24. Pertanyaan Duke of Evenezer

4.1K 433 8
                                    

Setengah jam kemudian, Diziel dan Arsen sudah berdiri di depan pintu mansion kediaman Cresentra. Namun meskipun sudah menunggu disini sejak 15 menit yang lalu, mereka sama sekali tidak merasa keberatan. Lagipula biasanya wanita memang begitu. Apalagi jikalau sudah membahas tentang berpakaian, itu menjadi hal yang biasa.

"Anda terlihat sabar menunggu ya, Yang Mulia?" tanya Diziel mencoba membuka pembicaraan. Pria yang telah mengganti pakaiannya menjadi sesuatu yang lebih sederhana itu seketika membuka pembicaraan. Namun di sisinya Arsen hanya tersenyu memaklumi. Lagipula ini bukan acara resmi dan mereka hanya akan berjalan-jalan di kota bersama-sama tamu dan tunangannya serta sepupunya.

"Anda pun sepertinya sama sekali tidak mempermasalahkan mereka yang cukup lama dalam memilih pakaian ya, Duke?" balas Arsen yang balik bertanya. Namun seketika keduanya kembali tertawa begitu sadar dengan sesuatu. Mereka sudah terlalu lama menunggu.

Apa yang dilakukan ketiga perempuan itu?

"Maaf membuat Anda menunggu lama, Yang Mulia, Tuan Duke."

Suara yang sangat familiar itu seketika membuat Arsen menoleh. Dan segera saja dari arah tangga ruangan depan mansion tersebut, terlihat Elxyera bersama Ivory dan Astrella berjalan turun menghampiri mereka. Senyuman tipis pun menghiasi wajah Arsen ketika melihat tunangannya berjalan mendekat.

"Tidak masalah. Apa semuanya sudah siap?" tanyanya memastikan. Namun seketika perhatiannya tertuju pada Astrella yang berdiri di belakang Elxyera. Pakaian yang dikenakan Astrella membuat Arsen membeku, dan seketika pria itu memelototi sang gadis muda dengan begitu tajam. Sedangkan Astrella sendiri mengalihkan perhatiannya seperti seseorang yang tidak bersalah.

"Wah, saya tidak menyangka Anda akan cocok dalam penampilan seperti itu, Tuan Puteri Astrella," sahut Diziel dengan kagum ketika melihat penampilan Astrella. Gadis muda itu terlihat mengenakan celana berbahan kulit berwarna hitam dan sepatu bot tinggi berwarna cokelat. Atasannya adalah sebuah kemeja berwarna biru yang senada dengan rambutnya. 

Penampilan yang tentu sangat tidak biasa bagi seorang Tuan Puteri kerajaan. Namun bagi Astrella sendiri, penampilan seperti ini adalah penampilan yang biasa. Lagipula dia juga berada di luar istana, jadi tidak akan ada yang bisa mengatur-ngatur cara berpakaiannya. Namun entah ucapan Diziel adalah pujian atau bukan, dia tidak mempedulikannya.

"Saya hanya mengenakan pakaian yang nyaman bagi saya, Duke. Tidak ada yang istimewa," balas Astrella tanpa berpikir dua kali. Perhatiannya pun tertuju kembali pada Elxyera dan tersenyum tipis. Membuat Arsen sadar ada sesuatu yang aneh disini. Apalagi ketika melihat Astrella justru balik memandangnya dan tersenyum penuh makna.

"Lagipula kak Elxy mengatakan bahwa pakaian ini terlihat cocok bagiku ketika aku meminta pendapatnya mengenai pakaian yang akan kukenakan," ujarnya tanpa merasa bersalah. Segera memanggil Elxyera dengan panggilan yang dia minta sebelumnya. Membuat Arsen mengernyit tanpa sadar.

Kakak, katanya?

Elxyera di satu sisi pun mengangguk mengiyakan. "Tuan Puteri Astrella cocok dengan pakaian apa saja."

Tunggu, sejak kapan Elxyera dekat seperti ini dengan Astrella? Arsen yang mendengar panggilan itu mengerjap beberapa kali. Apalagi ketika melihat senyuman penuh makna yang dilontarkan Astrella padanya, sang pria benar-benar sadar kalau ada yang disembunyikan sang gadis darinya. Seperti dugaannya, Astrella memang hanya akan menjadi pengganggu di saat dirinya ingin berduaan saja dengan Elxyera.

"Tuan Puteri Astrella dan Putri Mahkota Elxyera ternyata akrab sekali ya," kekeh Diziel menyadari interaksi yang terlihat normal bagaikan saudara itu. Dan segera saja Astrella menganggukkan kepalanya mengiyakan tanpa rasa bersalah. Tangannya terulur dan segera memeluk sebelah tangan Elxyera yang sejajar dengannya.

The Repetita Princess : Princess Want to be Abandoned by The princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang