Dy. 10

171 7 0
                                    

CHAPTER 10 – GREEN LATTE DAN RANA

Mamah Irene.

Tae, nanti jemput Yura sore saja. Biar nanti sampai rumah nggak kemaleman, takutnya Yura drop kaya kemarin.

Pesan masuk yang berasal dari Ibunda Irene membuat laki-laki yang tadinya sibuk dengan laptopnya mendadak terdiam. Mengingat kejadian kemarin saat Yura tiba-tiba drop dan jatuh sakit setelah mertuanya itu membawa Yura ke makam Irene. Entah apa yang terjadi disana sampai membuat Yura jatuh sakit, padahal biasanya jika ia dan Yura berkunjung Yura selalu baik-baik saja.

Ini sudah bulan ke dua dimana Yura selalu minta untuk berkunjung ke rumah mamah Irene yang berada di bandung. Padahal dulu mereka berkunjung hanya sebulan sekali, sekarang setiap kali wekend dan libur sekolah Yura selalu merengek untuk diantar ke bandung.

"Kenapa, tae?" taehyung tersentak kaget, sedikit mengubah posisi duduknya kemudian bersandar menatap kearah Ernan yang berdiri di depannya. Laki-laki itu menghela nafasnya sebentar.

"Enggak, gue cuma kepikiran sama anak gue aja. Kemarin tiba-tiba sakit terus ngajakin ke tempat Irene mulu. Dia bahkan sampai minta tinggal disana bukan disini sama gue dan juga mamih."

Ernan mengerutkan dahinya, "Kok bisa? Bukannya dia betah disini karena dari kecil juga kan sama lo?"

Taehyung mengendikkan bahunya, kemudian meletakkan tangannya diatas meja. "Gue juga bingung, nan. Dia cuma bilang kalau disana dia punya temen baru dan juga tante cantik. Tiap kali cerita sama nyokap dia selalu aja ngomongin tante cantik-nya itu. gue sampe bingung tiap kali nyokap gue tanya."

"lo udah coba tanya nyokapnya si Irene?"

Taehyung mengangguk. "Hasilnya nihil, beliau tahu wajahnya tapi nggak apapun tentang wanita itu. Yang dia tahu cuma wanita itu pemilik toko kue langganannya, namanya kirana."

"Kirana siapa?" Taehyung mengendikkan bahunya, Ernan mengangguk mengerti. "Terus, giman perkembangan lo nyari si Rana? Udah ada titik terang?"

Taehyung menggeleng.

"Sampai sekarang nggak ada informasi, gue udah coba hubungin nyokapnya dan nyokapnya Cuma bilang Rana ada di Indonesia. Kemarin dia abis flight kesana tapi balik lagi waktu gue mau nyusul. Gue bingung, apa gue nyerah aja?"

Ernan berdecak keras, "bego lo kalau mau nyerah sekarang! Nggak inget gimana perjuangan lo dapetin itu anak waktu jaman kuliah dulu? Nggak inget lo bela-belain dia di depan nyokap lo yang jelas-jelas nggak setuju lo sama dia? Atau lo emang beneran percaya sama semua rekayasa nyokap lo dulu?"

"Bukan gitu, nan. Gue inget semua, bahkan semua yang gue lakuin waktu nyakitin dia dulu sebelum kita pisah. Gue Cuma takut setelah apa yang gue lakuin sekarang, ternyata dia sudah berkeluarga lagi. Mengingat semuanya buat gue jadi pesimis, mungkin aja dia dapet laki-laki yang bahkan jauh lebih baik dari gue kan?"

Lagi-lagi Ernan dibuat sebal dengan pemikiran cetek yang dimiliki atasan sekaligus sahabatnya itu, bagaimana tidak belum mencoba ah bukan. Dia sudah mencoba berjuang, baru melangkah kenapa mau berhenti dan berbalik? Bukannya itu namanya pecundang? Kalah sebelum berjuang?

"Bego kalo lo mikir kaya gitu, lo harusnya nggak pesimis kaya gini. Berjuang ambil milik lo lagi, kalo emang ending-nya si Rana udah nikah dan bahagia yaudah ikhlas aja. Yang penting lo udah berjuang dan berusaha buat minta maaf setelah apa yang menimpa kalian dulu. Bukannya kaya gini, idiot lo!...."

"....semua keputusan ada di lo tae. Lo mau berjuang gue dukung lo mau berhenti gue juga dukung. Palingan kalo lo nyesel gue sukurin kaya dulu kan? Kurang baik apa ini sahabat lo yang paling ganteng? Hem? Udahlah gue mau balik ke depan. Jangan lupa, siang ini ada rapat direksi terus gue udah ngosongin jadwal lo abis rapat. Jadi lo bisa jemput itu Yura di bandung." Lanjut Ernan setelah tidak mendapati jawaban apapun yang keluar dari mulut Taehyung. Pria dua anak itu memilih keluar dan melanjutkan pekerjaannya biar bisa pulang cepat dan bertemu dengan jagoan dan juga putri kecilnya.

DEAR YOU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang