Part 17 ~ Tersesat

94 18 2
                                    

Sebelum membaca jangan lupa vote dulu yah, sempat kan untuk berkomentar juga yu!!







"kau berbeda, sangat istimewa."

Seongnam, Korea Selatan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kota yang begitu indah dengan pepohonan bunga lebat di setiap sisi jalannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kota yang begitu indah dengan pepohonan bunga lebat di setiap sisi jalannya. Menambah kesan sejuk nan asri dengan sungai kecil yang mengalir di antara pepohonan tersebut.

Seongnam dipilih sebagai kota untuk lokasi shooting selanjutnya. Akibat kecelakaan kecil Aeri, mereka pun mengganti jadwal adegan menjadi di kota Seongnam, agar waktu mereka tidak terbuang sia-sia sambil menunggu Aeri sembuh.

Wanita yang tengah terluka itu, padahal tidak memiliki bagian adegan shooting di kota tersebut. Tapi ia bersikeras agar bisa mengikuti jalannya kegiatan shooting. Ia ingin melihat mereka yang bekerja di Seongnam. Daehyun mendapatkan bagian di kota ini. Dan sampai saat ini, hubungan mereka masih terlihat biasa saja, tidak ada komunikasi sama sekali.

Namun, semakin hari keduanya merasakan sakit di hati mereka, seakan tak tahan dengan keadaan ini. Oh why? Kenapa mereka masih belum berbaikan. Keduanya sangat canggung dan kaku sekali, Dae maupun Aeri tak sanggup menghadapi keadaan ini.

Hari sudah semakin petang, kegiatan shooting pun dihentikan. Mereka semua kembali ke penginapan masing-masing untuk beristirahat. Kali ini, Aeri pergi hanya dengan Anne. Lagi pula ia tidak berkontribusi dalam shooting di sini. Tempat penginapan Aeri cukup berbeda dengan mereka yang mendapatkan bagian shooting. Aeri lebih memilih menginap di hotel umum yang pastinya masih berbintang lima.

Aeri duduk di atas ranjang, tubuhnya dibaluti dengan handuk piyama. Setelah mandi ia selalu menatap lukanya dan berbincang bodoh dengan lukanya itu. Sesekali meringis sakit karena lukanya yang masih begitu segar. Apalagi dokter sempat mengatakan jika lukanya juga cukup dalam, ia sampai diperban begitu rapat karena darahnya yang masih keluar. Beruntung kali ini tidak separah saat itu.

My Journey In Korea (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang