--🔹--
Setelah pulang dari akademi, apa yang dilakukan Elxyera hanyalah mengurung diri di kamarnya. Dia bahkan berpikir kalau tadinya bisa melewatkan waktu makan malam bersama di ruang makan asrama agar tidak perlu bertemu siapapun. Namun kedatangan Ivory ke kamarnya membuat Elxyera tidak tega untuk menolak.
Di satu sisi, dia tidak habis pikir kenapa ini bisa terjadi. Arsen yang menyembunyikan kenyataan bahwa Firman Dei Blanche telah muncul, dan juga Ivarios yang tidak memberitahunya secara langsung.
Padahal pria itu secara langsung mengikat perjanjian padanya. Namun di satu sisi memang banyak yang masih disembunyikan pria itu darinya. Karena kenyataan dimana Ivarios Blanchius pun berbeda dengan nama Dei Blanche, wanita itu merasa bahwa akan berbahaya jikalau dia terlalu terlihat dengan sang Dei Blanche sendiri.
Walau kenyataannya pria itu menawarkan diri untuk membantu Elxyera.
"Tuan putri? Kau tidak suka makanannya?" tanya Ivory tiba-tiba membuat lamunan Elxyera terbuyarkan dan mengalihkan pandangannya segera pada Ivory di sisinya. Dia baru menyadari kalau dirinya hanya memainkan makanan yang ada di piringnya dengan garpu, bahkan tanpa menyuapkan sesendok pun ke dalam mulutnya.
"Oh, ini...bukan apa-apa. Aku hanya sedikit lelah," ucap Elxyera mencoba menjelaskan. Karena tidak ingin kalau Ivory jadi salah paham karena ini. Bahkan dia tidak sempat bertemu Diziel dan Ivory tadinya sebelum jam pulang karena sudah lebih dulu diseret oleh Nicolas ke ruangan kerja Halafena.
"Apa kau sakit?"
Pertanyaan Ivory yang terlihat khawatir itu kembali dijawab dengan gelengan dari Elxyera. Oh, sepertinya dia sudah membuat temannya yang satu ini khawatir dengan keadaannya sendiri. Elxyera pun memasang senyuman manis di wajahnya. "Tidak, aku baik-baik saja. Mungkin hanya butuh istirahat."
Mata Ivory sekali lagi memandang Elxyera lekat seolah menerawang jauh untuk menemukan keganjilan di jawaban yang diberikan Elxyera padanya. Namun selain senyuman yang sedikit kaku dan jawaban yang diberikan Elxyera tadi, Ivory tidak menemukan apapun yang cukup berarti.
Mungkin benar bahwa ini ada hubungannya dengan tes kemampuan di akademi hari ini. Namun karena Elxyera tidak mengatakan apapun, Ivory tidak banyak bertanya karena tidak ingin membuat Elxyera merasa tidak nyaman. Tapi sepertinya Elxyera lebih dulu menyadarinya dan tertawa kecil.
"Aku sunggu baik-baik saja," ujarnya dengan nada yang terdengar meyakinkan. "Tenang saja, Ivory. Aku juga tidak mendapatkan hukuman atas apa yang terjadi. Jikalau itu yang mungkin kau khawatirkan bersama Diziel."
Dia segera menjawab daripada Ivory yang nantinya bertanya setelah memberanikan diri atau bahkan Diziel sendiri esok harinya. Pikiran sang wanita sudah cukup terputar hari ini, apalagi ketika mengetahui kenyataan bahwa ternyata kesibukan Arsen selama ini berhubungan dengan Avyce Heiligheid.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Repetita Princess : Princess Want to be Abandoned by The prince
Fantasy{Original Story} Ketika Elxyera mati terbunuh, dia mengira disitulah akhirnya. Mungkin ini sudah menjadi takdir baginya karena telah menjadi seorang putri yang jahat, kejam dan begitu keji pada tunangan baru pangeran yang dia cintai dan dulunya menj...