Sebelum membaca jangan lupa vote dulu yah, sempat kan untuk berkomentar juga yu!!
•
•
•
•
•Nola duduk di kamarnya, ia masih berada di apartemen yang sama ketika ia menjalankan karir. Nola menatap buku tabungannya dengan nominal saldo yang sangat kurang untuk membayar kerugian semua itu. Ia hanya memiliki 400 juta won saja dari hasil penghasilannya. Di rekening lainnya ia memiliki saldo sekitar 100 juta won. Setidaknya Nola merasa tenang dengan uang yang ia miliki saat ini. Karena ia hanya perlu mencari sekitar 300 juta won lagi.
Tapi jika diperhitungkan, dengan uangnya sebanyak 500 juta won ini tidak mungkin ia habiskan semuanya. Ia harus membagi uang tersebut untuk kelangsungan hidupnya nanti. Karena ia tak memiliki pekerjaan apapun lagi. 800 juta won jika dirupiahkan nominalnya sebanyak 9 miliar rupiah, bahkan lebih dari itu.
Nola menghela nafasnya, ia pusing dengan hal ini. Entah harus bagaimana. Ternyata pekerjaannya yang berpenghasilan banyak itu masih sangat kurang untuk membayar dendan.
Aulia menghampirinya, dia duduk di samping Nola. "Nol, aku punya uang sebanyak 500 juta rupiah di tabunganku, pakailah jika uangmu kurang," ucap Aulia.
Nola tersenyum seraya mengelus telapk tangannya, "jangan ka, itu tabungan kamu selama bekerja sama aku. Biar aku cari sendiri nanti. Insya Allah denda ini cepat lunas. Aku hanya perlu mencari 300 juta won lagi," ucap Nola.
"Trus kamu mau cari kemana?" tanya Aulia.
Nola terdiam sejenak, ia juga bingung. Tak mungkin jika ia mendapatkan pekerjaan dengan cepat. Apalagi namanya tengah buruk di perbincangkan oleh masyarakat. "Aku akan berusaha mencarinya. Aku akan meminta pihak agensi memberiku waktu," ucap Nola.
Aulia menatapnya iba, Nola memiliki kehidupan yang penuh lika liku sejak dulu. Ia banyak belajar dari kesabaran dan pantang menyerahnya Nola. Aulia memeluknya untuk menenangkan hati Nola. Ia berharap semua masalah ini cepat selesai.
Adnan berdiri di depan pintu seraya menatap mereka yang tengah berpelukan. Adnan juga bingung apa yang harus ia lakukan untuk membantu Nola. Sedangkan ia tak memiliki banyak uang, karena tabungannya telah ia gunakan untuk membiayai adiknya kuliah.
*******
Chaemin berlari menghampiri ruangan Daehyun. Ia melihat pria itu tengah berdiri lesu seraya menatap layar ponselnya. Sepertinya ia sudah mengetahui berita besar yang sedang terjadi.
"Kau sudah mengetahuinya?" tanya Chaemin.
Daehyun mengangguk lemas, "Chaemin, apa yang harus kulakukan. Aku yakin ia melewati masalah yang rumit di hidupnya saat ini," ucap Daehyun.
"Dia mungkin sangat menderita saat ini, Dae. Perlu kau ketahui, kemarin dia menemui jajaran manajer dan direktur agensi untuk mengundurkan diri. Dan Aeri harus membayar denda sebanyak 800 juta Won," ucap Chaemin.
Daehyun tersentak, ia langsung menatap Chaemin tak percaya, "sebanyak itu?!"
Chaemin mengangguk, "dan Aeri hanya diberikan waktu selama seminggu. Itupun bisa kurang dari waktu yang diminta."
Daehyun membanting bokongnya di atas sofa, ia mengacak-acak rambutnya frustasi. "Aku ingin menemuinya, Chaemin," ucapnya.
"Tidak bisa, Tomo tidak memperbolehkanmu untuk menemuinya sampai semua masalah ini selesai," ucap Chaemin.
Daehyun menunduk lemas, ia harus memikirkan cara untuk membantu Aeri. Seketika ia teringat dengan dua orang yang sangat berarti. Daehyun langsung mencari nomor tersebut dan meneleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Journey In Korea (COMPLETED)✔️
EspiritualCOMPLETED! Tidak ada kisah yang berakhir okay Spiritual~Romance~Petualangan~Drama Gadis itu melepaskan harga dirinya sebagai seorang muslimah karena suatu pekerjaan. Dia rela membuka hijabnya demi menghidupkan keluarganya. Ia tak punya pilihan lain...