2. Aku Yang Dikembalikan ke Masa Lalu

23.5K 2.1K 31
                                    

Elxyera tidak pernah menyangka ini akan terjadi padanya. Bagaimana pun juga, dia tahu tanah Fargaven memang diberkati dengan sihir melimpah, tapi bagaimana bisa dirinya berada disini sekarang. Bahkan luka yang Elxyera ingat sekali tertorehkan di perutnya, menghilang begitu saja.

Awalnya Elxyera mengira kalau mungkin putera mahkota menyelamatkannya dan Avyce menyembuhkan lukanya dengan kekuatan Kudus sang wanita. Namun ini sama sekali tidak menjelaskan bagaimana dirinya bisa bersama dengan Putera Mahkota di kamar pria itu.

Justru kenyataan yang ditemukan Elxyera di balik itu semua jauh lebih mengerikan dari apa yang bisa dibayangkannya. Itu diketahuinya ketika putera mahkota mengantarnya pulang pagi ini. Pria itu bahkan masih sempat-sempatnya tidur kembali semalam membiarkan Elxyera semakin jatuh dalam pikirannya hingga...

"Tuan Puteri?"

Panggilan itu membuat Elxyera menoleh ke arah pintu kamarnya yang terbuka. Sosok wanita muda berpakaian maid berambut merah memasuki kamarnya. Senyuman lembut penuh kecemasan itu terpancar disana, memandangi Elxyera yang terduduk di sofa kamarnya.

Elxyera tidak mengatakan apa-apa, namun tatapan itu bahkan tidak lepas dari pelayan wanita yang memasuki kamarnya ini. Elxyera jelas tidak melupakan paras manis wanita yang bersumpah akan melayaninya sampai akhir hayat wanita itu.

Sayangnya, ingatan Elxyera tentang wanita ini yang terakhir adalah wanita itu mati digantung karena telah berani melukai calon Permaisuri yang baru--Avyce--di bawah perintah Elxyera. Dan dengan jahatnya, Elxyera justru tidak mempedulikan kematian pelayannya yang paling setia ini.

Sekarang, bongkahan puzzle kembali tersusun dalam benaknya.

Dia dihidupkan kembali, namun bukan hanya sekedar dihidupkan begitu saja. Dia dikembalikan ke masa lalu, ke masa dimana semuanya belum dimulai, dan masa dimana Avyce belum datang ke tempat ini.

"Tuan puteri?"

Panggilan itu terdengar pelan, menyentakkan Elxyera dari pikirannya. Mata merah muda sang gadis tertuju pada pelayan berambut merah itu lagi. Dia ingin memastikan sesuatu.

"Irvette, tanggal berapa sekarang?"

Itu adalah pertanyaan yang sederhana, namun Irvette sedikit memiringkan kepalanya, bingung dengan pertanyaan dari Elxyera. Apa sang Puteri melupakan tanggal? Apalagi tadi pagi Elxyera kembali diantar putera mahkota setelah semalaman membuat para pelayan di mansion menjadi panik.

"Tanggal 2 bulan Wesner tahun 451, Tuan Puteri."

Elxyera sekali lagi memandang Irvette. Mencerna ucapan wanita di depannya ini dengan baik. Bulan Wesner adalah bulan ke empat dari 12 bulan dalam setahun di Fargaven. Putera mahkota berulang tahun di bulan Arviace, yaitu bulan pertama di awal tahun.

Tapi yang lebih mengejutkan Elxyera adalah tahunnya. Elxyera bukanlah wanita yang pelupa. Karena jelas sekali dia ingat kalau dirinya mati di tahun 455 di awal tahun. Elxyera bahkan sudah memeriksa tubuhnya sebelumnya, meyakinkan kalau ada luka di sana, namun tidak menemukan sedikit pun goresan di kulit perutnya yang putih bagai salju itu.

Artinya tahun ini dia masih berusia 17 tahun dan Arsen 20 tahun.

"Ada apa, Tuan Puteri? Anda terlihat begitu lelah? Apa karena Anda....bersama putera mahkota semalaman?" tanya Irvette kembali dengan khawatir lagi. Pelayan setia itu memandang nonanya sekali lagi, memastikan tidak ada apa-apa pada Elxyera.

Kemarin, dia begitu khawatir karena Elxyera bahkan belum pulang hingga larut malam dari salah satu acara penting di kerajaan lain mendampingi Arsen sebagai puteri mahkota dan tunangannya. Namun ketika Elxyera diantar oleh Yang Mulia pagi ini, Irvette tahu ada sesuatu yang terjadi. Bahkan ketika melihat majikannya hanya melamun sedari tadi.

The Repetita Princess : Princess Want to be Abandoned by The princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang