21. Pembicaraan Ibu dan Anak

4.4K 469 1
                                    

Kemarin memang merupakan hari yang melelahkan, namun Elxyera merasa sangat senang karena dia sepertinya mendapatkan teman baru. Dirinya memang tidak menyangka kalau Duke of Evenezer dan asistennya ternyata adalah teman seangkatannya di Sekolah sihir. 

Apalagi asisten Diziel itu merupakan sosok yang baik. Elxyera tidak tahu bagaimana bisa Diziel bertemu dengan Ivory, namun melihat kepedulian Ivory pada majikannya itu membuat Elxyera merasa tersentuh.

Dia mengingat janjinya pada Ayahnya untuk mendampingi Duke of Evenezer dan asistennya nanti. Sebentar dia akan mengajak Diziel dan Ivory berjalan-jalan di kota. Irvette pun akan ikut dengan mereka. Semoga saja itu bisa menjadi perjalanan yang menyenangkan bagi mereka. Sekaligus Elxyera yang berusaha mencoba berteman dengan Diziel dan Ivory.

Tidak ada salahnya dia mencari teman, kan? Lagipula nantinya mereka mungkin akan sering bertemu di Akademi Sihir. Mengenal dari sekarang jauh lebih baik. Elxyera seketika membayangkan bagaimana jadinya jikalau dia terus bertemu dengan kedua sosok itu di Akademi dan mungkin saja mereka bisa menjadi teman akrab.

Pagi-pagi sekali Diziel dan Ivory sudah pergi bersama Hellion menuju istana. Mengingat jadwal Kaisar Crovis yang sepertinya sibuk hari ini, lebih cepat bertemu rasanya lebih baik. Elxyera sendiri pun masih perlu memeriksa keadaan ibunya yang kembali menurun. Wanita yang lebih tua itu bahkan tidak bisa beranjak dari tempat tidurnya.

"Apa Ibu sudah sarapan?" tanyanya pada salah satu pelayan ketika pagi ini pergi menuju kamar ibunya. Dia berharap wanita itu setidaknya bisa makan hari ini. Entah bagaimana bisa keadaan Xevera kembali memburuk di saat seperti ini. Mungkin lebih baik jikalau dia tinggal di rumah saja beberapa hari kedepan untuk memantau kesehatan ibunya.

"Sudah, Tuan Puteri. Namun Duchess masih belum bisa bergerak leluasa. Apa perlu saya panggil dokter untuk memeriksa keadaan Duchess?" jelas sang pelayan yang melayani Xevera, sebelum bertanya mengenai langkah yang bagus disambilnya untuk mengecek kesehatan sang Duchess. Elxyera pun menghentikan langkahnya dan berpikir. mungkin akan lebih baik jikalau ibunya kembali diperiksa.

"Kalau begitu tolong panggilkan Tuan Rigomir," perintahnya yang segera dijawab dengan anggukan dari sang pelayan. Elxyera pun membuka pintu kamar ibunya dan melangkah masuk ke dalam ruangan yang besar itu.

Ini adalah kamar Ayah dan Ibunya, namun Xevera yang lebih sering menghabiskan waktu disini karena kondisi tubuhnya. Sekarang wanita itu bahkan terlihat terbaring di tempat tidur besar dalam kamar itu.

Namun Xevera sama sekali tidak tertidur ketika Elxyera melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam ruangan. Senyuman tipis kembali menghias manis di wajahnya ketika melihat puterinya, dan segera saja Xevera beranjak dari posisinya berniat untuk duduk.

"A-ah, Ibu tidak perlu memaksakan diri," sahut Elxyera terburu-buru menghampiri sisi tempat tidur ibunya dan menyentuh lembut kedua bahu wanita itu untuk menahannya duduk. Ekspresi Xevera sedikit mengernyit lalu kembali membaringkan dirinya di atas tempat tidur. 

Merasa ibunya telah baring dengan nyaman kembali di atas tempat tidur, Elxyera memilih pindah untuk duduk di kursi yang terletak di samping tempat tidur ibunya, lalu meraih sebelah tangan wanita itu untuk menggenggamnya lembut.

"Bagaimana keadaan ibu hari ini?" tanya Elxyera mencoba tersenyum. Dia tahu Xevera tidak akan suka melihat wajah sedih saat wanita itu berada dalam kondisi seperti ini. Karena Xevera selalu tahu akan ada waktu tertentu dia jatuh dalam kondisi seperti ini. Sehingga dia tidak ingin tiap kali orang lain mengunjunginya, mereka akan memasang wajah sedih.

"Keadaan ibu baik-baik saja. Kau dan Ayahmu hanya terlalu khawatir saja. Ibu hanya kelelahan," jawab Xevera tanpa ragu. Wanita itu bahkan tertawa kecil untuk menghilangkan aura suram yang mengelilingi ruangan itu. Dia memang tidak suka suasana sedih, dan bersyukur Hellion dan Elxyera tidak pernah menunjukkan wajah sedih itu lagi.

The Repetita Princess : Princess Want to be Abandoned by The princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang