15

504 73 1
                                    

Bola mataku berputar. Rasanya, kesabaranku harus sesegera mungkin diisi ulang.

"Regi, kamu bloon...!!"

Dia balik nenatapku. Kedua matanya memelotot. Wajahnya pun memerah padam.

"Lu juga ngajarin gue kayak nggak niat! Ikhlas nggak sih lu, ngelakuinnya...?!"

"Iya. Ikhlas."

Dengan wajah kesal dan cemberut, dia tiduran terlungkup. Entah apa yang terlontar dari mulutnya. Yang pasti, dia malah lanjut main game online di hapenya.

"Aku laper, Gi."

Dia ngelempar dompetnya.  "Lu beli sendiri sana."

"Emang, kamu nggak laper..?"

Dia menoleh, dengan tatapan mengerikan. "Masih berisik, gue robek mulut lu..!"

Aku bangkit, dengan wajah datar. Kupikir dia akan terpengaruh, dengan raut wajahku yang seperti ini. Kemudian aku tindih punggungnya.

"Jalan-jalan ke mall yuk, Gi. Aku mau borong.."

Seketika itu juga dia langsung bangun. Kepalaku hampir saja terbentur ujung meja.

"Beneran? Mau beli apaan, lu?"

"Hehe.."

Dia ngeremet wajahku. "Dikira lucu...?!" Sambil ngelepas kaosnya, dia pun bangkit. "Buruan lu ganti baju!"

"Dia, mah! Orang cuma bercanda doang..."

Tok.. Tok..

"Permisi. Febryan.."

Aku sikut Regi, sebelum dia mengintip dari balik tirai jendela. Semenjak dipasang AC, dan ada dia disini, tirai jendela, juga pintu di rusunku ini semuanya selalu dalam keadaan tertutup rapat.

"Bang Niko.." Dahiku berkerut, mendapati ada beberapa orang bertubuh tinggi tegap, yang berada di belakangnya.

"Siapa sih, rame-rame..? Ganggu aja.." Regi ikutan bicara.

Bang Niko, menatapnya dengan heran, lantaran kondisi Regi yang sedang bertelanjang dada.

"Ini Feb, tadi mereka --- ada yang nyariin kamu.."

"Aku..?"

Sesosok cowok kurus, setinggu aku, muncul dari belakang pria-pria tinggi tersebut.

"Siang. Maaf menganggu. Kamu benar Febryan, adeknya Pak Taka..?"

"I --- ya."

Aku lantas bertanya-tanya, dalam hati. Siapakah cowok berwajah oriental, berkacamata tipis itu...?

"Kamu...?"

"Aku Zilan." Cowok itupun memperkenalkan dirinya. "Sebelumnya, boleh aku masuk..?"

"Feb, aku balik dulu.." Bang Niko pun pamit.

Aku persilahkan cowok itu untuk masuk. Dari penampilannya, kelihatan kalau apa yang melekat pada tubuhnya, semua berasal dari brand mahal dan terkenal.

The Dark SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang