40. Latihan Sihir (2)

1.8K 276 16
                                    

--🔹--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--🔹--

Setelah melihat tes yang dijalani oleh Diziel, Elxyera kembali larut dalam pikirannya. Duke of Evenezer bahkan bisa mengeluarkan serangan beruntun yang sekuat itu. Padahal usia sang pria tergolong masih muda dan jelas seumuran dengan Elxyera. Dia jadi bertanya-tanya kalau Diziel saja sehebat itu, bagaimana dengan Ivory yang merupakan asisten sang pria?

Apakah wanita itu memiliki kemampuan yang sama atau justru lebih kuat? Asisten itu artinya pendamping juga, kan? Bukankah itu artinya Ivory ada sebagai sosok pelindung untuk Diziel juga?

Pikiran Elxyera mulai melayang kemana-mana. Mau tidak mau keraguan itu memenuhi hatinya. Teman-teman sebayanya setidaknya bisa menggunakan sihir dasar mereka dengan baik, namun bagi Elxyera saja, cukup sulit baginya hanya dengan mencoba melayangkan benda-benda dengan kekuatan alam utama angin yang dimilikinya.

Setidaknya dia masih bisa menjalani kehidupannya dengan normal disini. Matanya kembali melihat ke arah Avyce. Berdasarkan urutan murid, nama wanita itu ternyata dimasukkan di urutan tengah, tepat diatas Elxyera dan beberapa nomor di atas Ivory. Sedangkan Ivarios berada di nomor terakhir.

Elxyera jadi penasaran dengan bagaimana kekuatan Avyce saat ini. Berdasarkan Firman Ivarios sang Dei Blanche, wanita itu seharusnya mendapatkan kekuatan sucinya sepenuhnya pada usianya yang ke -20 tahun.

Ataukah mungkin saja ada yang disembunyikan Avyce dari muka publik sebelumnya? Mungkin saja wanita itu sudah memiliki kekuatannya sejak kecil namun pihak orang tuanya dan desanya menyembunyikan kebenaran itu hingga akhirnya terkuak di usia Avyce yang ke 20 tahun, kan? Siapa yang bisa tahu bagaimana pastinya nanti.

Elxyera tidak tahu sudah berapa murid yang terlewatkan selagi dirinya melakukan bagaimana tesnya nanti. Dan kebanyakan murid yang Elxyera rasa tahun sebelumnya belum terlalu berkembang pesat, sekarang sudah jauh lebih baik dari Elxyera. Wanita itu merasa tertinggal, namun jelas tidak bisa menyalahkan siapapun karena itu adalah ketidakmampuannya sendiri walaupun dia sudah berlatih sekeras mungkin.

"Selanjutnya, Avyce Heiligheid."

Ketika nama itu disebutkan, semua murid yang tadinya sibuk dengan urusan mereka masing-masing pun menolehkan kepalanya pada murid baru yang membuat mereka penasaran. Siapa yang tidak akan penasaran ketika mengetahui bahwa ada murid baru yang masuk di tahun akhir seperti ini, kan.

Avyce terlihat gugup saat melangkah ke tengah lapangan, melempar senyum kaku sebelumnya pada teman-teman barunya yang menyemangatinya tadi. Mungkin karena ini kali pertama Avyce harus menunjukkan kekuatannya, dia pasti merasa tidak terbiasa dengan apa yang ada disini.

Apalagi saat menyadari bahwa wanita itu tadinya terlihat begitu kagum melihat murid-murid lain saat menunjukkan bakat mereka masing-masing. Sekarang sang wanita berambut perak itu berdiri di tengah lapangan, menunggu arahan dari Hoston yang menyiapkan tantangan tes untuk sang wanita.

The Repetita Princess : Princess Want to be Abandoned by The princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang