Junkyu menatap malas pada alat pemanggang di depannya saat ini. Lalu tatapannya beralih pada Jaehyuk yang justru tengah asik membantu Yedam menata es buah di meja taman belakang rumah Yedam.Mamanya Yedam memutuskan memilih konsep di luar ruangan, kata beliau sekalian mengurangi stress pekerjaan di dalam ruangan.
Lalu kenapa Junkyu kesal?, Jawabannya karena dia tidak di izinkan membantu Yedam menangani buah-buahan. Kalau kata kawan-kawan kompornya, nanti buahnya sudah habis lebih dulu sebelum acara dimulai. Jadilah dia disini bertugas memanggang sate daging dengan selingan sayuran.
Haruto datang dengan nampan yang kali ini berisi tumpukan tusuk sate daging dengan selingan sayuran yang tadi di buat oleh Jungwon dan Yoshi. Sepertinya pekerjaan membawa nampan sangat cocok untuk Haruto, nilai Junkyu.
"Nih bang, kata mama jangan sampai kelamaan nanti gosong, jangan kecepatan juga, nanti nggak mateng," terang Haruto.
Junkyu menyipitkan mata, kalau begitu kenapa tidak mamanya Yedam saja yang memanggang?. Heran pemuda koala itu dengan pemikiran durhakanya. Dengan malas Junkyu lalu mengambil nampan dari tangan Haruto, tidak memperhatikan dengan seksama, sehingga nampan itu tak seimbang dan berakhir oleng
(Kaya aku yang oleng-olengan terus, g ding🙂)
Dengan sigap Haruto menggerakkan tangannya ke sisi Nampan yang lain, sehingga nampan lebih seimbang.
Junkyu terkejut, bukan karena posisi tangannya yang saling bersentuhan dengan Haruto, tapi karena dia menyadari dia hampir saja mengacaukan semuanya. Tiba-tiba terbayang wajah mama Yedam yang penuh dengan api berkobar karena mengamuk.
Sedikit menggeleng Junkyu berusaha menghilangkan pemikiran imajinatifnya itu, "maaf Ruto," cicit Junkyu ketika menyadari tatapan Haruto mengarah padanya. Yang Junkyu yakini itu tatapan mengutuk karena dia tak berani melihat kearah Haruto sekarang.
Helaan napas keluar dari mulut pemuda jangkung itu, "ya udah, sini bang biar gue aja yang manggang," saut Haruto sambil mengambil alih nampan itu sepenuhnya.
"E-eh, nggak-nggak, gue bisa kok. Janji," kata Junkyu sambil mengacungkan jari kelingkingnya, "janji kali ini fokus. Ya ya ya ya," bujuk Junkyu berjalan kesamping Haruto, lalu sedikit mengguncang bahu yang lebih tinggi itu.
Haruto diam di tempat sambil menatap Junkyu. Sementara Junkyu sedikit merasa cemas.
Cemas karena tidak dibiarin memanggang sama Haruto.
Soalnya Junkyu tiba-tiba kepikiran, dia kan bisa menjadi orang pertama yang makan sate dengan alasan mau nyicip tekstur dagingnya sudah matang atau belum.
"Hmn," saut Haruto lalu mengkode untuk Junkyu membuka kedua tangannya. Langsung saja Junkyu melakukan hal itu dengan patuh, lalu tersenyum bahagia.
Saat Junkyu ingin meletakan nampan itu di samping pemanggang, tiba-tiba tangannya ditahan oleh Haruto kembali.
Membuat Junkyu bingung dan refleks mengkode dengan mulut tanpa suara, "apa?,"
Mata Junkyu membulat saat Haruto dengan tiba-tibanya mengarahkan jemari tangannya yang panjang kearah wajah Junkyu, hingga menimbulkan semburat merah di wajah pemuda yang hampir serupa dengan koala itu.
"Pipi Lo kotor bang, main dimana sih?, Kok kaya habis main di becekan," ejek Haruto lalu membuat Junkyu memanyunkan bibirnya. Baru saja dia pikir akan ada adegan romansa, eh rupanya...
Haruto terkekeh melihat reaksi Junkyu, sedikit gemas tangan Haruto beralih dari pipi, lalu mencubit bibir pink Junkyu, dan berakhir mengacak rambut si lebih tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
TREASURE
Fanfiction[Completed] Peridot > < Safir = Treasure !Warning! !BxB! !BoyxBoy! !Gay! !Homo! Homophobic jauh-jauh Start : 14-05-2021 Finish : 14-10-2021 Walau udah ending, tapi aku masih semangat baca komen kalian🙂👍🏼💎