TREASURE

37: ⚠️ (Special Flashback)

Namanya special flashback, soalnya ketiga book aku lagi pada adegan flashback 😌👍🏼

37: Si kembar Choi⚠️

Warning!, masih mengandung unsur Mental illness⚠️. Kemungkinan terdapat kata atau tindakan yang dapat mengganggu kenyamanan🙏🏻⚠️.

.

.
.

.
Flashback
.
.
.
.

Seorang anak perempuan berlari pelan sambil melihat sekelilingnya, terlihat sembunyi-sembunyi mengawasi sekitarnya. Seketika senyumnya terbit saat melihat anak laki-laki yang juga bersembunyi namun membelakangi posisinya.

"kakak!" teriaknya tak terlalu kencang sambil memegang pundak anak lelaki di depannya itu.

Anak itu terlonjak kaget lalu menoleh pada si anak perempuan dengan mata melototnya, "Lia!, nanti kakak ketahuan sama Jisu kaya si Woniee ih!," kesal Hyunsuk kecil pada sepupunya yang bernama Lia.

Bukannya merasa bersalah, anak perempuan itu justru terkekeh sambil menutupi mulutnya dengan tangan, berusaha untuk tidak tertawa terlalu keras.

"kak Hyunsuk!, Lia!, Jicu datang," terdengar suara teriakan dari arah tembok depan mereka.

Dengan refleks Lia menarik jemari Hyunsuk, membawanya lari ntah kemana. Keduanya tersenyum sambil sesekali terkekeh, menertawai Jisu si kembaran Lia yang sedang bertugas mencari mereka. Sesekali keduanya membuat gesture dengan jari telunjuk di depan bibir, seakan menyuruh satu sama lain untuk diam, padahal tak ada satu orang pun yang berisik diantara mereka.

Brugh!

Keduanya tersentak ketika mendengar suara bantingan dari arah rumah di samping tempat persembunyian mereka. Kedua bocah itu saling lirik seakan menyalurkan rasa penasaran mereka yang sama pada rumah ke dua di samping rumah si kembar Choi ini—tempat persembunyian mereka sekarang.

"Dari rumah Sahi," bisik keduanya.

Asahi, tetangga baru yang sebenarnya tak bisa dikatakan terlalu baru karena keluarganya sudah tinggal hampir satu tahunan di rumah itu, tapi anak lelakinya baru terlihat sekitar tiga minggu belakangan.

Hyunsuk ingat berbicara dengan anak itu tiga minggu yang lalu ketika bermain seperti ini di pertemuan ketiganya karena anak itu hanya diam saat pertemuan kedua mereka ketika Hyunsuk mengajak berbicara.

Keluarganya Hyunsuk memang sangat sering mengunjungi rumah si kembar, oleh sebab itulah dia memutuskan menyapa Asahi yang terlihat jelas saat itu kesepian dan tampak ingin bermain seperti mereka, bergabung dan tertawa bersama.

Awalnya Hyunsuk hampir menyerah karena terus diabaikan, tapi akhirnya anak itu mau berbicara dan beberapa kali ikut bermain dengan mereka. Itu sebabnya Lia berani mengajak Hyunsuk untuk sembunyi di perkarangan rumah Asahi karena menganggap jika Asahi bukan orang asing.

Terkadang Hyunsuk merasa bertemu Asahi itu seperti takdir, karena ia ingat waktu kecil dia juga pernah bertemu anak itu di pesta perayaan perusahaan ayahnya. Dan itulah saat mereka bertemu pertama kali, mungkin sekitar tiga tahunan yang lalu.