11: Aneh

1.7K 219 9
                                    

Sudah hampir tiga bulan sejak kejadian menggemparkan warga kantin itu, dan juga sudah hampir dua bulan akhir-akhir ini pula Jaehyuk terus mengejar Asahi.

Terkadang Asahi itu heran dengan Jaehyuk. Sebagaimana pun dia menyingkirkan Jaehyuk, tapi tetap saja anaknya seperti noda membandel, sulit di hilangkan.

Bahkan anak sekolah sudah hafal kelakuan baru seorang Yoon Jaehyuk, pemuda itu akan memenelin Asahi selama dua puluh empat jam. Dah jika di perhatikan dua bulan ini, berarti Jaehyuk sudah gencar mengikuti Asahi selama 24 jam full dua bulan ini.

Iya 24 jam.

Sekarang contohnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 23.12, dan Asahi belum berminat tidur karena tengah mengerjakan tugasnya yang harus di kumpulkan Minggu depan. Insecure nggak sama orang yang gini?, aku si iya:").

Asahi itu berbeda dengan anak kebanyakan yang akan mengerjakan tugasnya H-1 dead line tugas, atau mungkin H-1 jam di kumpul. Dia lebih memilih bergadang semalaman untuk langsung menyelesaikan tugasnya, dari pada menumpuknya lalu menyusahkan dirinya sendiri nanti di dead line waktu pengumpulan.

Biasanya ia akan sangat tenang mengerjakan tugas dengan di temani alunan music classic atau lagu bergenre balad, dengan beberapa cemilan yang memang sengaja disiapkannya terlebih dahulu, tapi sekarang berbeda karena dia juga harus menerima spaman chat dari seorang Jaehyuk.

Ting!

Ting!

Ting!

Asahi menjambak rambutnya frustasi, lalu meletakkan pensilnya dengan kasar di atas meja berwarna abu-abu di kamarnya itu. Sial, ingin rasanya dia membanting ponselnya itu. Pesan Jaehyuk itu mengganggu musiknya, ketika pesan masuk, maka suara musiknya akan meredup. Dan itu menjengkelkan bagi Asahi.

+62xx xxxx xxxx

|Asa
|Beb
|Asa jodohnya Jae, balas dong. Pasti belum tidurkan?
(Read)

|Sayang Asa\(^o^)/
|Tidurnya jangan lama-lama ya beb, ingat besok sekolah

Y|

|Iih, gemesnya pesan aku di jawab(〃゚3゚〃)
|Good night, mimpiin aku ya sa, biar mimpinya indah.(◍•ᴗ•◍)❤
(Read)

Asahi menaikan sebelah alisnya. Dia heran. Mimpi indah cocot mu?, Yang ada dia malah mimpi buruk itu, kalau sampai mimpiin Jaehyuk.

Asahi menghela napas, tangan kirinya meletakan ponsel pintarnya itu di nakas—memutuskan untuk menonaktifkan ponselnya, sementara tangan kanannya mulai memijit pangkal hidungnya, berusaha mengurangi pusing yang tiba-tiba melanda.

Dia capek.

Senyum Asahi tiba-tiba mengembang ketika melihat sesuatu di sudut meja belajarnya. Perlahan pandangannya beralih mengedar ke sepenjuru isi kamar apartemennya yang tidak terlalu luas.

Sepi.

Hening.

Hampa.

"Aku tidak suka ini," bisiknya dengan senyumnya yang hilang ntah kemana.

Asahi menyenderkan bahunya pada senderan kursi, lalu mengangkat lengan kanannya untuk menutup bagian matanya. Tanpa di minta bulir bening itu mulai mengalir turun begitu saja.

TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang