Dy. 34

24 3 0
                                    

Chapter 34 - Yura anak perempuan kuatnya Mommy

"Nah ibu sudah dengar kan?! Lihat, Rosa harus mendapat keadilan atas apa yang dilakukan Yura padanya!"

Rana mengangguk lalu menelfon Denny untuk membawa Yura kemari. Tak lama Yura dan Denny datang, disusul dengan Alo, Ale dan juga Taehyung. Rana menepuk ruang kosong sofa pada Yura dan Taehyung, sedangkan Ale, Alo, Namjoon, Mbok Nem dan Denny berdiri tak jauh dari mereka.

Yura sedaritadi hanya diam dan menunduk, tak berani menatap Rana, Taehyung dan juga Rosa. Taehyung yang hendak bertanya dihentikan Rana dan berakhir mengangguk membiarkan sang istri membantu Yura menyelesaikan masalahnya.

"Mbok, minta tolong lihatin Jena dan Jeno di mobil. Mereka disana sama pak Ujang." Mbok Nem mengangguk, kemudian meninggalkan ruang BP.

"Kenapa kamu diam saja?! Tadi saja berani mukul anak saya! Sekarang sok-sokan nunduk dan diam!" suara lantang milik ibu Rosa menggema di ruangan membuat Yura semakin mengeratkan genggamannya pada rok abu-abunya.

"Ibu bisa diam tidak?! Sudah seperti hidup di hutan saja pake teriak-teriak seenaknya!"

"Joon!" Namjoon seketika langsung terdiam, jika Rana sudah mode diam seperti ini dia sudah tidak berani pada istri sahabatnya itu. Taehyung saja langsung mengkeret, "So, bisa jelasin ke Mommy ada apa ini Yura?"

Yura mengangguk, "Apa Yura menampar Rosa?"

Yura mengangguk, "Tuhkan! Emang nggak tahu diuntung si Yura berani-beraninya nampar Rosa!"

"Shut up ur fucking mouth!" sarkas Alo yang dibalas oleh pelototan Ibu Rosa. "Abang." Alo hanya mengendikan bahunya tanda tak peduli pada teguran sang ibu.

"Why?"

"Yura- Yura hanya mempertahankan harga diri Yura, Mom," Yura menjawab dengan terbata, ia mulai memberanikan diri untuk menatap Rana. Melihat Rana yang mengangguk membuat ia merasa dilindungi oleh ibu sambungnya itu.

"Rosa yang bully Yura, bukan sebaliknya."

"Bacot! Ngomong apa lo!"

"Lo yang bacot anjir, diem aja napa sih. Banyak omong bener jadi orang! Drama!" celetuk Ale yang dibalas pelototan tajam Rosa padanya. Ia hanya memeletkan lidahnya tanda tak takut pada gadis itu.

"Kakak ada bukti?" Yura mengangguk, "Buktikan pada Mommy dan semua orang disini jika kakak nggak salah. Mommy akan selalu dukung kakak. Inget kan apa yang selalu Mommy ajarkan dari kecil pada Abang, Gembul dan juga kakak?"

Yura kembali mengangguk, lalu gadis itu menghampiri Denny untuk meminta ponselnya. Tak lama ia menyalakan sebuah recording yang berisi perdebatan antara dia dan Rosa..

Flashback on

Brak!

Pintu ruang ganti dibuka keras oleh Rosa, Yura yang sudah tahu-pun mencoba menghindari gadis sakit itu. Bagaimana tidak dia sebut gadis sakit, seminggu ini Rosa kembali membullynya padahal ia sama sekali tidak memiliki masalah apapun dengan gadis yang berbeda setahun darinya itu.

"Gue bilang jangan pernah deketin Denny! Batu banget sih lo! Gatel bener jadi cewek!"

Yura diam, gadis itu hanya menatap kearah Rosa yang semakin mendekatinya. "Kenapa? Nggak kapok lo gue kunciin di kamar mandi kemarin? Nggak kapok gue bully pake telor sama anak geng gue kaya kemarin-kemarin? Lo mau sekalian gue bunuh aja? Biar nggak ada yang gatel lagi sama Denny?!"

Yura menggeleng, "Aku nggak deketin Denny, sa."

"Bacot! Gue tahu yaa, kalian masih chatingan sampai sekarang! Abis deketin Denny lo juga deketin kaptennya Turi si Alorta?! Emang jalang kecil lo yaa! Semua aja lo embat!"

DEAR YOU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang