"Balik aja yuk? Makin dingin," Namjoon bangkit dari atas tangga kayu yang sedari tadi mereka duduki. Mengulurkan tangan kehadapan sang Alpha muda, yang masih senantiasa menatap indahnya pantulan rembulan pada genangan air laut.
"Namjoon,"
"Hm?"
Hoseok mengalihkan tatapnya pada Namjoon, memandang pemuda jangkung itu lamat-lamat. "Kandungan gue udah tujuh bulan,"
Si Vampire muda mengangguk, seraya mengerutkan keningnya bingung. Kemana sebenarnya jalan obrolan yang baru saja Hoseok bangun itu. "Iya, terus?"
"Hehe, gapapa."
Namjoon mendengus geli. Jemari Hoseok sudah masuk kedalam uluran tangannya, digenggam erat. Enggan Hoseok terjatuh, ataupun hal-hal yang tak boleh terjadi pada si pemuda kecil. Namjoon menuntun Hoseok untuk masuk kedalam mobil mereka perlahan, memperhatikan sang Alpha dengan tatap yang begitu teduh. Memastikan duduknya nyaman, memastikan tubuh Hoseok tetap hangat pada balutan jaketnya yang masih melekat. Tangannya meraih sebuah tas kecil di jok belakang, mendapati syal rajut berwarna moccha, lalu memakaikan pada leher Hoseok lembut. Namjoon tersenyum simpul, sebelum mengecup cepat bibir Hoseok yang sedikit mengerucut.
"Anget?"
"Banget!"
Namjoon tersenyum puas, lalu menutup pintu mobil tempat Hoseok duduk. Sebelum langkah lebarnya tiba disisi pintu kemudi, masuk kedalam mobilnya dengan cepat. "Mau makan apa?"
"Umh, jajangmyeon?"
"No, no. Jangan mie, yang lain." Namjoon menggeleng sedikit dramatis, seraya terus melajukan mobilnya. Buat suara deburan ombak, perlahan-lahan mulai menghilang dari pendengaran mereka.
"Ih, apa dong?! Gue maunya itu..."
Sang Vampire muda menyipitkan matanya ketika menatap Hoseok sekilas. "Lo tau gak?"
"Apa?"
"Katanya, orang yang lagi hamil tuh gaboleh makan mie. Nanti mereka—boop! Badannya langsung guedeee banget, mau?" Namjoon, dan kelihaiannya untuk mendramatisir keadaan. Sebelah tangannya bergerak, membentuk sesuatu yang besar diudara. Berupaya untuk menakuti Hoseok.
"Masa sih?" Dan Jung Hoseok, pemuda kecil yang sulit dibodohi. Sang Alpha muda berucap dengan nada datar, raut wajahnya seiras dengan suaranya. Sembari menatap Namjoon geli.
"Serius!"
"Ya, ya. Tukang kibul!"
Namjoon berdecak, lalu menggeleng cepat. "Gue gak ngibul! Itu beneran tau,"
"Kata Dokter?"
Si pemuda jangkung terdiam sejenak, lalu tertawa kikuk. "Hehehe, bukan."
Hoseok mendengus, seraya memukul lengan Namjoon cukup kuat. Mobil itu dipenuhi gelak tawa mereka, alunan lagu yang sedikit demi sedikit mulai terdengar tipis. Tergantikan oleh obrolan juga candain satu sama lain. Namjoon maupun Hoseok, merasakan kehangatan yang lebih daripada pakaian tebal, selimut, ataupun penghangat didalam ruangan. Dua sosok itu bahagia dengan cara mereka sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate • namseok • [ End ✓ ]
FanfictionTak pernah mengenal, juga berbeda. Namun, ia mampu membuat kamu menjadi sosok yang lebih baik. Apapun yang terjadi, kamu akan selalu mencintainya. (n.) soulmate. Kim Namjoon dan Jung Hoseok -; Namseok.