...
Reza menatap miris kondisi dompetnya dia melirik seorang gadis yang dengan làhapnya memakan bakso.
Aira benar- benar membuktikan ucapannya," Kwang, Atwu lagwi ya".
" Siap atuh neng" balas akang basur (bakso urat) favorit Aira.
Reza melotot tak percaya, dia melirik Aneta disampingnya dan mengkode melalui lirikan mata ke arah Aira.
Añeta tak mengerti, dia menggeleng membuat Reza mendesah pelan, lalu menghapus jarak diantara mereka dan berbisik, " siapa yang mau bayar Marpuah! Duit gue tinggal sepuluh rebu mana cukup".
Aneta membelalakkan matanya syok, dia menatap Aira yang sibuk dengan garpu dan sendok itu, jika dihitung disamping Aira sudah ada sekitar sembilan mangkok, dan tadi dia memesan satu porsi lagi.
Lengkap sudah 10 porsi.
" yakali gue yang bayar semuanya" bisik Aneta.
" ya siapa lagi kalo bukan elo"
Aneta mendengus resah, tidak ada jalan lagi kecuali dirinya yang membayar. Percuma saja ada Reza disini kalau tidak bisa mentraktir buldoser bakso itu.
" kang, tambah satu lagi dibungkus gapedes ya kang"
" siap neng Aira"
" Ra!" Sentak Aneta seketika.
Aira menghentikan kunyahannya, dia menatap Aneta yang menggebrak meja tadi, " apwa" tanya-nya dengan santai.
" lo udah makan sembilan mangkok tetus kenapa madih mesen dua lagi sih?!"
" An.. sabar An... lo diliatin orang- orang tuh" ujar Reza menenangkan emosi Aneta.
Aneta melihat sekeliling, ternyata benar semuanya memperharikan dirinya. Dia kemudian duduk menatap tajam Aira yang dengan santainya melanjutkan makannya itu.
Sungguh rasanya Aneta ingin membuang sepupunya itu ke Ujung Kulon.
" kang, yang dua tadi dibungkus semua aja" ucap Aneta.
" baik neng Aneta"
10 menit kemudian...
" eeegggg..." suara Aira bersendawa dia mengusap perutnya yang membuncit itu, Reza menatap Aira tak percaya.
" udah puas? Ayok pulang!" Ketus Aneta.
" sabar elaahh"
" pulang atau kita tinggal, ayo Za" ancam Aneta karna jujur, dia merasa risih pada orang- orang yang menatap Aira sinis dan jijik karna sikapnya.
Aneta menarik Reza bangkit lalu melangkah pergi untuk membayar, Aira mengusap perutnya sebentar" maafin tante Aneta ya de, dia emang gitu"
Kemudian bangkit dan menghampiri gerobak bakso untuk mengambil bakso yang dibungkus, " Akang basur, punya Aira yang mana?" Tanya- nya menatap kang basur yang sedang mencuci mangkok.
" itu neng yang digerobak"
Aira meneliti setiap sudut gerobak itu, aha! Dia menemukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RION IS MY MANTAN!
Teen FictionPERHATIAN CERITA INI BELUM SEMPET REVISI JADI MOHON PENGERTIAN ATAS TYPO² YANG ADA ..... " enggak yon! aku gamau putus dari kamu! aku cinta sama kamu yon!" seru gadis bernama Aira memohon menggenģgam tangan kekasihnya yang mungkin sekarang akan menj...