4

870 118 4
                                    

"Dekk...!!"

Otomatis, aku langsung mengerem mendadak. Bisa-bisanya Bang Agung stand-by di depan minimarket, cuma demi nungguin aku.

"Kamu mau ngojol?"

"Iya, bang. Daripada bosen."

"Gimana sih, kan isya jatahnya abang ngentotin kamu.."

"Heh! Kedengeran itu sama Bang Niko.."

Bang Agung maksa cabut kunci motorku. "Kamu nggak boleh pergi!"

"Abang jangan gitu, kan aku juga harus cari uang buat biaya rumah sakit.."

"Abang nggak peduli!"

Bang Agung balik badan. Dia masuk ke dalam minimarket. Terpaksa, aku kejar dia ke dalam.

"Baru jam lima, bang. Masih tiga jam lagi..."

"Nggak."

"Aku nggak narik jauh-jauh, abang."

"Mending kamu pulang, siap-siap buat nanti malem.."

Aku menghela. Susah juga, bicara sama orang keras kepala.

"Yaudah. Sekarang kita ngentot kilat dulu, nanti malem lanjut lagi.."

Ekspresi Bang Agung langsung berbinar. Ditariknya aku penuh semangat menuju ruang loker, yang ada di bagian belakang.

"Jangan lama-lama."

"Iya!" Bang Agung nggak sabaran buat ngelepas celanaku. "Ini dia, harta karun yang abang tunggu-tunggu!"

Aku mendesah pelan, saat lidah Bang Agung menusuk lubang anusku. Terlebih, saat dia menghisap dan menjilatinya dengan menggebu-gebu.

"Masukin, bang.."

"Iya-ya, abang keenakan jadi lupa.."

Seperempat jam, Bang Agung menggenjot lubangku. Nyaris saja dia muncrat di lubangku. Bisa mandi lagi aku kalau dia sampai melakukannya.

"Wuuhh, gila banget...!!" Bang Agung duduk dengan nafas tersengal. Kontolnya pun langsung mengecil lagi. "Jepitan kamu, makin enak. Kalah memeknya Yesi, dek."

"Aku cari penumpang dulu, bang."

"Dek.." Bang Agung bangkit. Dia buka dompetnya, terus nyelipin seratus ribu ke jaketku. "Buat beli bensin."

"Bagi rokok kek bang, sekali-kali.."

Pantatku malah ditendangnya. "Kamu boleh ambil apa aja, asal jangan benda sialan itu!"

"Pelit...!"

"Bukannya pelit, dek. Tapi rokok itu bahaya." Dia merangkul. Kami berdua balik lagi ke depan. "Mending kamu ngisep aja punya abang. Sehat, gurih, dan berprotein tinggi.."

Sebelum pergi, aku minum dulu 3 botol sekaligus neo hormoviton. Daripada pas di jalan nanti, aku jadi lemas.

"Berapa, bang?"

The Dark SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang