8

640 84 5
                                    

"Maaf kak, lima ratusnya nggak ada.."

"Ya terus gimana..?! Gue kan buat naik kereta..!"

Biasanya aku selalu sedia uang recehan di tas. Tapi kenapa, sekarang uang recehanku tiba-tiba habis...?

"Yaudah, dua ribunya sini!"

"Ini, kak."

"Nanti gue transfer ke gopay! Nyusahin amat..!"

Hari ini kayaknya aku lagi apes terus. Sudah 3 customer bayar, tapi uangnya kurang. Tapi nggak papalah, selama mereka nggak ngasih rating jelek. Aku akan terima-terima saja dengan senang hati.

"Lain kali, sediain recehan yang banyak.."

Aku noleh ke sisi kiri. Sesosok pria tinggi, dengan jaket ojol yang sama denganku, duduk dalam jarak berdekatan.

"Nih.." Dia memberikan selembar uang Rp 2.000 lusuh. "Uang yang tadi.."

"Yang tadi.."

Dia memasukkan uang itu ke saku jaketku. Kemudian membakar sebatang rokok, dan menawarkan juga rokoknya padaku. Tapi pas aku mau ambil, dia malah menarik bungkus rokoknya.

"Nggak sehat buat kamu."

"Lagian, aku juga nggak suka rokok om-om.." Tukasku, sambil kukeluarkan rokok punyaku. "Makasih, bang."

"Customer reseh kayak gitu, jangan dibiarin. Ngomong doang mereka, bakal transfer lewat gopay.."

"Iya, nggak papa. Yang penting rating aku tetap bagus."

"Baru narik, apa gimana?"

"Udah lama, bang. Setahunanlah.."

"Perasaan abang baru lihat..."

"Nih, bang..." Sebagai tanda terima kasih, aku kasih dia minuman kesukaanku.

Bukannya terima kasih, dia malah melotot.

"Apaan, nih..?"

"Mau, nggak? Tenang aja, aku masih punya banyak.."

"Kamu minum beginian...?"

Aku mengangguk. "Iya. Kenapa emangnya?"

"Umur berapa?"

"Tujuh bel --- dua puluh! Dua puluh satu, deh!"

"Mana KTP-nya, coba abang lihat.."

"Ketinggalan!" Daripada berdebat panjang lebar, aku taruh aja sebotol neo hormoviton di pangkuannya. Kemudian aku pakai helm, dan menjauh darinya.

Orang kalau masih bertanya sesuatu yang masih masuk akal, okelah masih bisa aku tangani. Cuma kalau modelannya kayak orang tadi, bisa ribet aku menghadapinya.

Dari Cawang, enaknya aku kemana lagi ya...?

Baru jalan sekiloan lebih, ada bapak-bapak yang menghentikan laju motorku. Penampilannya rapih. Cuma kenapa dia berdiri-diri di pinggir jalan raya...?

The Dark SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang