.....
"Jadi gimana Ra, mau makan dulu?" Tanya Aina masih menunggu jawaban dari Aira.
"Em... A-Aira..."
Drrttt drrtt
HP Aira bergetar, dia mengecek HP nya ternyata sang Miya menelfon dirinya.
"Emm... bentar Kak, Aira mau angkat telfon dari Mama sebentar."
Mendengar kata Mama membuat hati Aina sedikit tercubit, beruntung sekali Aira mempunyai Mama yang mengkhawatirkannya.
"I-iya."
Rion yang mendengar suara kakaknya seperti menahan tangis melirik kearah belakang.
Benar saja raut wajah Aina menjadi sendu dan tatapannya kosong, sepertinya Rion harus membawa Kakaknya melepas rindu nanti.
"Iya- iya Miya... ini Aira juga mau pulang bye!"
Tut.
"Kak!"
Aina yang merasa dipanggil sontak, dia menghapus air matanya yang sempat jatuh.
"Eh iya? Jadi gimana?."
"A-Aira harus pulang kak, maaf mungkin lain kali ya."
Aina tersenyum lembut, "it's okay, next time janji kan?."
Dengan senang Aira mengangguk, "oke Rion ayo anter Aira pulang," ujar Aina memerintah.
"Ini juga udah mau sampe!" Ketus Rion karna kini dirinya seperti supir.
Tapi.. Rion cukup lega tadi ketika Aira bilang tidak bisa ikut pergi makan. Rahasianya aman sampai saat ini.
....
"Thanks kak,mau mampir dulu?" ucap Aira sopan ktika dirinya sudah turun dari mobil Rion.
"Gak, kita buru- buru"
Bukan Aina tentunya yang menjawab, tapi.. Rion. Tentunya Rion takut saja kalau bertemu keluarga Aira.
Bisa- bisa dirinya hàbis, belum lagi jika kakaknya tau dia pernah menyakiti hati perempuan.
Tamat sudah riwayatnya.
"Iya kita duluan aja ya, see you next time, Ayo Dek jalan."
Aira melambaikan tangannya, ketika mobil Rion mulai menjauh dia kemudian membuka gerbang dan masuk kedalam.
...
"Wiidiiiihhh dianterin siapa lo?," tanya Reza yang ternyata mengintip dari jendela.
"EH BAGONG! Ngagetin aja lo!, kepo amat sih."
Reza merangkul Aira sok akrab, " yaelah sinis amat lo." Ucapnya sambil mencolek dagu Aira.
Aira yang dagunya dicolek sembarangan melotot tak suka, lalu mencubit pinggang Reza sekuat mungkin.
Seenaknya saja mencolek dagunya, dikira dia murahan kali.
"A-aduh Ra!! Sakit woi." Pekik Reza kesakitan.
Melihat Reza kesakitar membuat Aira semakin gencar mencubitnya, "rasain nih! Makanya jangan sembarangan nyolek- nyolek dikira gue sabun colek apa!!."
"Brisik lo berdua!" Sentak Aneta dari arah dapur dengan sebotol fruittea ditangannya.
Aira melepaskan cubitan itu, lalu melempar tasnya di sofa dan menjatuhkan tubuhnya.
"Hadeeuuuuhhhhh capek gue," eluhnya dengan wajah lelah, lalu dengan seenaknya mengambil minuman Aneta yang masih belum dibuka dan meneguknya hingga setengah.

KAMU SEDANG MEMBACA
RION IS MY MANTAN!
Novela JuvenilPERHATIAN CERITA INI BELUM SEMPET REVISI JADI MOHON PENGERTIAN ATAS TYPO² YANG ADA ..... " enggak yon! aku gamau putus dari kamu! aku cinta sama kamu yon!" seru gadis bernama Aira memohon menggenģgam tangan kekasihnya yang mungkin sekarang akan menj...