Sebelum membaca jangan lupa vote dulu yah, sempat kan untuk berkomentar juga yu!!
•
•
•
•
•Nola berjalan mengelilingi area di dalam rumah ini, cukup banyak yang berbeda, karena ia merenovasi nya. Rasanya ia sangat bahagia bisa membahagiakan keluarga nya, ada kepuasan batin yang di rasakan Nola, ia jadi teringat saat sebelum pergi ke Korea. Ketika hidupnya sangat sederhana bahkan sulit ekonomi, tapi sekarang semuanya bisa Nola dapatkan dalam sekejap.
Ketika sedang berkeliling ruangan, Nola melihat beberapa adiknya tengah berkumpul di ruang tamu sambil menonton film.
"Naura dimana, dari baru datang teteh belum liat dia?" tanya Nola.
"Naura ada di kamarnya teh, udah dua hari sakit demam," ucap Nahla.
Nola terkejut, "hah serius?" Nola langsung berjalan menuju kamar Naura. Ia melihat bocah kecil itu tengah meringkuk di atas kasur sambil di temani dengan ibunya.
"Mah, kenapa gak bilang kalo Naura sakit," ucap Nola, ia duduk di samping Naura dan menyentuh tubuh adiknya ini. Terasa hangat di tangan Nola ketika menyentuhnya.
"Kamu baru datang tadi. Emak juga lupa ngebilangin," ucap Ismi, ibunda Nola.
"Huh emak mah lupa ama Naura," ujar Naura.
Nola tersenyum, lalu mengecup pipi adiknya ini dan mencubit nya, "huh kamu teh kenapa sakit gini. Trus gak sekolah dong," ucap Nola.
"Enggak, udah dua hari. Besok gurunya bakal datang ke sini, katanya mau jenguk," ucap Ismi.
Nola mengangguk, "udah ke dokter belum?"
"Alhamdulillah udah, demam nya juga gak setinggi kemarin. Ini sudah mendingan. Tuh kan udah keringetan dikit. Insya Allah cepat sembuh kok sembuh," ucap Ismi sambil mengelus lembut anaknya.
"Aisshh si teteh emang masih bisa ngomong Sunda?" ucap Naura, ia menatap kakaknya.
"Atuh masih lah. Dikit sih tapi," ucap Nola. Naura memegang tangan kakaknya itu dengan kedua tangannya. Nola bisa merasakan tangan Naura yang lebih hangat dari biasanya. Naura menatap tangannya kakaknya itu.
"Tangan teh Jihan mulus dan putih banget. Naura pengen kaya teh Jihan," ucap Naura.
Nola dan Ismi terkekeh, "nanti kalau sudah besar juga kamu bisa kaya teteh," ucap Nola.
"Gak mau kaya teteh, teteh gak pakai hijab lagi," ucap Naura.
Seketika Nola merasa teriris dengan ucapan tersebut, ia merasa tersindir dengan bocah ini. Ismi yang melihat perubahan raut Nola, langsung merasa canggung.
"Teh Jihan bukan gak mau pakai hijab, tapi teh Jihan lagi berusaha berhijrah untuk jadi wanita yang baik. Naura sebagai adik harus menghormati teteh, jika teteh melakukan hal buruk, jangan diikuti, tapi ikutilah yang baiknya aja yah sayang," ucap Ismi.
Naura tersenyum berseri mendengar penuturan dari ibunya. Sedangkan Nola hanya tersenyum kikuk.
"Ya sudah, Naura istirahat lagi yah, jangan lupa sholat isya dulu," ucap Ismi.
"Iyah mamah," ucap Naura.
"Yaudah emak sama teteh keluar dulu yah," ucap Ismi sambil mengelus rambut Naura. Naura hanya mengangguk sambil tersenyum.
Ismi menatap Nola dan mereka saling melemparkan pandangan. Mereka berdua pun keluar dari kamar Naura. Nola masih merasa canggung dengan hal tadi.
"Jangan marah dengan ucapan adikmu, ia masih anak-anak. Wajar saja ia bicara seperti itu karena lebih mengenal kamu yang dulu," ucap Ismi sambil mengelus rambut Nola.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Journey In Korea (COMPLETED)✔️
SpiritualCOMPLETED! Tidak ada kisah yang berakhir okay Spiritual~Romance~Petualangan~Drama Gadis itu melepaskan harga dirinya sebagai seorang muslimah karena suatu pekerjaan. Dia rela membuka hijabnya demi menghidupkan keluarganya. Ia tak punya pilihan lain...