Sebelum membaca jangan lupa vote dulu yah, sempat kan untuk berkomentar juga yu!!
•
•
•
•
•Adzan sholat dzuhur telah berkumandang. Keluarga ini akan melaksanakan sholat berjamaah. Aeri juga melaksanakan sholat dzuhur berjamaah bersama dengan keluarga Fuyumi. Ia tak menyangka jika jamaah di sini juga termasuk keluarga Fuyumi. Secara hal tersebut mengatakan bahwa pegawai keluarga Fuyumi juga seorang muslim, Aeri takjub melihat hal ini.
Usai sholat, mereka senantiasa berdoa dan berdzikir bersama. Setelah selesai, Aeri mengobrol sejenak dengan nenek Hanami karena ingin menanyai para pegawai ini.
"Nenek, jadi semua pegawai yang bekerja di keluarga ini adalah seorang muslim?" tanya Aeri.
"Iyah benar, diantara mereka ada yang sudah muslim sebelum mereka bekerja disini, dan ada juga yang muallaf saat sudah bekerja disini. Kami tidak memaksa mereka yang berniat mualaf. Tetapi hal itu adalah kemauan mereka sendiri. Mereka sungguh tertarik dengan Islam, sehingga mereka mulai mempelajarinya dan ikut dengan jalan ini," ucap Hanami.
"Masya Allah, aku sungguh takjub mendengarnya," ucap Aeri.
Hanami memanggil salah satu wanita dari pegawainya yang menjadi pelayan dapur, "Yumi kemarilah." Wanita itu pun menghampiri mereka berdua dengan begitu sopan dan ramah, "dia adalah wanita yang baru beberapa minggu menjadi mualaf," ucap Hanami seraya mengusap pundak wanita ini.
Aeri tersenyum takjub, dia begitu senang mendengarnya. Karena bertambah teman semuslimahnya lagi. "Apa yang membuatmu memutuskan untuk menjadi mualaf, Yumi."
"Ini adalah kemauan ku. Aku mendapatkan hidayah saat bekerja di sini. Mungkin aku salah satu orang yang cukup banyak pertimbangan dalam memantapkan hati ini untuk memilihnya. Karena hampir 3 tahun bekerja disini, aku baru menjadi mualaf beberapa minggu kemarin. Aku bukan orang yang mudah terpengaruh, dan aku orang yang selalu mempertimbangkan banyak hal. Aku mempelajari beberapa agama yang menurutku yakin. Tapi agama Islam lah yang membuatku sangat yakin bahwa agama ini adalah agama yang benar. Setelah mempelajari banyak hal dengan waktu yang cukup lama, Allah memberikanku hidayah hingga aku memutuskan untuk memilih jalan ini," ucap Yumi.
"Subhanallah," gumam Aeri. Untuk pertama kalinya Aeri mendengar langsung penuturan dari seorang mualaf yang mendapatkan begitu banyak hidayah hingga ia memilih jalan ini. Aeri begitu terharu mendengarnya, tak menyangka hidayah yang Allah berikan begitu besar hingga meluluhkan hati kerasa seorang Yumi.
Yumi sampai menangis terharu dengan perjalanannya yang meyakinkannya hingga ke dalam Islam. Dia mendapatkan begitu banyak hidayah dan bukti besar dari Allah. Namun, dia wanita yang tak mudah terpengaruh serta percaya begitu saja. Hingga suatu kejadian besar menimpanya yang membawa bukti kebesaran Allah, membuat Yumi yakin bahwa Islam adalah agama yang sebenarnya.
Hati Aeri terenyuh mendengarnya, ia seakan ingin menangis karena keadaan dirinya sekarang. Dia Yumi, wanita mualaf yang sekarang menutup seluruh auratnya dan menjadi muslimah yang sangat taat kepada Allah.
Bagaimana dengan dirinya yang sudah muslim sejak lahir? Namun goyah keimanannya karena pekerjaan. Aeri menitikkan air matanya, ia langsung mengusap air mata itu. Dia sedih dengan semua ini.
"Nak, aku tau apa yang kau rasakan. Kau adalah anak yang baik, wanita muslimah yang sholihah. Hanya saja kau belum istiqomah di jalan Allah. Bukan karena Allah tidak memberikan hidayah padamu. Tapi kau belum yakin dengan keimananmu," ucap Hanami seraya mengusap lembut rambut Aeri.
"Aku sedih nek. Begitu banyak hal pengorbanan yang aku jalani. Begitu banyak rasa sakit yang aku alami. Aku ingin sekali menjadi muslimah seperti dulu," ucap Aeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Journey In Korea (COMPLETED)✔️
EspiritualCOMPLETED! Tidak ada kisah yang berakhir okay Spiritual~Romance~Petualangan~Drama Gadis itu melepaskan harga dirinya sebagai seorang muslimah karena suatu pekerjaan. Dia rela membuka hijabnya demi menghidupkan keluarganya. Ia tak punya pilihan lain...