39. Latihan Sihir (1)

2K 280 16
                                    

--🔸--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--🔸--

Elxyera sekarang tidak tahu harus bagaimana. Nama-nama yang dipanggil oleh Profesor Hoston terdengar begitu jelas di telinga Elxyera. Seiring panggilan itu bergerak mendekati namanya, dia menjadi khawatir. Apakah benar dia bisa melakukan ini semua? Bahkan sihirnya bukanlah sesuatu yang spesial dan tidak bisa digunakan

Ternyata menunggu peserta lain menyelesaikan latihannya cukup menguras tenaganya. Sekarang Elxyera tengah berdiri di pinggiran lapangan bersama Ivory yang juga belum terpanggil. Wanita itu terlihat begitu tenang berdiri di sampingnya sembari memandangi murid-murid lain menggunakan sihir mereka untuk tes yang diberikan sang Profesor.

Tidak jauh dari mereka juga, Diziel dan Ivarios berdiri berdampingan, saling berbicara satu sama lain walaupun Elxyera sama sekali tidak menggubris pembicaraan mereka. Sang wanita terlalu larut dalam pemikirannya sendiri sehingga bahkan apa yang didengarnya hanya keheningan sekarang di tempat yang ramai dengan suara murid yang saling berbicara bahkan sihir yang dikeluarkan oleh murid yang sedang menjalani tes.

Kebanyakan yang telah maju adalah bagian dari keluarga bangsawan atau muris-murid berbakat. Dan Ivory yang berada di sisi Elxyera merasa takjub melihat semua itu. Mau bagaimana pun, sebagai sosok yang berasal dari kerajaan yang berbeda, Ivory mengagumi semua yang dia lihat di Fargaven ini.

Dia jadi teringat ucapan Diziel yang memang mengakui kerajaan yang makmur ini. Setelah bertemu secara langsung dengan kaisar Fargaven kurang lebih sebulan yang lalu, sang pria berharap mungkinkah dia bisa sekuat itu? Atau setidaknya bisa menandingi Arsen sendiri yang adalah salah satu lulusan terbaik di Akademi Philosthilea ini pula.

"Tuan putri, aku jadi penasaran dengan--!"

Ivory yang tadinya ingin berbicara pada Elxyera pun menghentikan kalimatnya saat dia memandang sang wanita. Di sisinya, dia bisa menangkap betapa gugupnya Elxyera yang larut sendiri dalam pikiran wanita berambut pirang itu. Ah, dia jadi teringat kembali dengan ucapan Elxyera saat berada di kediaman Cresentra.

Murid dengan peringkat terakhir, sebuah rumor buruk yang selalu menyertai anak dari Duke dari keluarga Cresentra.

"Tuan Putri?" Kali ini Ivory memanggil lembut, namun tangannya terulur dan menyentuh pundak Elxyera sehingga wanita itu sedikit tersentak karena terkejut. Segera saja perhatian Elxyera kembali tertuju pada Ivory, namun ekspresi bingung itu menghiasi wajah Elxyera.

"A-ah, maaf, Ivory. Tadi kau bilang apa? Aku tidak terlalu mendengarkan..."

Ivory bisa mendengar dengan baik ucapan Elxyera. Seperti dugaannya, sang wanita memang terlalu khawatir dan larut dalam pemikirannya. Mungkinkah karena pandangan orang lain yang membuat Putri Duke Cresentra ini menjadi seperti ini?

Tidak, Ivory mulai mengerti. Bahwa beban yang ditanggung Elxyera jauh lebih besar sekarang. Apalagi karena dia adalah tunangan Arsen, salah satu lulusan terbaik di akademi ini. Elxyera kemungkinan besar memikirkan itu. Mau bagaimana pun juga, itu adalah tanggung jawab besar dan pastinya memalukan kalau sebagai tunangan Putra Mahkota, Elxyera tidak memiliki kekuatan yang bisa dibanggakan di daratan Blanche ini.

The Repetita Princess : Princess Want to be Abandoned by The princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang