Dy. 16

170 8 2
                                    

CHAPTER 16 – SEMUA TERJADI BEGITU SAJA.

Malam ini suasana ruang tengah kediaman Rana sedikit ramai karna kedatangan Abi, Firda, Raka, dan juga Deny. Entah ada gerangan apa mereka berkunjung dengan bersamaan itu. katanya mau main nengokin Ale, segala membawa makanan ringan dan buah yang langsung diomelin Rana.

Seperti tak keberatan dengan omelan wanita dengan dua anak itu, keempatnya malah asik menyabotase televisi yang biasa menontonkan kartun sekarang malah menampilkan sinetron kesayangan Deny.

"Ganti kenapa sih, sinetron mulu makanya idup lo kebanyakan drama," kata Abi yang sudah jengah dengan sinetron kesayangan Deny itu. bagaiman tidak, laki-laki berusia dua puluh lima tahun itu sedang asik menonton sinetron kisah nyata yang alurnya bisa ditebak akan happy ending atau malah pemain utamanya yang meninggal membuat Abi benar-benar muak.

Deny tampak acuh, apa salahnya menonton sinetron? Kan bisa dibuat pelajaran apalagi dia sangat senang bila pemain antagonisnya itu menderita atau malah mati, ah dia akan bersorak-sorak menyukurkan pemain yang tak akan mendengarnya sama sekali itu.

Rana yang tengah memasak sedikit dibuat terhibur dengan pertengkaran kecil antara Abi dan juga Deny, sedangkan Firda dan juga Raka malah tengah asik menemani si kembar belajar di karpet tepat di depan Abi dan Deny duduk bersandar. Niat hati ingin menelfon Rere, tetapi ia urungkan karna teringat bahwa perempuan itu tengah bersama Taehyung. Ia tidak mau mengganggu momen keduanya.

"Ya Allah kak, harusnya nggak usah repot-repot. Kita juga kan mau jengukin si kembar aja nggak pake makan malam," kata Firda yang melihat Rana sibuk menata masakannya di karpet di dekat ruang tengah. Abi yang melihat itu langsung menonyor kepala perempuan kelahiran medan itu. "Basi lo. Bilang aja nggak usah repot-repot masak dikit tapi harusnya masak banyak. Gitu kan?"

Firda hanya memperlihatkan giginya, membuat seisi ruangan terkekeh kecuali Ale dan juga Alo yang masih saja fokus menggambar tugas dari guru mereka.

"Adek, Abang makan dulu. Gambarnya nanti lagi."

*

Minggu kedua di bulan Mei, semakin mendekati hari ulang tahun si kembar yang ada di tanggal akhir bulan mei. Rana, Ale dan Alo sedang asik berjalan santai menikmati udara pagi di sekitar tempat mereka tinggal. Setelah lelah berjalan dengan sesekali berlari kecil mengejar si kembar yang tampak sangat bersemangat karena tadi sempat bertemu dengan Rico dan juga Jingga, Rana mengajak keduanya untuk berbelanja pada pedagang sayur yang memang selalu ada di pagi hari tetapi wanita itu hanya membeli saat hari minggu saja.

"Nanti mau makan apa adek?" tanya Rana melirik sekilas kearah kanan, dimana Ale tengah digandengnya. Ale mendongak, "Ayam apa ikan yaa, mom? Adek mau ayam crispy kalau nggak yaa fish filled." Katanya seraya memperlihatkan gigi putih yang tampak rapi itu.

Rana menggeleng pelan, sedikit tidak heran dengan sikap Ale yang banyak maunya itu. kemudian wanita itu melirik ke arah Alo yang berseberangan dengan Ale. "Abang mau makan apaa?"

"Cak kangkung sama lele goreng."

Deg. Rana sedikit terkesiap, kemudian terlintas di fikirannya mengapa semakin hari Alo semakin mirip dengan Taehyung yang memang sangat menggemari Cak kangkung dan Lele goreng apalagi buatan simbok, penjual pecel lele yang selalu mereka singgahi saat masih berpacaran dan berumah tangga.

"Yaudah, berarti kita beli ikan yaa? Kan tadi adek katanya mau makan ikan terus abang juga mau ikan–"

"adek mau ayam crispy mommy," rengek Ale yang membuat wanita itu menghela sedikit nafasnya.

"Iya nanti malam kita makan di luar, beli chicken. Okay?"

Ale mengangguk pasrah membuat tangan Rana terulur mengusap puncak kepala putri kecilnya.

DEAR YOU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang