{Original Story}
Ketika Elxyera mati terbunuh, dia mengira disitulah akhirnya. Mungkin ini sudah menjadi takdir baginya karena telah menjadi seorang putri yang jahat, kejam dan begitu keji pada tunangan baru pangeran yang dia cintai dan dulunya menj...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-- 🔹🗝️🔸--
"Ivarios Blanchius."
Gumaman itu keluar dari mulut Haven entah yang keberapa kalinya hari ini. Matanya memandang ke depan, melihat ke arah patung sang Dewa Blanche yang berada di tengah depan panggung kuil suci utama itu. Sejak...beberapa hari berlalu saat pertemuannya yang terakhir dengan sang Putra Mahkota, nama itu memenuhi pikiran Haven.
Kenyataan bahwa nama itu saja sama sekali tidak terasa asing bagi Haven, bahkan sang pria sendiri yakin pernah mengingatnya. Tentu...dalam beberapa hal yang pernah dia pelajari dalam sejarah sekalipun dan beberapa hal yang tercipta dalam benaknya sendiri.
Nama Blanchius itu...adalah salah satu nama klan terdahulu saat dunia masih terpecah-pecah dalam beberapa pembagian klan besar yang menjadi dalam utama peperangan di masa lampau. Namun setelah perdamaian terjadi, nama-nama klan di masa lalu itu bercampur melebur menjadi satu dalam berbagai keberagaman dan keindahan warna yang menunjukkan perubahan dunia menjadi lebih baik.
Dan lagi...apa hubungannya nama itu dengan salah satu bahasa terdahulu yang jadi mengingatkannya pada satu hal utama yang pernah ditemukannya pada peninggalan suci dewa lampau juga.
"Dan juga, salah satu bahasa kuno juga...bernama bahasa Blanchius...," gumam Haven, teringat akan hal yang dia pelajari dalam sejarah. Sesungguhnya, itu adalah sesuatu yang tidak umum dipelajari di zaman sekarang. Apapun yang berkaitan dengan peperangan masa lampau yang begitu keji seharusnya tertutup rapat-rapat sebagai aib dari dunia dan kelalaian Dei Blanche sendiri.
Meskipun secara garis besarnya masih diceritakan turun temurun agar mencegah hal yang sama terjadi kembali di masa kedamaian ini.
Ah, kepala Haven saja sudah sakit saat memikirkan itu. Tapi mengingat betapa mengejutkan apa yang terjadi pada sang putra mahkota beberapa hari lalu, Haven memilih untuk menyelidikinya sendiri.
Dan lihat sekarang, apa yang tengah terjadi pada Putra Mahkota setelah pulang dari kuil utama ke kaisaran kembali. Pria itu jatuh koma karena ketidakstabilan sihir di dalam tubuhnya. Sesuatu yang jarang terjadi, dan sesuatu yang harusnya tidak terjadi begitu saja pada Putra Mahkota, kan.
Siapapun juga tahu kalau Putra Mahkota adalah sosok yang hebat. Pria itu tidak mungkin tumbang hanya karena masalah kecil. Tapi....lambang kutukan yang ada di tubuh pria itu...mungkin menjadi penyebabnya.
Tapi Sang Optivus sendiri bahkan tidak berguna disaat seperti ini. Mengesampingkan posisi tertinggi yang dia miliki di kuil suci, dia...tidak punya kekuatan lebih untuk satu hal.
'Cukup sulit...karena walaupun Ranchy pergi ke Kekaisaran Fargaven untuk persiapan Firman baru dan...mengobati Arsen, aku tidak bisa bergerak leluasa disini,' batinnya mengingat walaupun dirinya memiliki kekuasaan tertinggi sebagai Optivus di kuil utama ini, tentu...masih ada yang memiliki kekuatan yang lebih tinggi darinya. "