Dy. 15

171 6 0
                                    

CHAPTER 15 – PENOLAKAN ALE.

"Green-Latte tambah 2 loyang."

"Red velvet tambah 3 loyang."

"Bang, bolu kukusnya udah apa belum?"

"BERISIK! OVENNYA PENUH SEMUA!"

Teriakan menggelegar Abi dari arah dapur membuat Firda, Rere dan juga Yuli serta beberapa pelanggan dan ojek online yang sedang stay menunggu pesanan mereka tergelak. Bagaimana tidak, sudah ketiga kalinya ini bagian dapur diteriaki oleh bagian depan untuk mempercepat pematangan kue yang mereka buat.

Dan itu jelas membuat Abi sedikit naik pitam, meski sudah dibantu oleh Yudha, adik dari Deny yang kebetulan kemarin mencoba melamar kerja pada Rana dan akhir langsung di-rekrut wanita itu tanpa proses tes atau wawancara seperti biasanya, tetap saja ia masih delay beberapa loyang.

"Nih. Nggak usah banyak bacot lo pada," ucap Abi seraya meletakkan loyang pada pantry dengan sedikit kasar, mungkin mood-nya memang sedang tidak baik seperti wanita yang sedang datang bulan.

Rere dan juga Firda terkikik geli begitu juga dengan Raka yang kebetulan duduk di kursi biasa Firda duduk. Pria itu sudah tidak bisa menahan tawanya lebih lama lagi, dan akhirnya tawanya yang begitu menggelegar memenuhi seisi toko.

"Bacot lo ka, kga gue restuin sama si Firda baru tahu rasa lo!"

"Yee jangan dong!" protes Firda dan juga Raka bersamaan, memang pasangan serasi jawab aja segala samaan.

"Makanya kga usah pada banyak bacot biar gue kga emosi."

"Yee lu mah emosi mulu bang tiap hari," celetuk Rere yang sedang memegang kasir. Perempuan itu berucap tanpa menatap Abi yang kini sudah melotot lebar kearahnya.

"Aw–sakit gila bang, tega bener lo!" Rere mengaduh sakit memegang belakang kepalanya setelah dilempar dengan sapu tangan yang kebetulan ada di dekat Abi. "Gila itu orang, obatnya abis kali ya." Rere masih saja menggerutu meskipun masih sibuk menghitung kue-kue yang dibeli pelanggan mereka.

*

"Cari mbak Rana ya mas?"

Taehyung yang baru saja akan bertanya dibuat tergugu oleh Yuli yang menghampirinya dari arah belakang. Ia menggeleng dan tersenyum tipis, "Rere-nya ada?"

"Mbak Rere dan mbak Firda sedang ada di atas, dipanggil mbak Rana tadi. Saya kira mas-nya mau bertemu dengan bu bos," balas Yuli dengan sedikit malu karna salah mengira. Taehyung hanya mengangguk kecil tanda mengerti saja.

Taklama Rere, Firda dan juga Rana berjalan beriringan setelah menuruni tangga. Wanita dengan balutan hijab navy itu sedikit tergugu melihat Taehyung yang berdiri tak jauh dari-nya. Begitupula dengan Taehyung yang masih saja mematung melihat penampilan mantan istrinya itu dalam balutan hijab.

"Ekhem!"

"Astagfirullahal adzim." Gumam Rana membuat Firda dan juga Rere tergelak karna masih bisa mendengar wanita itu beristigfar.

"Kenapa abang? Mau bertemu permaisuri yaa?" Canda Rere pada abangnya yang sudah tdak bisa menahan senyum untuk menatap Rana. "Tuh kak, diajak pulang bareng sekalian kencan mumpung si kembar lagi les dan dijemput bang Abi kan?"

"Ngaco lo! Abang mau balik ke Jakarta. Mau ikut atau tidak?"

Rana dan juga Rere tersentak kaget, mendengar Taehyung yang akan pulang membuat keduanya seperti dihadapkan pada sebuah batu besar penghalang yang tidak bisa mereka pindahkan. Kata mamih membuat sedikit rasa trauma dan juga takut yang dulu bersarang menjadi naik ke permukaan kembali.

DEAR YOU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang