52. Latihan Melawan Dewa

2.8K 383 37
                                    

--🔹--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--🔹--

Satu suara tidak asing dari tengah gerombolan murid itu terdengar seolah menggema di lapangan yang luas itu. Dan seketika semua pandangan yang tertuju pada Arsen pun berbalik dan tertuju pada sosok yang berdiri di samping Elxyera. Bahkan sang wanita berambut pirang itu tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Ivarios dengan beraninya mengangkat tangan di samping Elxyera. Senyuman tipis percaya diri menghiasi wajah Ivarios, namun tetap saja ketenangan yang ditunjukkan Ivarios mengejutkan Elxyera. Dia ingat betul kalau pria itu mengatakan tidak ingin dekat-dekat dengan Putra Mahkota karena satu hal. Tapi mengapa sekarang justru mengajukan diri sebagai lawan tanding Arsen?

"Ivarios, kenapa?"

Bisikan itu nyaris tidak keluar dari mulut Elxyera. Tapi sang pria berambut putih pun segera menoleh, lalu memberikan senyuman penuh makna pada sang wanita. Ivarios pun tidak menunggu lama ketika dia mengambil langkah maju melewati celah yang tercipta di barisan depannya.

"Ivarios Blanchius?" tanya Thilemius menyebutkan nama Ivarios. Sehingga sang pria berambut putih perak itu pun membungkuk sedikit memberi hormat pada Thilemius dan Arsen.

"Benar, Madam, Yang Mulia. Saya--!"

"Salah satu murid baru itu. Setidaknya masih ada murid yang lebih berani dan berpotensi untuk mengikuti pelatihan dan arahanku dengan baik," potong Thilemius langsung dengan nada yang terkesan dingin. Jelas mengirimkan hawa tidak nyaman pada murid-murid yang berbaris di tengah lapangan.

Arsen yang berdiri di samping Thilemius sesungguhnya tidak menyangka kalau ada yang benar-benar ingin mengajukan diri. Setidaknya tidak selain Diziel tadinya. Ternyata justru pria yang terlihat akrab dengan Elxyera inilah yang mengajukan diri ingin menjadi lawan tandingnya.

"Tuan Ivarios Blanchius. Saya dengar dari Tuan Hoston bahwa tes Anda kemarin pun mendapat pujian yang bagus. Saya berharap Anda bisa menunjukkan yang terbaik dalam tes ini juga." Arsen dengan sopan mulai berbicara. Tentu mendengar tentang Ivarios juga dari Hoston ketika bertanya tentang Avyce kemarin.

Dua murid baru dan dua-duanya sangat berbakat. Dia ingat kalau Adora sendiri yang memasukkan Ivarios ke akademi ini atas dasar rekomendasi dari berbagai orang di tempat tinggal Ivarios Blanchius sendiri. Berbeda dengan Avyce yang memang berada dalam perlindungan Kekaisaran. Mungkin pria ini memang berbakat.

Namun Arsen tidak tahu banyak tentang pria ini. Bahkan nama itu mengingatkannya pada satu hal. Dia juga mendengar kalau Ivarios bukan dari keluarga bangsawan. Apa itu hanya sebuah kebetulan belaka saja? Kesamaan nama mungkin saja terjadi, tapi untuk nama marga, entah mengapa itu sedikit terdengar misterius.

"Terima kasih atas pujiannya, Yang Mulia. Saya tentu akan melakukan yang terbaik," ujar Ivarios dengan penuh percaya diri. Pria itu menganggukkan kepalanya kecil dan tersenyum tipis. Dia bahkan tidak merasa gentar dengan pilihannya.

The Repetita Princess : Princess Want to be Abandoned by The princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang