CHAPTER 24 – "SHE SAID YES!"
Jum'at sore di pertengahan bulan Agustus, sama seperti hari Jum'at pada umumnya si kembar duduk bersama Rana di teras rumah dengan ditemani dua topler cemilan kue kering, jajan ciki favorit Alo dan juga tiga cangkir teh hangat. Terlihat seperti piknik keluarga apalagi dengan beralaskan tikar dan juga ada bantal sofa yang tengah digunakan Alo untuk berbaring, mereka bukanlah tengah piknik tetapi tengah menikmati suasana sore yang tampak cerah sembari menunggu Taehyung yang akan datang seperti hari-hari jum'at biasanya.
Memang, semenjak Rana memutuskan untuk lebih dekat kembali dengan Yura perempuan itu membiarkan Taehyung mengunjungi si kembar dengan Yura yang juga akan bersamanya. Di hari Senin – Jum'at Taehyung dan juga Yura akan tetap berada di Jakarta dengan kesibukan kerja dan juga sekolah Yura kemudian jum'at sore hari mereka akan datang ke bandung sampai hari minggu sore untuk mengunjungi si kembar tak lupa sedikit pendekatan pada Rana.
Tak berselang lama, Fortuner hitam yang biasa dikendarai Taehyung sendiri memasuki kediaman Rana. Si kembar bersorak kegirangan apalagi melihat Yura yang turun dengan menenteng boneka Marsupilami kesayangan anak itu. putri bungsu Taehyung itu bahkan sudah melambai-lambai kearah si kembar kemudian berlari mendekat.
"Kalian menunggu Yura?"
Si kembar mengangguk, kemudian sedikit menggeser memberi sedikit tempat untuk saudari mereka. Yura menggapai tangan Rana terlebih dahulu, seperti hal-nya Alo dan juga Ale yang salim pada Taehyung sebelum duduk dan bercengkrama dengan si kembar yang sudah menyodorkan setoples kue kering pada Yura.
Rana dan Taehyung yang baru saja sampai di dekat mereka dibuat tersenyum dengan sikap akur mereka, meski hanya saudara se-ayah si kembar tetap memanjakan dan menjaga Yura seperti hal-nya saudari kandung mereka sendiri.
"Duduk, Tae. Mereka sedaritadi siang pulang sekolah sudah tidak sabar dan mengajak duduk dan juga main di teras," ujar Rana memberitahukan apa yang dilakukan si kembar kala siang tadi, "Rico yang tadi main kemari saja diajak Alo untuk bermain sepeda dan bola di sana. Mereka sama sekali nggak mau keluar kalau sudah memasuki hari jum'at siang."
Taehyung hanya tersenyum kemudian merangkul gembul dari belakang dengan tangan yang tak lupa menekan kedua pipi Ale untuk diciumnya dari samping membuat sang empu sedikit kesusahan mengeluarkan kata untuk protes, "Bener yang dibilang mommy? Kalian nggak sabar untuk bertemu daddy?"
Alo menggeleng, "Kita tidak menunggu daddy, kita menunggu adek Yura untuk main." Jawab Ale setelah lepas dari rangkulan sang ayah. Taehyung dibuat melotot, sedangkan keduanya memasan wajah songong dengan tak lupa mengeluarkan lidah mereka tanda meledek sang ayah.
"Oh okay, daddy merajuk. Tidak perlu jalan-jalan besok yaa..."
"Aaaaaaaaa, tidak mau, Embung ah, mau jalan-jalan. Besok mommy mau ikut, jadi harus jadi jalan-jalan. Nggak mau tahu...." rengek keduanya yang segera beranjak mendekati Taehyung yang duduk di dekat Rana. Taehyung yang tengah meminum teh-nya dibuat kualahan dengan sikap keduanya. "Abang, Kakak daddy lagi minum. Nggak boleh kaya gitu."
Keduanya beringsut menjauh, duduk menatap Taehyung dengan bibir yang sudah maju beberapa centimeter, cemberut. Bukannya menatap si kembar, Taehyung malah menatap Rana. "Iyaa. Aku ikut kalau mau jalan-jalan. Mereka merengek mulu, takutnya nanti kualahan lagi ngurusin mereka bertiga," ujar Rana yang mengerti tatapan Taehyung.
Taehyung tersenyum, sedikit demi sedikit Rana memang memberi mau mendekat kembali padanya. Tidak seperti dulu yang masih sedikit memberi jarak bila ia mendekat. "Okay Twins! Eh sorry Okay Triplets, besok kita jalan-jalan!" seru Taehyung yang membuat ketiga bocil bersorak gembira.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR YOU [ON GOING]
ChickLitTaehyung mencintai Rana, begitupula sebaliknya. Keduanya dihadapkan pada kenyataan dimana ibu dari Taehyung tidak pernah setuju dengan hubungan keduanya. Hingga terjadi kesalahan yang membuat keduanya berpisah. Lama tidak saling tahu atas kabar masi...