Hoseok merasakannya, berbeda begitu kentara dibelakang tubuhnya. Namun ia enggan berbalik, entah kenapa merasa takut juga gemetar. Hoseok segera menarik napas dalam, membuat debaran jantungnya semakin terdengar jelas. Mendesak agar dada kirinya ia pegang erat, saat rasa sakit entah untuk apa terasa begitu saja.
Terlalu mudah untuk Hoseok sadari, jika sesosok di belakang sana bukanlah kawanannya. Melainkan sang musuh, Vampire yang sudah hidup berdampingan semenjak ia lahir kedunia. Hoseok rasa, punggungnya terbakar. Tatapan itu seakan dapat membuat dirinya cemas tak karuan.
Dalam hatinya mengumpat berulang kali, merutuki Jungkook yang sejak dua jam lalu meminjam motor besar kesayangannya untuk mengantar sosok Omega—yang katanya—ia cintai. Hoseok awalnya tak percaya, pasalnya Jungkook belum juga mengalami Rut.
Diumpatan ke dua puluh satu, motor besar berwarna hitam itu terhenti dihadapannya. Cengiran tanpa dosa milik Jungkook terpampang jelas, buat Hoseok mau tak mau membalas dengan senyuman lebar. Yang mana, ia ingin mencoba menghilangkan rasa gugup karena sosok Vampire yang masih setia berdiri dibelakang tubuhnya.
Hoseok mendengus kasar, sebisa mungkin ia tipiskan suaranya. Sebelum mendekatkan bibirnya pada telinga Jungkook, "Lama banget bangsat."
Si empunya telinga bergidik ngeri, membiarkan Alpha muda pemimpin kawanannya itu menaiki motor besar yang ia pinjam. Pacuan kencang motor itu dapat ia lihat, ketika dirinya berhasil memakaikan helm pada kepala yang lebih tua.
Begitu pula Jungkook, ia tidak lah bodoh untuk menyadari ada sesosok Vampire yang memperhatikan mereka berdua sedari tadi. Jungkook melirik sekilas, mendapat raut tak terbaca dari wajah asing di dekat lobby apartment nya. Membuat dirinya bersiul, dan melangkah ringan menuju kediamannya.
•
•
•
Vampire muda itu bergerak gelisah didalam unit besar apartment nya. Benaknya selalu tertuju pada aroma yang begitu menggoda, untuk terus ia hirup dan memenuhi paru-parunya. Namjoon, pemuda jangkung itu menatap bayangan tubuhnya dari cermin didalam kamarnya.
"Ah sial! Kenapa dia harus Alpha ?!"
Usakan acak pada rambut hitam miliknya semakin sering, rasa berdebar jantungnya terdengar hingga telinganya sendiri. Namjoon merasa khawatir untuk sosok Alpha yang kemarin malam, ia temui di sekitar lingkungannya. Namjoon terganggu, sangat. Benaknya terus terngiang, bagaimana senyuman lebar juga kekehan tipis dari si pemimpin manusia serigala.
Sial.
Namjoon menghela pelan, sebelum berjalan keluar unit nya. Mencari udara segar, bukanlah hal yang buruk untuk suasana hatinya yang sedikit kalut. Bukan begitu?
Vampire muda itu terus bergeming, ketika beberapa orang yang melintas menyapanya ramah. Dengan raut datar, juga aura intimidasi yang kuat. Buat Namjoon merasa tak perlu untuk membalas, ataupun melirik sedikit saja. Toh, ia tak kenal mereka.
"Ya ampun! Maaf!"
Namjoon menggeram marah, bola matanya berubah menjadi merah pekat. Ketika cakram plastik mengenai tepat pelipisnya. Pemuda itu berjalan mendekat, pada sosok yang telah melesatkan asal permainan anjing di taman yang ia lewati. Vampire muda itu murka, sorot mata tajam juga geraman yang tak kunjung mereda buat sekitarnya menjadi lebih sepi dari sebelumnya.
Belum begitu jelas, pandangan Namjoon yang kini tertutupi kabut emosi. Yang ia tahu, pemuda di seberang jalan sana tengah berbicara dengan seekor anjing. Entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate • namseok • [ End ✓ ]
Fiksi PenggemarTak pernah mengenal, juga berbeda. Namun, ia mampu membuat kamu menjadi sosok yang lebih baik. Apapun yang terjadi, kamu akan selalu mencintainya. (n.) soulmate. Kim Namjoon dan Jung Hoseok -; Namseok.