57. Kebenaran Pertama

3.8K 506 110
                                    

--🔸--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--🔸--

Netra Arsen membelalak mendengarkan ucapan sang pria di hadapannya. Meskipun di satu sisi Sang Optivus dan sosok pria yang berbicara itu sendiri tidak terlihat terkejut. Nama itu jelas tidak asing. Memangnya siapa yang tidak tahu siapa sosok dari pemilik nama dewa itu?

"A-Anda....Dei Izas? S-Sang Dewa Es?"

Kali ini seolah mewakili pertanyaan Arsen, Mervis yang berdiri di samping tempat tidur dimana Arsen berada pun seketika bertanya. Sama halnya dengan sang putra mahkota, pria berambut cokelat itu terlihat terkejut. Tidak menyangka dengan informasi yang didapatkannya begitu saja.

Apa pria ini berbohong? Tapi siapapun juga tahu bahwa karma besar akan melimpahi jikalau ada manusia yang berani berbohong tentang sang dewa, apalagi mengaku-ngaku bahwa dirinya adalah salah satu yang telah menyertai dunia Blanche ini sejak lama. Kali ini perhatian Mervis pun tertuju pada Sang Optivus, namun Haven tidak mengatakan apa-apa, bahkan tidak mengoreksi ucapan yang dilontarkan oleh Ranchy pada mereka.

Seolah itu benar adalah kenyataan.

"Mana mungkin--!"

"Apa kalian mempertanyakan dewa kalian?"

Suara Ranchy terdengar memotong ucapan Mervis ketika pria itu merasa tidak bisa mempercayai ini. Namun bukan bermaksud menghakimi, Ranchy sendiri tahu hanya orang bodoh atau orang yang penuh keyakinan penuh yang mempercayai ucapannya yang tiba-tiba ini.

Ahh, bukan maksudnya mengatakan bahwa Mervis dan Arsen tidak punya keyakinan pada dewa mereka sendiri.

"Saya tahu kalau Anda sekalian merasa bingung dengan pertanyaan saya. Maksud saya, orang waras mana yang bisa mempercayai ucapan tiba-tiba itu kecuali ya, Anda adalah Sang Optivus."

Ranchy melirik Arsen dan Mervis yang terdiam dengan senyuman, lalu berbalik memandang Haven yang terlihat mendengus karena ucapan itu. Meskipun pada akhirnya sang pria yang memiliki kedudukan tinggi di kuil ini pun tidak mengatakan apa-apa untuk mengoreksi ucapan Ranchy.

"Jangan seperti itu, Ranchy. Bayangkan akibat yang timbul setelah kau mengucapkan itu semua."

Untuk pertama kalinya sejak kedua sosok misterius itu memasuki ruangan ini, suara sang perempuan yang ada di ruangan itu pun terdengar. Wanita Dengan mata yang mirip Elxyera itu memandang Arsen dalam diam, sebelum akhirnya dia mendekat dan berdiri di sisi Ranchy, membungkuk sopan meskipun wajahnya menampilkan ekspresi datar yang sama sekali tidak bisa terbaca.

"Salam bagi kekaisaran kerajaan Fargaven, Yang Mulia Putra Mahkota. Perkenalkan, nama saya Amity. Manusia mengenal saya dengan nama Silve."

Amity memperkenalkan dirinya dengan sopan pada Arsen. Merasa ini perlu dilakukannya juga mengingat bahwa Ranchy sendiri telah memperkenalkan dirinya pada kedua sosok dari kekaisaran Fargaven itu. Yang jelas lagi-lagi membuat Arsen dan Mervis terkejut bukan main. Dei Izas dan Dea Silve.

The Repetita Princess : Princess Want to be Abandoned by The princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang