Dy. 17

154 11 2
                                    

CHAPTER 17 – MAU BERSAMA OM ABI ATAU DADDY?


Suasana ramai sebuah rumah sakit swasta di kawasan bandung kota tidak menghalangi langkah lebar Taehyung menuruti lorong mencari keberadaan ruang IGD, tempat dimana Rana berada sekarang. Setelah mendapat kabar dan memastikan semuanya, pria itu bergegas menuju bandung untuk memastikan keadaan pujaan hatinya disusul oleh tuan Kim sekerluarga yang akan sampai sekitar satu jam lagi karena macet yang disebabkan oleh pengendara yang kebetulan berada di belakang mobil putranya.

"Dengan keluarga pasien Kirana?"

"Saya, dok." Jawab Taehyung setelah berlari dari parkiran. Dia mencoba mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum mendengarkan penjelasan dokter yang menangani wanitanya. "Gimana keadaannya?"

Sekarang giliran Dokter itu yang menghela nafasnya kemudian menepuk bahu Taehyung pelan, "Sebelumnya kami minta maaf, pak. Benturan yang terjadi sepertinya sangat keras apalagi ini terkena kepala langsung. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi keadaan ibu Kirana masih kritis dan belum bisa kami pastikan karena luka dalam akibat benturan setir mobil dan pecahan kaca."

"Tapi nggak ada masalah apa-apa kan dok? Dia akan segera sadar kan?"

"Iya. Tetapi untuk kapan sadarnya kita hanya bisa menunggu bagaimana perjuangan bu Kirana melawan masa kritisnya itu pak. Kami juga manusia jadi tidak bisa memprediksi apapun, kita coba serahkan semua pada Tuhan ya, pak. Yang tabah saja, saya permisi." Pamit dokter dengan name tag Riana. Sepeninggalan dokter Riana, tubuh Taehyung langsung meluruh kelantai ruang tunggu.

Dia meratapi nasibnya, belum juga dia berjuang untuk Rana dan kedua anaknya ia sudah diberikan cobaan seperti ini. Bagaimana nanti nasib si kembar bila keadaan Rana seperti ini? Disaat Rana sehat saja Ale tidak mau bertemu dengannya, apalagi sekarang? Ya Tuhan rasanya ia ingin sekali menggantikan posisi mantan istrinya itu.

*

Rere, Lola dan juga tuan Kim sekarang sedang berada di rumah yang selama ini ditempati si kembar dan Rana. Rumah sederhana yang menjadi saksi bagaimana perjuangan wanita yang menyandang status sebagai mantan menantunya itu membuat hati tuan Kim sedikit teriris. Ia sedikit membandingkan dan membayangkan kehidupan kedua cucu kembarnya yang berbanding terbalik dengan kehidupan yang dijalani oleh Yura yang juga cucunya dari mendiang Irene. Yura yang selama ia kecil hingga sekarang hidup dengan bergelimang harta dan kasih sayang Lola juga dirinya serta Taehyung berbanding terbalik dengan kedua cucu kembarnya yang hanya hidup sederhana di pinggiran kota Bandung. Apalagi Rere berkata hidup mereka bisa berkembang menjadi berkecukupan seperti sekarang baru terjadi tepat disaat umur si kembar menginjak 3 tahun, ia tidak sanggup membayangkan bagaimana kondisi Rere dan Rana yang berjuang dahulu.

Salahnya yang tidak bisa tegas terhadap tindakan semena-mena istrinya terhadap Rana dan Taehyung, salahnya pula yang tidak bisa mencari putri semata wayangnya dengan lebih teliti lagi. Semua spekulasi itu memenuhi pikiran pria berusia lebih dari setengah abad itu.

"Ayo masuk pih, mih."

Ketiganya memasuki rumah Rana setelah mengetuk dan mendapat balasan dari dalam. Mungkin itu pengasuh si kembar yang sedang menemani keduanya bermain kalau tidak ya Firda, karyawan yang juga bekerja pada Rana, begitu kata Rere tadi kala ia bertanya ada siapa saja di dalam sana.

"Tante Rere?" sapa si kembar, ah bukan sapaan tapi seperti panggilan heran yang ditujukan langsung pada Rere kala melihat bagaimana ekspresi kedua cucunya yang berdiri berdampingan itu.

Lola dan juga tuan Kim bahkan dibuat terpukau dan membeku ditempat saat pertama kali melihat wajah si kembar yang benar-benar mirip dengan Taehyung. Apalagi wajah Alo yang memang duplikat asli Taehyung mengingat gender keduanya yang sama. Ale juga duplikat Taehyung tetapi wajah anak perempuan itu lebih dominan kearah perpaduan Rana dan Taehyung.

DEAR YOU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang