Part 22 ~ Skandal dan Teka-teki

91 15 0
                                    

Sebelum membaca jangan lupa vote dulu yah, sempat kan untuk berkomentar juga yu!!





Hanya beberapa minggu lagi mereka akan menyelesaikan shooting projek tersebut. Tak terasa, begitu banyak kesan dan kenangan yang didapatkan dari pekerjaan kali ini. Aeri merasa senang, bisa berkenalan dengan mereka semua, terutama dengan Daehyun. Pria yang selalu menemani nya setiap saat selama shootnya berlangsung. Walau sempat saling acuh, tetapi mereka kembali akur lagi.

Aeri mengedarkan pandangannya melihat ke sekeliling lokasi shooting yang sedang ia tempati ini. Ia tengah mencari seseorang yang sudah dibuat janji pertemuan olehnya. Aeri hanya bisa bertemu dengan Adnan di lokasi shooting nya saja. Karena ia sungguh sibuk, selain itu khawatir juga jika harus pertemuan di tempat umum dan hanya berdua saja. Pastinya akan menimbulkan gosip.

Lalu, Aeri memicingkan matanya melihat seorang pria berjaket coklat muda sambil memainkan ponselnya. Tampak ia menyadari seseorang memperhatikan nya, ia pun memandang Aeri yang tengah melambaikan tangannya dari kejauhan. Adnan tersenyum berseri, ia pun melambaikan tangannya juga. Kemudian berjalan menghampiri Aeri yang tengah bersama beberapa asisten nya.

"Kamu udah lama di sana?" tanya Aeri.

"Enggak kok, lumayan baru sampai," ucap Adnan.

Aeri tersenyum sambil menepuk tangan Adnan, "ciee jalan jalan ke Korea."

Adnan terkekeh, "alhamdulillah, kalau bukan karena pekerjaan, pastinya gak sampai ke sini,"

"Insya Allah kesampaian kalau emang ditakdirkan untuk ke sini. Oh ya, aku ajak beberapa asisten ku yah. Kenalin, ini Adel, temen ku dari Indonesia juga," ucap Aeri.

"Halo, salam kenal bang!" ucap Adel sambil merekatkan tangannya.

"Salam kenal," ucap Adnan.

"Aeri!" panggil Daehyun yang berasal dari belakang nya. Aeri menoleh dan melihat Dae berlari kecil menghampiri nya.

"Kenapa?" tanya Aeri.

"Ini storyboard shooting nanti. Sutradara memintaku untuk memberikan ini padamu," ucap Daehyun. Aeri mengambilnya dan melihat sejenak storyboard tersebut. Aeri mengangguk pelan.

"Baiklah," ucap Aeri. Daehyun menatap Adnan yang berada di depan Aeri. Ia begitu asing dengan pria di depannya, wajahnya sangat identik seperti wajah Aeri.

"Siapa dia?" tanya Dae.

"Oh, dia temanku dari Indonesia. Namanya Adnan. Adnan, kenalin, dia Daehyun Lim rekan kerja ku, dia aktor film juga di Korea," ucap Aeri.

Adnan tersenyum ramah pada Dae, sedangkan Dae tersenyum kikuk. Adnan mengulurkan tangannya pada Daehyun. "Salam kenal,"

"Salam kenal," ucap Daehyun.

"Ya udah, lebih baik kita lanjut bicara di cafe aja, Adnan. Gak baik berlama-lama ngomong di sini. Aku udah nyiapin cafe juga," ucap Aeri.

"Ya sudah ayo," ucap Adnan.

Aeri mengangguk, lalu menatap Daehyun dan menepuk pundaknya. Daehyun mengernyit bingung, dia tidak tau kemana Aeri akan pergi.

"Kau ingin kemana?" Tanya Daehyun.

Aeri menoleh ke belakang menatap Daehyun, "Aku harus mengobrol dengan temanku dulu. Shooting hari ini sudah selesai. Beristirahat lah dan jangan lupa makan," ucap Aeri sambil tersenyum padanya. Kemudian ia berbalik dan kembali berjalan.

Daehyun hanya diam menatap kepergian nya. Padahal siang ini ia ingin mengajak Aeri untuk makan siang, bahkan dia sudah booking meja makan di restauran high class. Namun, ia tidak mengetahui jika Aeri sudah ada janji lain. Daehyun mengacak-acakkan rambutnya dengan begitu frustasi, seharusnya ia memberitahu dulu pada Aeri. Mungkin ia tidak akan didahului oleh pria itu.

My Journey In Korea (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang