Entah sudah berapa baju yang Hoseok coba, buat beberapa pasang dengan merk ternama tergeletak begitu saja diatas kasurnya. Hoseok berdecak puas, ketika sebuah kaus putih juga jaket hitam terbalut sempurna menutupi lekuk tubuhnya.
"Perfect." Hoseok menjentikkan jarinya, seraya melihat jam digital yang berada tak jauh dari dirinya. Satu jam setengah lagi adalah jam makan siang, buat pemuda kecil itu segera bergegas untuk keluar dari dalam kamarnya. Menemui sang Ibu yang tengah membaca majalah ditemani secangkir teh hijau disampingnya.
"Bu,"
"Kemana Nak?" Wanita itu menoleh, ketika mendapati kehadiran Hoseok disisi kanan nya.
"Mau ketemu sama... Namjoon, gapapa?" Hoseok menunduk ragu, sembari memainkan jemarinya. Buat wanita cantik yang kini telah menggenggam tangannya itu terkekeh lembut.
"Gapapa, jangan terlalu malem okay?"
Hoseok mengangguk semangat seraya memeluk tubuh sang Ibu erat, lalu segera berjalan menghampiri pintu utama rumah itu setelah mengecup pipi wanita kesayangannya. "Hati-hati dirumah ya Bu!"
Sang Alpha muda tersenyum lebar, sebelum menutup pintu rumahnya. Berjalan santai menuju motor besar miliknya yang terparkir pada halaman rumah. Satu senyum terukir tipis, ketika pandangnya mendapat sebuah helm baru menggantung begitu saja pada kaca spion motornya. Bola mata cokelat hangat itu menyipit untuk memperjelas tulisan kecil pada sisi kiri helm putih yang kini ada di genggamnya.
"Haha, how sweet you are. Kim Namjoon."
•
•
•
Alpha itu menoleh kesana-kemari, sebelum mendapati sosok pemuda jangkung yang tengah menatap kearah luar jendela besar di ujung cafe tempat mereka bertemu. Hoseok terkekeh, Namjoon datang begitu awal dari jam yang ia tentukan. Tungkainya melangkah mendekat, menghiraukan tatapan banyak orang didalam sana. Menghiraukan bisikan-bisikan mengenai dirinya maupun tujuan ia ada di cafe itu.
"Hei,"
"Hoseok!"
Si pemuda kecil tersenyum tipis, seraya mendudukan diri dihadapan Namjoon yang kini tengah menatap lekat wajahnya. "Udah lama?"
"Yeah, sejam mungkin?"
Hoseok mencebikkan bibirnya, buat sosok Vampire muda itu terkekeh geli. "Kenapa? Sorry, gue terlalu semangat ketemu lo." Namjoon mengelus tengkuk belakangnya kikuk.
"Haha, lucu. Santai aja. Btw, makasih helm nya. Enak gue pake, pas di kepala juga!" Hoseok mengacungkan ibu jarinya, buat Namjoon memunculkan senyum senang pada dua sudut bibirnya.
"Syukur deh, kalo lo suka plus nyaman buat dipake."
Dua pemuda itu saling membalas senyum, membiarkan suasana diantara keduanya kembali menghangat. Membiarkan hening pula ikut mengambil alih, pandangan dua sosok itu belum juga terputus. Mengagumi pahatan elok di wajah masing-masing. Merasakan desiran aneh timbul dibawah kulit satu sama lain.
Seorang pramusaji meletakkan beberapa menu diatas mereka kedua sosok itu. Buat sang Alpha muda mengernyit bingung, pasalnya ia belum memesan apapun disana. Merasa mengerti dengan raut wajah sang pasangan jiwa, Namjoon lagi-lagi tersenyum kikuk.
"Gue yang pesen tadi, gapapa? Sorry kalo gak sesuai sama selera lo."
Hoseok mendengus geli, seraya melahap satu suapan besar potongan daging ayam setelah tersenyum kecil pada sang pramusaji yang kini sudah menjauhi mejanya. "Gue milih cafe ini, berarti gue suka semua menu nya. So, jangan minta maaf. Thanks, udah pesenin menu favorit gue. Namjoon."
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate • namseok • [ End ✓ ]
FanfictionTak pernah mengenal, juga berbeda. Namun, ia mampu membuat kamu menjadi sosok yang lebih baik. Apapun yang terjadi, kamu akan selalu mencintainya. (n.) soulmate. Kim Namjoon dan Jung Hoseok -; Namseok.