Warn! Rate T/M
°
Namjoon menghela pelan, ketika Hoseok tertidur di punggungnya. Tungkai jenjang itu tak henti melangkah untuk masuk kedalam lorong unit apartment sang Alpha muda. Sedikit menyesal, dan merutuki kejadian beberapa saat lalu.
Saat itu, mereka memilih untuk berhenti disebuah kedai yang tentu saja Namjoon tahu itu tempat apa. Belasan pasang orang duduk pada setiap kursi disana, menenggak minuman beralkohol tanpa ragu. Namjoon melirik sekilas pada wajah berbinar milik Hoseok. Buat sang Vampire muda terkekeh kecil.
"Mau masuk?"
"Yep!" Hoseok mengangguk semangat, seraya menarik lengan Namjoon untuk menduduki sepasang kursi juga meja kecil tak jauh dari tempat mereka berdiri tadi.
"Pesan beer dua gelas yang besar ya!"
Namjoon tersenyum kecil ketika mendengar kefasihan Hoseok berbicara dalam bahasa Italia. Juga senyum manis yang menghiasi bibir tipis sang Alpha muda, buat Namjoon memangku dagu nya diatas telapak tangan. "Tapi, love. Gue gak minum yang kayak gitu?"
"Tau. Dua gelas itu buat gue." Namjoon membelalakkan matanya, menatap ragu wajah Hoseok. Seraya menggeleng tegas.
"No. Emang lo kuat minum yang kayak begini?"
"Wah, lo ngeraguin gue?"
Namjoon terkekeh, ketika pandangnya tak sengaja mendapati tatapan sebal dari Hoseok. "Enggak. Yauda, dua gelas. Selesai, langsung balik. Deal?"
"Deal!"
Tak lama dari persetujuan dua sosok itu, seorang pramusaji meletakkan dua gelas besar diatas meja plastik kecil dihadapan mereka. Hoseok bertepuk tangan semangat, sebelum menenggak cepat gelas besar pertama. Buat Namjoon meringis pelan, sungguh ia tak tahu rasa alkohol itu seperti apa. Belum pernah mencoba. Tetapi sering mendengar cerita dari beberapa kerabat manusia nya.
Alkohol itu panas juga pahit ketika menyentuh area mulut mereka. Itu perlahan. Apalagi Hoseok, tergesa-gesa entah untuk apa. Buat Namjoon membayangkan, betapa sakitnya tenggorokan sosok Alpha muda itu.
Pada gelas kedua yang tersisa setengah, Hoseok menghentakkan gelas besar itu kuat keatas meja. Dapat Namjoon tangkap, sorot mata yang semula berbinar indah kini sudah tak lagi memiliki fokus. Buat Namjoon harus bangkit dari atas kursinya, saat Hoseok menaruh kepalanya pada atas meja dengan cukup kuat.
"Sok-sokan sih lo. Pulang ya? Gue anter."
•
•
•
Vampire itu masih memiliki sopan-santun yang baik, ia menghargai tempat tinggal Hoseok bersama Taehyung. Walau sang Adik tak lagi ada disana, Namjoon tak ingin hanya untuk sekedar beristirahat. Setelah berhasil membaringkan tubuh Hoseok, lalu mondar-mandir kedapur dan kembali masuk kedalam kamar untuk meletakkan air dingin diatas nakas.
Tungkainya hendak melangkah untuk keluar dari kamar bernuansa cokelat muda dan putih gading yang cukup luas itu. Setelah ia pastikan Hoseok telah tertidur dengan nyaman diatas kasurnya. "Sleep well. Alpha."
Namjoon tersenyum simpul, sorot bola mata cokelat kelam miliknya mengarah hangat pada wajah Hoseok. Sebelum mencapai daun pintu yang terasa jauh dari tempatnya berdiri, ketika menghirup aroma yang begitu pekat dari Hoseok. Dua tungkainya bagai terpaku erat pada atas lantai, perlahan tubuhnya membalik. Menatap gerakan gelisah Hoseok diatas kasur, mengelus setiap inchi kulitnya. Entah sejak kapan Hoseok telah terduduk sembari memejamkan mata. Namjoon menangkap dengan sorot tajamnya, yang perlahan berubah merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate • namseok • [ End ✓ ]
FanfictionTak pernah mengenal, juga berbeda. Namun, ia mampu membuat kamu menjadi sosok yang lebih baik. Apapun yang terjadi, kamu akan selalu mencintainya. (n.) soulmate. Kim Namjoon dan Jung Hoseok -; Namseok.