43: rumah sakit

1.4K 183 22
                                    

Aku maluಥ‿ಥ
.
.
.
.

Badan Yoshi menegang di tempat ketika melihat keadaan apartemen milik Asahi yang kacaunya luar biasa.

Tak ada satu material pun yang bisa di selamatkan, kobaran api terus menjilati udara di berbagai sudut.

Para petugas pemadam kebakaran dan juga polisi sibuk dengan tugas yang memang sesuai profesi mereka.

Dengungan terdengar nyaring di telinganya, melirik sekitar yang tampak ramai terlebih dengan warga sipil yang terlihat penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya.

Matanya tak fokus menyusuri tempat dimana ia berdiri sekarang. Tujuannya cuma satu, Mashiho—si pemuda manis yang selalu memenuhi pemikirannya beberapa bulan ini.

Tapi sialnya ia tak dapat menemukan keberadaan pemuda mungil itu di tempat terjadinya tragedi ledakan beberapa menit lalu. Membuatnya semakin cemas karena juga tak menemukan satu orangpun temannya.

"Ah permisi, dimana mereka yang awalnya berada di dalam apartemen itu?" Tanya Yoshi akhirnya pada salah seorang petugas pemadam kebakaran.

Orang itu menghela napas, membuat Yoshi semakin gusar dan tak sabaran. Hingga akhirnya kedikan dagu menjadi jawaban dari kegelisahannya.

Membuatnya tanpa sadar berlari ke sebuah mobil ambulans di pekarangan samping. Tanpa memikirkan orang di sekitarnya, langsung saja Yoshi memeluk tubuh mungil itu dari belakang, kepalang erat hingga membuat orang dalam dekapannya itu tersentak.

"Kak Yoshi.." panggil Mashiho dengan kepala sedikit menoleh, ingin melihat wajah Yoshi yang kini sedang menopang dagu di bahunya.

Pemuda dengan tahi lalat di pipi kanan bawahnya itu tampak kembali menegakkan badan, bergerak untuk dapat menatap wajah Mashiho dari depan.

"Kakak kena-" kalimat Mashiho terpotong ketika bibir Yoshi tiba-sudah menyapa bibir ranum milik Mashiho. Membuat semua orang yang ada disana terbelalak kaget, termasuk Mashiho sendiri.

Junkyu mencebik kesal ketika tangan Jeongwoo menutup arah pandangnya yang tadi sedang berbinar—menatap adegan romantis di depannya itu seakan yang tertampil itu adalah ending dari film layar lebar.

Menghujani Jeongwoo dengan berbagai sumpah serapah karena membuatnya gagal melihat adegan manis.

"Adegan diatas umur, skip dulu gih dek" tutur Jeongwoo yang kemudian mengeluh karena Junkyu memukulnya dengan kuat di pundak.

Padahal itu kan cuma adegan kissing biasa!, Bisa-bisanya si Jeongwoo ini.

Sementara Yoshi sedikit melumat bibir itu sebelum melepas tautan mereka, dan kembali memeluk tubuh Mashiho yang saat ini dari posisi depan. Membawa tubuh mungil Mashiho yang sedikit terluka dan sedang duduk itu, untuk masuk ke dalam dekapan terdalamnya.

"Syukurlah" bisik Yoshi tepat di kuping Mashiho, "aku khawatir" tambah Yoshi yang kemudian mengecup lembut pelipis Mashiho, membuat Mashiho terhenyak karena menerima perlakuan manis dari seorang Kanemoto Yoshinori itu.

Tangan mungil dalam dekapan itu perlahan terangkat, membalas pelukan Yoshi untuknya.

"Sial, jenis uwu macam apa ini?," Bisik Junkyu pada Jeongwoo.

Jeongwoo yang mendengar kalimat bisikan Junkyu segera menoleh, mengangguk tampak setuju,"jadi pengen" balasnya yang kemudian menoleh pada Junghwan yang kini tengah sibuk membalas pesan dari Doyoung.

Begitu pula Junkyu yang kini melihat Haruto yang juga sibuk, karena memberikan laporan pada aparat umum.

Ah sudahlah, mereka berdua angkat tangan.

TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang