"Gue bolos ke UKS, awas kalau Lo pada ada yang ngekor, kreatif dikit cari tempat bolos, ga seru dari dalam rahim kita barengan terus," tutur Jihoon sambil meninggalkan Junkyu dan Yoshi di koridor dekat tangga.Junkyu mengerutkan kening tampak heran setelah mencerna kalimat Jihoon, "lah apaan, Mak kita beda woi!," Saut Junkyu meminta persetujuan Yoshi.
Yoshi yang terlalu lelah melihat tingkah kawannya itu hanya mengedik tak peduli, lalu berjalan pergi.
Junkyu yang merasa di tinggal segera mengejar Yoshi. Mereka cukup paham jika Jihoon ingin merenungkan kebodohannya selama ini. Walau dalam hati mereka tahu waktu yang tersisa hingga pulang sekolah tidak akan cukup untuk itu.
"Mau kemana Yosh?,"
Yoshi melirik sekilas, "ngadem di perpus,"
"Woke, gue ikut"
***
Jihoon membuka pintu UKS yang sepi. Sepertinya anak PMR sedang tidak ada yang berjaga. Dan sepertinya pembina PMR juga sedang tidak di tempat.
Wajar saja, saat ini sudah memasuki jam pertengahan, hanya butuh sekitar dua setengah jam lagi maka sekolah akan berakhir.
Memilih abai Jihoon segera berjalan menuju brangkar paling ujung, bertepatan dengan Jendela yang mengarah ke taman belakang sekolah.
Mendudukkan dirinya disana tanpa melakukan apapun. Mengabaikan bekas darah, ntah punya dia atau Minho yang ada di buku-buku jemarinya.
Jihoon menolehkan kepalanya kearah belakang ketika mendengar suara decitan kasur disebelahnya. Kasur itu terasa tenang dengan tirai kain yang menutup.
Membuat Jihoon penasaran apakah ada orang atau tidak di sebalik tirai putih ruang UKS itu. Jihoon Sedikit merinding ketika mengingat cerita Jeongwoo yang sempat cerita jika di UKS itu ada penunggunya terutama saat tidak ada orang di dalamnya.
Dengan sedikit takut Jihoon memberanikan diri, mendekati kasur disebelahnya itu. Tangannya perlahan menggapai tirai. Dengan dramatis menarik tirai secara pelan dan tak lupa matanya menutup rapat, mencegah dirinya takut jika ada sosok mbak Kunti yang sedang menunggunya.
Tak ada suara atau teguran ketika ia yakin tirai itu sudah terbuka total. Karena itu dia memberanikan diri untuk membuka mata. Namun yang didapatinya hanyalah sesosok kecil yang sedang bergelung di bawah selimut. Meringkuk seakan menahan sakit.
Merasa ada yang membuka tirai, sosok itu segera membuka mata, lalu beringsut untuk mendudukkan dirinya. Menatap heran wajah Jihoon.
"Tawuran dimana kali ini?," Tanyanya mengambil atensi Jihoon yang awalnya sedikit cengo, tidak menduga akan bertemu orang itu disini.
Merasa tidak mendapat jawaban, pemuda itu melambaikan tangan di depan wajah Jihoon yang lebih tinggi karena tengah berdiri.
"Ngapain Lo disini suk?," tanya Jihoon agak sedikit dingin, dia masih menyimpan dendam ulah Hyunsuk Kemarin.
"Bolos," saut Hyunsuk membuat Jihoon melotot kaget.
Maksudnya, siapa coba yang nggak kaget jika seseorang yang rajin seperti Hyunsuk bolos?. Ya kali ga kaget, ya pasti kagetlah.
"Bercanda," kekehnya pelan namun meringis di akhir.
Jihoon terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
TREASURE
Fanfiction[Completed] Peridot > < Safir = Treasure !Warning! !BxB! !BoyxBoy! !Gay! !Homo! Homophobic jauh-jauh Start : 14-05-2021 Finish : 14-10-2021 Walau udah ending, tapi aku masih semangat baca komen kalian🙂👍🏼💎