Dy. 22

117 9 3
                                    

Chapter 22 - Nampak sama namun berbeda.

Terhitung tiga minggu sudah Taehyung tidak berkunjung menemui si kembar membuat keduanya merajuk pada sang ibu dan daddy-nya itu.

Daddy-nya yang tak juga berkunjung membuat keduanya merengek pada Rana, Rana yg memang mengetahui Taehyung sedang ada meeting dengan client di Ausie hanya bisa memberi penjelasan sedikit pada mereka. Mereka memang sesekali melakukan komunikasi video-call namun sudah seminggu ini Taehyung sangat susah untuk dihubungi membuat Rana sedikit bingung menghadapi sikap si kembar yg terus-terusan menyercanya untuk segera menghubungi ayahnya itu. 

"Masih nggak mau ngomong sama mommy beneran ini?" tanya Rana pada Ale dan Alo yg sedaritadi duduk diam di sebelah kirinya. Mereka diam dengan bibir sesekali mencebik membuat Rana sedikit gemas, apalagi sikap Ale yg sedaritadi ngedumel tidak jelas dengan sesekali memajukan bibirnya cemberut 5cm.

"Mommy kan sudah jelaskan kemarin, kalau daddy sedang ada di luar negeri, sedang bekerja. Kenapa harus merajuk seperti ini sih?"

"Ya tapi kenapa daddy tidak pulang-pulang. Adek kan rindu." serobot Ale cepat yg diangguki oleh Alo. Anak lelakinya itu jika sudah merajuk tidak akan mau berbicara sama sekali, lebih memilih diam menggangguk ataupun menggeleng.

"Iyaa, Mommy tahu. Kan mommy sudah beritahu daddy, daddy pasti baca pesan dari mommy dan yg pasti daddy juga kangen kalian. Sudah dong, merajuk lebih dari tiga hari nggak boleh loh. Dosa, lebih baik kalian ngaji. Tidak malu sudah bolos ngaji kemarin? Rico kemarin sudah sampai sini, kasian kalau balik lagi. Nanti kalau daddy sudah menghubungi mommy, mommy beritahu. Okay?"

Keduanya hanya bisa menghela nafasnya kasar, kemudian beranjak menuju kamar mandi meski masih dengan sikap diam dan merajuknya yg bukannya menjengkelkan malah terkesan lucu untuk Rana yg memang sudah mengenal betul bagaimana watak kedua anaknya itu.

"Like son like father. Dasar," gumam Rana seraya menggelengkan kepalanya juga sedikit terkekeh kemudian kembali melanjutkan membereskan rumah seperti yg sebelumnya ia lakukan. 

🐬🐬🐬

"Daddy?! Yeay Daddy pulang!" teriak Ale kala melihat Taehyung masuk ke ruang tamu. Ia yg tengah bermain barbie sendirian di balik meja ruang tamu langsung berlari memeluk erat kaki Taehyung yg sekarang tersenyum manis melihat bagaimana sifat manja yg dimiliki gembulnya ini. 

"Daddy kenapa tidak pulang-pulang sih. Kakak dan abang kan jadi rindu berat," protes Ale saat ia sudah berada di gendongan Taehyung. 

Pria itu terkekeh, Gembul dan Jagoannya saja rindu berat apalagi ia yg dari kemarin sudah pusing dan frustasi karena mengejar pekerjaannya agar bisa selesai lebih awal sampai melupakan untuk memberi kabar pada Rana. Ia yg dirundung lelah hanya bisa membaca pesan-pesan yg dikirimkan Rana.

"Maafin daddy yaa embul, daddy juga rindu berat dengan embul dan abang."

Ale hanya mengangguk saja dengan masih memeluk erat leher Taehyung. 

"Embul sendirian di rumah? Kok sepi?"

Ale menggeleng.

"Mommy sedang tidur, katanya kepalanya pusing,"

"Terus abang kemana?"

"Abang main sepeda dengan Rico, daddy." Taehyung hanya mengangguk mengerti, "lalu embul kenapa nggak ikut abang main sepeda?"

"Kakak kemarin habis jatuh dari sepeda, daddy. Ini lutut kakak masih sakit tapi daddy jangan bilang mommy, nanti mommy mengomel lagi. Kakak juga tidak suka melihat mommy sedih khawatirin kakak," jelas Ale yg dibalas elusan pada rambutnya oleh Taehyung. 

Pria itu juga tak lupa mengecek kondisi lutut putri gembulnya yg memang terdapat luka baru masih sedikit basah.

"Ya sudah. Daddy mau lihat mommy sebentar, nanti daddy kesini lagi main sama kakak. Okay embul?"

Ale mengangguk semangat lalu meringsut turun dan kembali bermain dengan boneka barbie yg tadi ia sedang rapikan rambutnya dengan sisir kecil berwarna gold.

Taehyung yg baru saja sampai di kamar milik Rana sedikit terpaku melihat wajah pucat milik mantan istrinya itu. Wajahnya terlihat lelah dan kurang istirahat membuat ia sedikit khawatir.

"Maafin aku baru pulang dan tidak sempat mengabari babe, get well really soon." lirihnya dengan tangan yg sedikit merapikan rambut panjang milik Rana. Ia kemudian beranjak setelah sebelumnya mengecup pelan kening wanita yg masih saja bisa mrmbuat hatinya bergetar. 

🦄🦄🦄

"Hahaha daddy sudah hahaha geli,"

Tawa menggelegar yg dikeluarkan Ale membuat Rana sedikit mengerjap.  Wanita itu membuka perlahan matanya dan berusaha untuk duduk seraya menghalau rasa pusing yg entah kenapa ia rasakan beberapa hari ini. 

Entahlah mungkin efek tidak bisa tidur dan juga banyak pikiran mungkin membuat ia sedikit tumbang. 

"Daddy ih! Itu sudah bagus bajunya kenapa malah diganti!"

Rana sedikit mengernyit, Ale sedang berbicara dengan siapa? Bukankah Taehyung pulang masih beberapa hari lagi?

Tak mau banyak berfikir perlahan ia mulai berjalan keluar kamar menghampiri Ale yg ada diruang tengah. Saat ia sampai diujung bawah tangga ia sedikit terkejut tetapi juga tersenyum melihat bagaimana manjanya Ale pada sang ayah.

"Mommy!" panggilan Ale membuat Taehyung menoleh dan membalas senyum tipis Rana. "Duduklah. jangan terlalu lama berdiri, nanti pusingnya makin jadi."

Rana hanya menurut dalam diam, "Mommy sudah sehat?"

"Mommy ngga apa-apa kok kak, kakak lanjut main sama daddy aja." Ale yg mendengarnya hanya bisa mengangguk kemudian mulai mengganti baju bonekanya yg tadi diganti Taehyung dengan gaun berwarna hijau.

Taehyung menggeser tubuhnya jadi duduk dibawah sofa, "Dibawa tiduran aja. Istirahat lagi biar ngga makin pusing."

Rana hanya mengangguk kemudian merebahkan badannya menuruti apa perkataan mantan suaminya itu.

"Sudah makan?"

"Udah. Tadi pagi makan roti."

"Minum obat?"

Rana menggeleng. Taehyung berdecak, kemudian beranjak "kakak disini jagain mommy. Daddy mau kedapur dulu,"

"Ay ay captain!"

"Mommy, bagus gaun warna hijau atau merah muda?" tanya Ale random seraya memperlihatkan dua buah gaun berbeda motif dan warna itu.

"Kakak suka yg mana?"

Ale tampak berfikir,  "suka semuanya.  Hehehe,"

"pilih salah satu dong."

"Tapi mommy, kakak bingung. Biru bagus cerah jadi wajahnya bisa putih cantik. Kalo merah muda lebih lucu kaya adek-adek bayi gitu."

Rana sedikit tergelak, "kakak mah sukanya gitu. Coba dipilih yg lebih kakak pengen gaun yg mana yg dipakai."

"Biru aja yaa mommy? Lebih cantik, putih, uwu lagi."

"Kakak tahu kata uwu darimana?" tanya Taehyung yg tengah memberikan segelas air pada Rana. Rana hanya menurut meminum obat dan air itu.

"Dari kakak Rere, daddy." jawab Ale santai. Taehyung sedikit menghela nafasnya, "Kakak kalo main sama kakak Rere jangan asal niru yaa? Kakak rere kan generasi micin, jangan ikut-ikutan nanti ikutan geser otaknya."

"Tae, adiknya loh itu!" Taehyung tampak tak peduli ditegur Rana, sedangkan Ale hanya mengangguk saja. Entah mengerti atau tidak asal saja mengangguk.



Epilalala, August 2020.✨

DEAR YOU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang