47: End

1.5K 177 72
                                    

Pemunduran waktu update😓🙇‍♀.

Happy reading bund💎~
.
.
.
.

Tangis itu bahkan tak pernah berhenti sedetik pun.

"Bang Jihoon"

Bahkan panggilan Jeongwoo sudah tak mau ia tanggapi sama sekali.

"Jangan nangis, nanti ada yang sedih" kalimat itu mengudara seiring dengan usapan yang Jihoon rasakan di punggungnya.

"Hyunsuk nggak boleh pergi, dia nggak akan kemana-mana" gumam Jihoon masih dengan iringan tangisnya.

"Iya, aku nggak kemana-mana kok"

Jihoon segera menegakkan kepalanya. Menatap si sumber suara yang baru saja mengucapkan kalimat itu.

Lidahnya kelu.

"Kak Hyun, gue panggil dokter dulu ya" pamit Jeongwoo lalu segera keluar setelah mendapat anggukan kecil dari Hyunsuk.

Sedikit susah Hyunsuk mengulurkan tangannya, perlahan jemari mungil itu mengarah ke pipi Jihoon. Menghapus jejak air mata di pipi pemuda itu.

"Hei, kenapa nangis Ji?" Tanya Hyunsuk dengan suara sedikit teredam karena simple mask yang dapat membantunya untuk bernapas.

"Mimpi buruk ya?"

Jihoon masih tetap diam, mengabaikan pertanyaan Hyunsuk, pemuda itu lebih memilih merasakan sentuhan lembut Hyunsuk di pipinya. Membuat matanya menutup sebentar ketika permukaan kulitnya merasakan jemari Hyunsuk.

Bulir bening itu bukannya berhenti mengalir turun, tapi justru semakin mengalir deras.

Dengan segera tangan Jihoon menggenggam jemari Hyunsuk, menciumnya lembut seakan tak ingin melepaskannya sedikit pun.

Syukurlah itu semua hanya mimpi. Jika hal tadi beneran nyata, maka Jihoon akan menyerah terhadap hidupnya.

Hyunsuk tersenyum tipis, memilih diam untuk membiarkan Jihoon menumpahkan apa yang ia rasakan. Terlebih lagi dia masih belum memiliki banyak tenaga.

"Ku mohon, jangan pernah pergi kemana-mana lagi Choi Hyunsuk. Berjanjilah jika kamu ingin pergi, maka bawa aku untuk ikut bersama mu juga".

"Hmn, oke Park Jihoon"

💎

Yedam mencebik kesal ketika netranya menatap pada pemuda tinggi yang duduk di sebelahnya saat ini. Membuang muka ketika mereka saling bersitatap.

"Kenapa sih kalian?" Tanya Junkyu akhirnya yang sejak tadi sudah jengah melihat interaksi keduanya.

Sudah tiga hari semenjak berita kesadaran Hyunsuk terdengar, membuat mereka semua menjadi bersemangat karena akhirnya pemuda itu bangun setelah koma dengan waktu hampir sebulan lamanya.

Kenapa mereka baru bisa menjenguk Hyunsuk sekarang?, Jawabannya karena Park Jihoon. Pemuda itu melarang mereka yang datang dengan alasan Hyunsuk masih butuh istirahat lebih. Jadilah mereka baru bisa datang sekarang.

Dan untuk Yedam, saat ini pemuda kelahiran Mei itu sedang kemusuhan dengan Doyoung. Pasalnya keadaan dirinya sudah jauh dari kata mengkhawatirkan, tapi tetap saja ia di paksa untuk menggunakan kursi roda oleh si kekasihnya itu.

Terlalu berlebihan pikir Yedam karena ia rasa dirinya sudah baik-baik saja. Bahkan Doyoung tak pernah membiarkan Yedam turun dari kasurnya sedikit pun, jika Yedam ingin pergi kemana pun, maka Doyoung dengan sigap menggendongnya.

TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang