyung mencintai Rana, begitupula sebaliknya. Keduanya dihadapkan pada kenyataan dimana ibu dari Taehyung tidak pernah setuju dengan hubungan keduanya. Hingga terjadi kesalahan yang membuat keduanya berpisah. Lama tidak saling tahu atas kabar masi...