.....
Aira menundukkan kepalanya saat dia berpapasan dengan Rion Deon, sang mantan kekasih.Sejak kejadian kemarin Airq mulai menjauhi Rion, memikirkannya membuatnya tidak bisa tidur semalaman, namanya selalu berkeliling dikepalanya.
Untung saja dia semalam bisa tidur walau hanya beberapa jam, itu juga karna dia menelfon ibu nya untuk menyanyikannya sesuatu suoaya bisa tidur.
Mulai pagi ini, jam ini, menit ini detik ini dan juga saat ini dia bertekad untuk menjauhi lelaki bernama Rion Deon, dan sepertinya Rion tak perlu mengetahui jati dirinya yang ternyata adalah mantan yang dihinanya dulu.
Aira duduk dikursinya, kemudian dia berbalik menatap Aneta yang juga menatapnya, " An, kira- kira onty enyak, uncle babe, Miya sama Gilang pulang gak ya tahun ini?" Tanya Aira.
Aneta menggidikkan bahunya, " nggak tau, gue tanya enyak dianaya juga nggak tau, emang kenapa?"
" gitu yaa" gumam Aira sedih, kemudian dia tersenyum lalu menggeleng " ah gapapa kok cuma kangen aja" Aura mebjawab pertanyaan Aneta.
" guru udah masuk tuh, madep depan sono"
Aira langsung membalikkan tubuhnya ternyata benar pak guru Sean sudah datang, " pagi semua" sapa pak Sean.
" Pagiii paaakkkk" jawab para murid serentak, pak Sean menaruh buku yang dia bawa lalu menatap seluruh penjuru kelas, " pagi ini kalian akan kedatangan teman baru, jadi bapak harap kalian akan berteman baik dengannya, baik kamu silahkan masuk" pak Sean berterus terang.
Para siswa sibuk berbisik membicarakan anak baru yang akan datang, apalagi para peŕempuan yang selalu berharap jika yang datang itu adalah murid lelaki.
Tap
Tap
Tap
Tap
Samar- samar Aira mendengar suara langkah kaki, matanya menatap sepasang kaki yang berhenti ditengah pintu kelas.
Aira mendongakkan kepalanya perlahan menatap tubuh yang tinggi itu lalu tak sengaja mata mereka bertemu, entah mengapa Aira merasa jika lelaki itu menatap dirinya.
"Aaaaaa!!! Gwnteng bangeettt"
" huaaaa liat diaa natap gueee"
" fabiayyiaaalaaa irobbikumq tukazd zdibaaannn, nikmat mana yang engkau dustakan"
Aira memutar bolamatanya malas, sungguh gadis- gadis alay, baru lihat yang segitu aja udahteriak- teriak.
" silahkan perkenalan"
Lelaki dengan tas hanya disampirkan dibahu itu mulai emnatap penjuru kelas, entah mengapa Aira merasa tatapan itu berhenti pada dirinya.
" Alfra, Alfra Alandra tepatnya" ucapnya tanpa memalingkan pandangannya.
" baik, hmm... sebaiknya kamu duduk dimana yaaa.."
" saya bisa duduk disitu" tunjuk Alfra dikursi sebelah Aira.
Aira menegang seketika, oh ayolaahhhh dia masih anti dengan seorang lelaki selain orang terdekatnya, apalagi dia merasa ada yang disembunyikan oleh lelaki bernama Alfra itu.
" baik silahkan"
Aira memasang wajah terkejud-nya dia bangkit lalu menggebdak meja, " pak gabisa gitu dong! Saya udah nyaman duduk sendiri, gabisa! Dia gabisa duduk disamping saya" bantah Aira.
" Aira! Cuma kursi kamu yang kosong yang lainnya itu udah penuh, kamu mau nyuruh Alfra duduk dilantai"
" kalo bisa dilantai kenapa harus dikursi?" Balas Aira santai.
Pak Sean menggeram kesal, " pokoknya kamu Alfra!" Dia menunjuk Alfra lalu beralih menjunjuk kursi disamping Aira.
" duduk disana! Gak ada bantahan! Mengerti Aira?"
Dia mendudukkan bokongnya dengan kekesalan berada dipuncak, dengan samar dia mendengar Aneta yang membisikkan sesuatu dengannya.
" lo kenal dia?"
Aira memutarkepalanya sedikit, " nggak"
...
Bel istirahat berbunyi, dengan cepat Aira menarik tangan Alfra dan membawanya keluar kelas, dia tak menghiraukan pertanyaan dan teiakan pak Sean yang terus memanggilnya.
" lo maunya apan sih?! Pokoknya gue mau lo puea- pura gak kenal gue saat dikelas atau dimanapun!" Aira bersedekap dada
Alfra naik dan duduk diatas meja disamping Aira, kini keduanya berada disubuah kelas kosong karna murid dikelas itu ditugaskan untuk pembelajaran luar ruangan selama 1 hari.
" aku nggak bisa"
" kenapa?"
" karna tugas ku menjaga kamu Aira"
Aira memasang wajah jengah nya, " lo itu siapa sih?! Tiba- tiba muncul dan hilang mau ngejagain gue, pertama lo selalu ngikutin gue diem- diem"
Aira membentuk angka 2 dengan jarinya, " kedua, lo tiba- tiba muncul didepan gue dan bilang kita udah kenal lama"
" ketiga, lo ngikutin gue sampe disekolah dan sekarang lo bilang punya tugas buat jagain gue, makdud lo itu apa sih? Emang lo siapa gue dan gue siapa lo?"
Alfra turun dari duduknya lalu berdiri tepat dihadapan Aira, dia mengusap slaah satu pipi Aira, " kamu sangat berharga buat aku, kamu cuma lupa sementara, aku bakal bikin kamu inget lagi tentang kamu yang dulu, tentang aku dan tentang kita semua, termasuk Reza dan Aneta"
....
Aira menyeruput jus stroberi miliknya, lalu memilihnsedotan dihadapannya, " gue ngerasa aneh deh sama tuh anak baru, kayaknya ada yang dia sembunyiin" kata Aira memulai topik pembicaraan.
" menurut gue kayaknya biasa aja, eh tapi lo kenal sama tuh anak baru? Kok tadi lo tarik dia pergi pas bel istirahat" balas Reza bertanya.
" Ah.. itu... eegghhh" Aira menyengir smabil menggaruk belakaang kepalanya.
" ada yang lo sembunyiin?" Tanya Aneta merasa ada yang aneh.
Aira menaruh kedua tangannya diatas meja lalu memasang wajah seriusnya, " sebenernya gue juga nggak tau, tapi dulu gue ngerasa kalau ada yang ngikutin gue, terus minggu lalu pas gue abis dari minimarket beli eskrim dia muncul gitu aja"
" apa dia penguntit lo?" Tanya Reza menyimpulkan.
Aira menggeleng, " gue kira juga gitu, terus lo ingt hari pas gue ngelabrak tuh senior biadap?"
Keduanya mengangguk, " abis itu gue pergi ke taman belakang, dan dia muncul lagi, gatau dari mana, pas gue tanya apa dia penguntit,dia bilang dia bukan penguntit, tapi dia bagian dari kita"
" maksudnya?" Tanya keduanya.
" gue nggak tau juga" balas Aira bingung.
" dahlah gue mau ke kelas" kata Aira meninggalkan keduanya.
....
Haaiiii
Bingung nggak?
Bingung nggak?
Ya harus bingung!
Kalo gak bingung gw maksa🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
RION IS MY MANTAN!
Ficção AdolescentePERHATIAN CERITA INI BELUM SEMPET REVISI JADI MOHON PENGERTIAN ATAS TYPO² YANG ADA ..... " enggak yon! aku gamau putus dari kamu! aku cinta sama kamu yon!" seru gadis bernama Aira memohon menggenģgam tangan kekasihnya yang mungkin sekarang akan menj...