20

547 75 3
                                    

Regi ternyata masih marah dan kesal, kepadaku. Dia sampai pindah kursi, duduk semeja dengan Yanuar si cowok gendut yang hobinya makan sambil ngomongin orang.

Waktu istirahat, sampai bel pulang pun, dia sama sekali nggak mau bertegur sapa denganku.

"Regi kenapa, Feb?" Tanya Aldi.

"Nggak tahu, Di. Coba aja kamu yang tanya..,"

"Dihh, kok aku..? Malesin banget..!"

"Regi, nanti aku pulang telat. Mau ngajarin Zilan dulu."

Regi cuma noleh, menganggukan kepalanya, terus berlalu begitu saja. Kalau dia mau sendirian, akan kubiarkan saja.

Memangnya, selain aku ada lagi yang mau temenan sama dia..?

"Feb, mau bareng nggak?" Tanya Aldi.

"Nggak, Di. Makasih. Aku lagi ada job, nih.."

"Oke."

Tinn...!

"Febryan...!!" Zilan manggil-manggil dari dalam mobilnya.

Aku agak ragu, buat naik ke dalamnya. Apalagi, dia datang dengan mengendarainya seorang diri.

"Kamu udah punya SIM, emang..?"

"Emang penting?" Zilan bantu memasangkan sabuk pengaman. Dia juga ngambil kesempatan buat ngelumat bibirku. "Ditilang berapa sih? Paling juga cuma sejuta.."

"Uang kamu banyak ya, kayaknya.."

"Kamu mau aku beliin apa?"

"Uangku juga banyak, Zilan. Dari kamu juga.."

"Aku mau ke mall dulu, Feb."

"Nggak langsung ke apartemen aja..?"

Zilan noleh sambil senyum. "Hmm, iya sih. Aku juga udah nggak tahan nih, mau dientot kamu lagi.."

"Belajar apa ngentot dulu?"

"Enaknya ngentot dulu, biar lebih konsen.." Zilan kalau lagi senyum, manis dan menggairahkan.

"Kontolku enak ya, Zil?"

"Udah deh, Feb. Kamu nggak tahu apa, kala aku lagi horny banget ini.."

"Hehe..."

Apartemennya Zilan, lebih bagus dan mewah dari apartemennya Kak Victor. Terdiri dari 2 lantai, tapi lantai bawahnya dijaga sama 2 pengawal pribadi, seorang juru masak, dan juga seorang asisten rumah tangga.

Waktu di mobil, Zilan memberikanku permen. Permen aneh, yang membuat kontolku langsung tegak berdiri.

Dia lama banget ngisepin kontolku. Kayak nggak ada rasa pegal di mulutnya.

"Gantian dong..." Pintaku.

Zilan geleng. "Kamu kan top. Ngapain juga ngemut kontol aku..?"

"Emangnya nggak boleh..?"

"Nggak ada top sejati, ngemut kontol bottomnya, Febryan.."

The Dark SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang