Sebelum membaca jangan lupa vote dulu yah, sempat kan untuk berkomentar juga yu!!
•
•
•
•
•Perasaan Daehyun menjadi tak tenang, ia pun memarkirkan mobilnya di lahan kosong. Lalu Daehyun keluar dari mobilnya dengan berusaha menahan sakit perutnya. Sesekali ia meringis karena merasa mulas di perutnya. Daehyun memakai topi dan kacamata hitam untuk menyamarkan dirinya.
"Sepertinya aku tidak tahan," gumam Daehyun sambil meringis. Ia pun bertanya pada orang sekitar mengenai keberadaan toilet. Daehyun sungguh tidak tahan.
"Sebaiknya kau pergi menuju jalan kecil ini, kemudian kau akan menemukan tempat ibadah. Di sana terdapat toilet yang bisa kau gunakan," ucap seorang bapak-bapak yang Daehyun tanyakan.
"Oh baiklah, terima kasih pak," ucap Daehyun.
Ia pun kembali berjalan dengan cepat sambil memegang perutnya yang terasa sakit. Sesekali ia meringis karena perutnya yang sangat mulas. Daehyun menemukan sebuah tempat ibadah umat muslim yang tidak begitu besar. Dia langsung berjalan cepat menemui seorang wanita paruh baya yang berada di halaman tersebut.
"Permisi nek, saya ingin menumpang ke kamar mandi sebentar," ucap Dae.
Wanita itu tersenyum ramah, "silahkan, gunakan saja tanpa merasa malu. Disini bebas untuk siapa saja yang membutuhkan," ucapnya.
Daehyun tersenyum sambil mengangguk, "terima kasih." Dia langsung berjalan menuju ke toilet. Dengan cepat pria itu langsung membuang hajatnya dan setelah itu ia merasa lega.
Tak lama dari itu, Nola keluar dari dalam masjid, ia kembali menemui nenek Min-Joon yang tengah menyapu latar. Wanita paruh baya yang bernama Min-Joon itu cukup terkejut dengan penampilan Nola yang sangat berbeda. Gadis itu mengenakan hijab pashmina yang ia lilit hingga menutupi seluruh rambutnya. Nola tampak cantik mengenakan ini. Bahkan orang-orang di sekitar memperhatikan kecantikan nya.
"Nola! Kau cantik sekali!" ucap Min Joon, ia menatap dari atas sampai kebawah.
Nola terkekeh, "aku hanya bisa mengenakannya saat ini saja. Karena di luar sana, hal ini sangat sensitif untuk ku nek."
"Bukankah sekarang bagi orang muslim sudah lebih bebas menunjukkan jati diri mereka di Korea," ucap nenek Min Joon.
Nola tersenyum kecil, walaupun terlihat di wajahnya raut kesedihan. "Tapi tidak untukku nek. Aku seorang aktris."
Nenek Min Joon setengah terkejut, ia tidak menyangka jika seseorang yang berdiri di hadapannya ini adalah orang terkenal dan dia adalah seorang muslimah.
Seiring dengan Nola yang tengah menjelaskan siapa dirinya. Seorang pria yang sangat mengenalinya berada tepat di belakangnya. Ia bernafas lega setelah melewati rasa sakit di perutnya. Daehyun menatap wanita paruh baya yang tak jauh di depannya tengah berbincang dengan seseorang yang menutupi seluruh rambutnya dengan kain. Daehyun berniat untuk menghampiri wanita paruh baya itu untuk berterima kasih.
Daehyun pun berjalan menghampirinya sambil tersenyum. Namun, wanita tua itu lebih dulu menatap Dae dan tersenyum ramah padanya. Seseorang yang berada di depannya juga ikut menoleh untuk mengikuti arah pandang nenek Min Joon.
Seketika ia terbelalak ketika melihat Daehyun Lim, teman rekan kerjanya yang ternyata berada di sini. Bukan hanya Nola, tetapi Daehyun juga terkejut dengan penampilan Nola yang seperti wanita muslimah. Lalu ia menatap sebuah kain putih di tangan Nola. Ia seperti menyadari apa yang sebenarnya terjadi.
Daehyun menatap masjid di samping nya, ia mengerti sekarang. Dan ternyata inilah yang Aeri sembunyikan, rasa penasaran nya pun terbongkar.
"D... Dae?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Journey In Korea (COMPLETED)✔️
SpiritualCOMPLETED! Tidak ada kisah yang berakhir okay Spiritual~Romance~Petualangan~Drama Gadis itu melepaskan harga dirinya sebagai seorang muslimah karena suatu pekerjaan. Dia rela membuka hijabnya demi menghidupkan keluarganya. Ia tak punya pilihan lain...