extra chap 2

486 28 6
                                    

MANTAN!! 32

...

"APAAAAA????!!!!!!," teriak Reza terkaget.

BUGH!!!

Satu tonjokan cantik mendarat diperut Reza, membuat di empu meringis. "Aws.. sakit bego!."

Aneta menatap tajam Reza, tak mwmperdulikan si cowok berkacamata yang meringis kesakitan  Aneta kembali memusatkan pandangannya pada Aira.

"Terus apa yang buat lo takut? Itu cuma mimpi," tanya Aneta perlahan. Percayalah Aneta itu adalah sosok pendengar dan penasehat yang baik, sudah sangat cocok untuk menjadi psikolog.

"Abis i-itu gue ba-ngun hiks terus gue ke balkon ne-nemuin pesawat ke-kertas hiks, di situ tulisannya a-aku minta ma-af hiks."

"Lalu?."

"Gu-gue lihat Al-Alfra dibawah, di-dia nunjukin kertas be-besar tulisannya
AKU MINTA MAAF, AKU AKAN PERGI SAMPAI JUMPA gu-gue takut mimpi gue jadi kenyataan AKHHH gue takut kehilangan lagi hiks hiks."

Anta sontak langsung memeluk Aira kembali, memberikan ketenangan. "Gausah dilanjutin kalau gak kuat," ucapnya sambil mengusap rambut Aira.

"Abis itu gue chat di-dia hiks ta-tapi gak dibalas, gu-gue telpon malah HP gue hiks HP gue mati. Gu-gue bener- bener takut An.. gue takuuuttt..."

"Suuttt... semua akan baik- baik aja nanti kita cari Alfra ya.."

Aira mengangguk.

Reza turun dari duduknya, dia menyondorkan botol air yang barusaja dibukanya. "Nih minum dulu."

"Thanks Za."

"Kayak sama siapa aja."

Setelah melihat kondisi  Aira yang tidak baik- baik saja membuat Aneta dan Reza khawatir, trauma Aira kembali. Apa yang mereka berdua takutkan ternyata terjadi.

"Mau ke UKS?, setidaknya lo bisa idtirahat disana," tanya Aneta pada Aira.

UKS. Aira jadi mengingat satu hal setelah kejadian itu dirinya samar- samar melihat Alfra di UKS, dia harus mencari tahu. Setidaknya dia bjsa bertanya kepada penjaaga UKS, apakah saat itu benar- benar Alfra.

Aira mengangguk, lalu Aneta menuntunnya bangkit dan mengikuti hingga Aira sampai di UKS.

....

Rion menatap jam ditangannya dengan gusar, sudah limabelas menit dirinya menunggu Aira tetapi tak kunjung datang.

'Apa ini yang dinamakan menunggu tanpa kepastian?,' tanya Rion dalam batin.

Rion menyeruput jusnya lalu bangkit menuju kelas Aira, lebih baik dia menjemput daripada menunggu seperti jones dikantin.

Eh kan emang dia jomblo sekarang xixi.

"Lo mau kemana? Baru aja mau kita samperin ya gak Man?," celetuk Razilla ketika berpapasan dengan Rion di pintu kantin.

"Mau nyamperin ayang bep," balasnya cuek lalu pergi.

"Cuih jones kebanyakan gaya," cibir Razilla.

....

Rion menatap Aneta yang memapah Aira kaget, dia segera menghampiri mereka. "Aira kenapa?."

Aira mendongak menatap Rion sebentar lalu mengabaikan Rion, seolah- olah lelaki itu tidak ada disana. Aneta juga sama dia lanjut memapah Aira tanpa membalas pertanyaan Rion.

Reza yang berada dibelakang kedua gadis itu dicekal Rion, dia menatap tangan Rion lalu beralih menatap wajah lelaki itu.

"A-ada apa kak?."

RION IS MY MANTAN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang