Elxyera merasa beruntung karena sebelum semuanya berlanjut lebih jauh, suara kusir kereta kuda kerajaan itu mengejutkannya dan Arsen. Menyampaikan bahwa mereka telah sampai di tempat tujuan. Elxyera sendiri segera berdiri dari pangkuan Arsen, sedikit terhuyung mundur untuk kembali duduk di tempatnya semula.
Penampilannya pasti kacau sekarang, namun dengan cepat-cepat wanita itu merapikan rambutnya dan juga menarik kerah gaunnya yang sayangnya tidak bisa menyembunyikan lehernya itu. Hasilnya, Elxyera terpaksa menggerai sebagian rambutnya ke bagian depan dada untuk menutupi kedua sisi lehernya.
Arsen dihadapannya kembali tertawa kecil, mengesampingkan apa yang telah mereka lakukan, dia menemukan bahwa tindakan tunangannya itu begitu manis dan lucu, sehingga satu tangannya bergerak maju dan menyelipkan sisi rambut sang wanita di balik telinganya.
"Kau terlihat cantik bagaimana pun itu," pujinya seperti orang tak bersalah, justru mengundang ekspresi cemberut di wajah Elxyera yang mengalihkan pandangan. Saat ini, dia ingin mengalihkan perhatiannya dari apa yang terjadi. Dan segera tersadar dengan suara keramaian dari luar jendela kereta kuda yang tertutupi gorden itu.
Apa mereka berada di kota?
"Karena kita sudah sampai, ayo turun," ajak Arsen kemudian, berdiri bersamaan dengan pintu kereta kuda yang terbuka dari luar oleh kusir kereta kuda tersebut. Arsen yang pertama melangkah keluar, lalu berbalik dan mengulurkan tangannya pada Elxyera yang berdiri, membantu sang wanita untuk turun.
Meskipun kereta kuda kerajaan milik Arsen berhenti di area yang cukup jauh, itu tentu menarik perhatian beberapa orang yang berada disana. Walaupun tidak sehebohkan ketika berada di kediaman Wilfred tadinya. Elxyera pun turun dari kereta dengan bantuan Arsen.
Gadis itu seketika terpukau dengan pemandangan ramai kota. Waktu memang menunjukkan siang hari, dan kota memang selalu ramai di saat seperti ini. Namun Elxyera tetap saja tidak bisa berhenti terpukau dengan warna-warni ibu kota kekaisaran Fargaven yang indah ini. Rasanya sudah lama sejak terakhir berjalan-jalan seperti ini.
Biasanya dia hanya menghabiskan waktu di rumah bersama ibunya, dan membantu pekerjaan Ayahnya. Diam-diam Elxyera pun mulai melakukan beberapa persiapan untuk masa depannya karena dia yakin bahwa ketika Avyce datang, Arsen pasti akan langsung membuangnya.
"Kau suka?" tanya Arsen seketika, sedari tadi memperhatikan ekspresi manis yang ditunjukkan tunangannya. Dia seperti membawa sesosok peliharaan imut yang baru saja melihat dunia. Tapi tentu Elxyera bukanlah peliharaannya, melainkan tunangan yang dicintainya.
"Tentu saja, Yang Mulia! A-ah, maaf...!" Elxyera berseru dengan semangat tanpa sadar langsung merespon pertanyaan Arsen. Namun saat sadar bahwa dia kembali memanggil sang pria dengan formal seperti itu, satu tangannya bergerak naik menutupi mulutnya yang kecoplosan. Hasilnya, itu membuat Arsen tertawa lepas dan memasang wajah cemberut seketika yang membuat jantung Elxyera rasanya berhenti berdetak beberapa saat.
Tidak, itu terlalu berbahaya bagi Elxyera!
"Sepertinya tunanganku yang manis ini masih belum terbiasa. Manis sekali. Kalau begitu, kami akan pergi sebentar. Berjagalah di sekitar sini." Arsen bergumam kecil mengenai sikap Elxyera yang spontan itu, lalu berbalik untuk berbicara pada kusirnya.
Sedangkan Elxyera mencoba menenangkan dirinya. Entah mengapa penampilan Arsen yang seperti ini terlihat lebih baik dari biasanya. Oh, dia tidak membandingkan. Sejak dulu, dia suka memperhatikan penampilan Arsen. Bagaimana pun penampilan sang pria, selalu terlihat tampan baginya.
Tapi Arsen yang berpenampilan santai seperti ini terlihat begitu menawan. Sayangnya pria ini bukan miliknya, dan Elxyera bertekad untuk kabur dari sang pria disaat Avyce datang nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Repetita Princess : Princess Want to be Abandoned by The prince
Viễn tưởng{Original Story} Ketika Elxyera mati terbunuh, dia mengira disitulah akhirnya. Mungkin ini sudah menjadi takdir baginya karena telah menjadi seorang putri yang jahat, kejam dan begitu keji pada tunangan baru pangeran yang dia cintai dan dulunya menj...