31. Ditengah Kekacauan

4.1K 506 13
                                    

--🔸--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--🔸--

Elxyera tidak yakin apakah yang dia dengar tadi dalam benaknya itu memang adalah kenyataan ataulah hanya sebuah mimpi atau halusinasi yang dibuat pikirannya sendiri. Sang wanita bahkan tidak sadar dengan tubuhnya yang bergerak cepat ke hadapan rusa ivaros yang tengah mengamuk itu. 

Tapi kenyataannya, panah itu hampir saja mengenai tubuhnya. Matanya segera menangkap sesuatu yang begitu ganjil. Sebuah dinding bening berpendar perak keunguan terlihat menahan panah itu, namun segera menghancurkannya tanpa sisa sebelum ujung panahnya mengenai tubuh Elxyera.

'Aku mendengar panggilanmu.'

Sekali lagi, suara asing terdengar dalam benaknya di tengah kekacauan itu. Dan Elxyera bahkan belum sempat memproses keterkejutannya ketika rasa sakit yang teramat sangat menghantam kepalanya, bersamaan dengan pekikan Rusa Ivaros yang terdengar semakin keras di belakangnya. 

"Elxyera!! Lari dari sana!"

Bersamaan dengan suara seseorang memanggil namanya, sang wanita segera berbalik memandang binatang itu.Rusa Ivaros itu berdiri kokoh, menangkat kaki depannya tinggi di udara seolah siap menyerang siapa saja dengan itu.  Hempasan angin yang kuat justru membuat Elxyera terjatuh di tanah, mendongak menatap horor makhluk tersebut.

"Elxy!"

Rusa itu menjatuhkan badannya, siap meremukkan tubuh kecil Elxyera dengan kaki kokohnya tersebut. Bahkan sebelum wanita itu sempat bergerak di tengah kekacauan itu, dia bisa melihat dari sudut matanya bahwa Arsen berlari ke arahnya. Sesaat pikiran sang wanita kosong. Kalau dia mati karena hal ini, mungkin dia akan menyayangkan apa yang telah dia dapatkan di dunia ini.

Crass!!

Suara yang memekakkan telinga kembali terdengar, bersama dengan suara desiran listrik yang merambat. Mata Elxyera kembali terbuka dan ketika dia melihat ke atas, kaki rusa itu membayanginya, namun tidak mengenainya. Sebuah bola transparan berwarna perak keunguan mengurung sang wanita muda di dalamnya, dan hasilnya hantaman kaki rusa itu dengan bola pelindung yang mengelilinginya itu menciptakan aliran angin kuat disertai cipratan listrik yang menjalar kemana-mana.

"Jaga jarak kalian!!"

Suara Arsen kembali terdengar ketika cipratan listrik yang merajalela ke berbagai sisi perkemahan itu hampir mengenai beberapa prajurit yang berdiri dekat dengan sang rusa, terutama Arsen yang tadinya berniat menolong Elxyera. Mata pria itu membelalak melihat sesuatu seperti dinding pelindung berbentuk bola itu melindungi Elxyera, namun tidak yakin siapa yang melakukan itu.

Kepalanya menoleh ke samping, melihat ke arah Hellion yang berdiri di samping Ayahnya. Pria itu terlihat syok, namun di satu sisi merasa lega bahwa panahnya tadi sepertinya tidak mengenai putrinya. Entah bagaimana bisa itu terjadi, Hellion bersyukur dia tidak menggunakan panah sihir untuk menyerang tadinya.

The Repetita Princess : Princess Want to be Abandoned by The princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang