Sebelum membaca jangan lupa vote dulu yah, sempat kan untuk berkomentar juga yu!!
•
•
•
•
•Setelah beberapa menit hingga waktu yang ditentukan telah terlewatkan, mereka pun sampai di gedung tersebut dan melewati waktu terlambat selama 15 menit.
"Alhamdulillah sampai juga," kata Nola, dia mengatur nafasnya sejenak.
"Ayo masuk. Gue benar-benar khawatir banget karena dari tadi udah di telepon sama Tomo," kata Adel.
Aeri segera merapikan penampilannya. Setelah itu ia keluar dari mobil bersama dengan asistennya yang mengekorinya dibelakang. Beberapa saat kemudian, seorang satpam menghampiri mereka.
"Nona Aeri, ya?"
Aeri mengangguk sambil tersenyum tipis. "Iyah pak."
"Mari saya antar keruang pertemuan."
"Baik Pak, Terima kasih."
Mereka bertiga jalan menuju lift untuk membawa ke ruangan tersebut.
Ini adalah gedung utama tempat agensi Nola. Biasanya di sini hanyalah para karyawan dan direkturnya saja. Sedangkan gedung tempat agensi Nola, digunakan hanya untuk para casting.
Satpam tersebut masuk terlebih dahulu ke dalam. Sedangkan Aeri dan Adel menunggu diluar.
"Pak, nona Aeri sudah datang." Bisik satpam tersebut kepada pria yang duduk di tengah depan para orang-orang tersebut."
"Persilahkan dia masuk." Ucapnya sambil tersenyum.
Satpam tersebut mengangguk dan kembali pergi keluar.
"Ayo nona silahkan masuk."
"Terima kasih pa."
Deg...
Baru saja Nola memunculkan setengah wajahnya, namun ia sudah melihat banyak tatapan-tatapan dari orang-orang. Wajah mereka begitu asing, hanya ada beberapa saja yang ia kenali.
"Permisi, selamat pagi. Maaf saya telat, karena kemacetan tadi."
"Silahkan duduk terlebih dahulu," ucap manager agensi. Aeri pun duduk tepat di depan seorang pria asing yang tak pernah ia kenali sebelumnya.
"Sebelumnya maaf, saya tadi sempat ragu dengan perbuatan kamu saat ini. Masih permulaan di awal projek film, tapi kau sudah membuat saya ragu," ucap manager agensi.
"Maaf pak, saya tidak menyangka jika pagi ini akan terjebak kemacetan. Mungkin jika saya sudah mengetahuinya sejak semalam, saya sudah mempersiapkan semuanya," ucap Aeri.
"Bukankah itu sama saja dengan kamu menjalankan karir ini dengan mempersiapkan segala macam strategi diawal untuk menghindari segala ancaman?"
Semua yang ada di ruangan ini hanya terdiam tidak berani berbicara. Mereka hanya bisa memperhatikan kedua lawan bicara di depan mereka itu. Aeri sunggu kesal dengan situasi hal ini. Dia merasa bahwa nama baiknya sedang diuji.
"Pak wakil direktur, jadi bagaimana dengan pemeran utama wanita ini? Apakah tetap lanjut?" ucap manager agensi itu.
Adel yang berada di belakang Aeri menggeram kesal karena sahabatnya ini sedang dibuat tidak adil dengan pihak agensi.
"Tapi pak...."
"Ssttt, tenang del," sela Aeri
Tanpa mereka sadari sepasang mata tengah menatap serius menuju Aeri dengan melipatkan kedua tangannya di depan dada. Tatapannya begitu serius, misterius, dan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Journey In Korea (COMPLETED)✔️
SpiritualCOMPLETED! Tidak ada kisah yang berakhir okay Spiritual~Romance~Petualangan~Drama Gadis itu melepaskan harga dirinya sebagai seorang muslimah karena suatu pekerjaan. Dia rela membuka hijabnya demi menghidupkan keluarganya. Ia tak punya pilihan lain...