74. Ingatan yang Terlupakan

334 22 8
                                    

--🌸--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--🌸--

"Arsene!!"

Seruan seorang gadis dan pintu yang terbuka membuat pemuda berambut hitam di dalam ruangan sontak mendongak dan tersenyum menatap pintu ruangannya. Pemuda itu menyambut hangat kedatangan gadis muda berambut pirang itu dengan ceria, menatap kilauan indah di netra abu-abu peraknya yang manis saat dia melangkah masuk ke dalam ruangan dengan penuh percaya diri.

"Ahh, selamat datang, Leticia. Sepertinya hari ini kau pun terlihat sangat senang." Pemuda itu, Arsene berkomentar dengan hangat saat wanita itu dengan lucu segera melompat duduk ke salah satu sofa di ruangan itu, menatap sang pemuda yang lebih tua darinya tengah duduk di kursi kerjanya dengan menghadapi berbagai macam dokumen yang ada di atas meja. Sejenak wajahnya merengut melihat pria itu nampaknya sibuk dengan apa yang dia kerjakan di mejanya.

"Tentu saja, soalnya aku kan bisa bertemu setelah berbulan-bulan tidak bertemu!" serunya dengan senyuman yang terlihat cerah membuat wajah cantiknya berseri -seri dengan manisnya. Tapi saat melihat apa yang dilakukan sang pria dalam ruangan itu, wajah senang itu sontak berubah dengan cepat menjadi wajah cemberut.

"Tapi k au baru saja dapat izin pulang dari perguruan tinggi dan sekarang saat pulang lagi harus sibuk dengan pekerjaanmu ya, Arsene." Bibir Leticia mengerucut lucu disana, mengesampingkan dalam hal ini dia tidak mengganggu pekerjaan Arsene, dia tahu pria itu nampaknya sudah berhadapan dengan apa yang dia kerjakan itu sejak pagi ,bahkan mungkin dari sebelumnya, kan!

Itu membuat Arsene sedikit tertawa pelan, walaupun nyatanya ucapan Leticia memang tidak salah dengan hal itu, dia tidak bisa mengabaikan tugasnya juga. Walaupun sedang menempuh pendidikan di Akademi, Arsene tahu kalau dalam hal ini tidak lama lagi dia akan segera lulus dan dia harus mengambil perannya dalam keluarganya juga, terutama karena keluarganya merupakan bagian dari para petinggi klan di bawah keluarga Blanchius.

"Kau memang yang paling mengerti diriku, Leticia. Tapi kau sendiri tahu kan aku tidak bisa mengabaikan ini. Tidak lama lagi aku akan lulus dari akademi dan setelah itu akan memiliki peran tertentu dalam keluargaku untuk melayani klan tertinggi. Kau yang merupakan bagian dari itu juga sangat mengerti, kan. Walaupun aku lebih menantikan dirimu untuk masuk akademi."

Arsene terkekeh lembut saat melihat wajah Leticia tambah cemberut saat mendengarkan ucapannya. Belum lagi keluarga mereka memang cukup penting dalam perkumpulan klan tersebut, walaupun usia muda mereka membuat mereka awalnya masih teralihkan dari tugas penting. Tapi tidak lama lagi Arsene akan lulus dari Akademi sedangkan Leticia sendiri tidak lama lagi akan segera menuntut ilmu di Akademi.

"Hnn...Arsene benar sih..." lirih Leticia sambil mengangguk pelan, dia pun berdiri dari duduknya, mendekat ke arah meja kerja Arsene dan meraih beberapa berkas yang ada disana. Dari yang terlihat jelas, itu adalah berkas yang berkaitan tentang urusan keluarga Arsene, tentu saja. Tentunya juga dalam peran keluarga pria itu dalam perkumpulan klan. Terutama untuk melayani pemimpin perkumpulan, klan tertinggi, Blanchius.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Repetita Princess : Princess Want to be Abandoned by The princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang