Part 48 ~ Hati yang masih bimbang

62 10 2
                                    

Sebelum membaca jangan lupa vote dulu yah, sempat kan untuk berkomentar juga yu!!





Sudah dua tahun ia melanjutkan pendidikan pascasarjananya di Indonesia. Dan tinggal beberapa langkah lagi ia akan mendapatkan gelar magister. Pria itu mengambil jurusan arsitektur di universitas Indonesia. Walaupun lintas jurusan, tapi setidaknya masih berkaitan dengan jurusan sarjana sebelumnya.

Pria blasteran Jepang-Korea itu tinggal di tengah perkotaan Jakarta. Ia hidup mandiri di sebuah apartemen mewah milik ayahnya. Meskipun begitu, ia sangat jarang bertemu dengan ayahandanya. Lagi pula, ia sangat sibuk pendidikannya dan juga kegiatan sampingannya.

Daehyun Fuyumi Lim, atau biasa disapa saat menjalani kehidupannya di Indonesia sebagai Fulim. Ia meminta pihak kampus untuk merahasiakan identitasnya agar ia bisa menjalani perkuliahan dengan bebas di sini. Mereka tau jika pria ini mantan aktor Korea. Maka dari itu, Daehyun meminta pengertian pada mereka untuk memanggilnya Fulim, supaya orang sekitar pun mengenalnya sebagai nama tersebut.

Disamping kegiatan pendidikannya, ia juga sering berpetualang ke setiap kota di Indonesia untuk menemukan jati dirinya. Sampai saat ini, seorang Dae masih belum mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia merasa dirinya masih belum mendapatkan kemantapan hati untuk memeluk Islam.

Padahal, Dae sudah mengetahui begitu banyak ilmu agama Islam yang telah ia pelajari selama ini. Bahkan dia sudah mengetahui tata cara sholat. Tinggal mengucapkan kedua kalimat tauhid itu dan dia sudah menjadi seorang muslim.

Dia tak sendirian disini dalam mencari jati dirinya. Ia dibantu dengan temannya yang berasal dari pribumi dalam mengenal lebih banyak tentang Islam.

Mereka cukup gemas dengan Dae yang belum memantapkan hatinya juga. Tapi mereka selalu sabar membimbing Dae sampai pria itu benar-benar meyakinkan hatinya.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, pria itu masih menarik pensilnya untuk merangkai garis diatas kertas hingga membentuk suatu sketsa gambar demi memenuhi tugas perkuliahannya. Dia mengerjakan tugasnya hanya seorang diri di lab jurusan tanpa seorang teman yang akan menemaninya.

Daehyun dinobatkan sebagai pria tertampan seantero kampus. Ia diincar banyak wanita, ia memiliki banyak penggemar. Dan beberapa dari mereka sebenarnya mengetahui pria tersebut di masa lalunya. Tapi ia pria yang pendiam, tak banyak bicara ataupun mencari teman. Bahkan merekalah yang menghampiri Dae.

Penampilan Daehyun saat ini cukup berbeda, ia sedikit memanjangkan rambutnya dengan mengikat sebagian rambut yang dapat dicakup. Di area kumis dan janggut pun tumbuh beberapa rambut tipis yang belum ia cukur sejak enam bulan yang lalu. Ia seakan tak memikirkan penampilannya saat ini, outfitnya pun seadanya. Tapi seorang Daehyun tetap menjadi primadona kampusnya.

Konsentrasinya buyar karena dering notifikasi panggilan yang masuk di handphone nya. Dae berdecak, ia tahu siapa yang meneleponnya. Dae menatap layar tersebut yang tertera nama Mr. Lim di sana. Dae mengangkatnya seraya menyandarkan tubuhnya diatas kursi.

"Huh?" panggil Dae.

"Dimana kamu sekarang?" tanya Chanhyun, papahnya itu.

"Lab," jawab Dae singkat.

"Ooo! Datanglah ke kantor sekarang, ada kabar baik," ucap Chanhyun.

"Siltha (tidak mau)," ucap Dae.

"Cepat datang, atau kamu akan menyesal," ucap Chanhyun, dan pria itu langsung mematikan panggilannya.

Daehyun mendengus, ia pun merapikan tugasnya dan beranjak untuk pergi. Ia meninggalkan kampusnya ketika suasana sudah mulai sepi. Daehyun memang sering kali pulang terlambat, ia banyak menghabiskan waktunya di perpustakaan ataupun lab.

My Journey In Korea (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang