Malam itu terasa begitu dingin, walau Hoseok tahu jika Namjoon mendekap tubuhnya erat. Juga selimut tebal yang membalut mereka begitu hangat. Namun Hoseok, tetap merasa dingin entah karena apa. Seluruh tubuhnya menggigil, juga keringat menuruni lehernya.
Gerakan pelan untuk melepas pelukan Namjoon, Hoseok lakukan. Tubuhnya terasa berbeda, saat gelombang tak mengenakan dari perutnya membuat ia berlari dalam kelam. Menuju kamar mandi yang ada disana, memuntahkan seluruh isinya. Pandangan matanya terlihat sayu, juga bibirnya sedikit memucat.
Hoseok tahu itu kenapa. Tentu saja karena masa hamilnya.
Untuk ketiga kalinya Hoseok memuntahkan seluruh isi perut, memijat-mijat leher belakangnya sendiri. Sebelum telapak tangan besar dingin menggantikan jemarinya pada leher yang sudah basah karena keringat. Cermin didepannya memantulkan raut khawatir milik Namjoon, pemuda jangkung itu masih terlihat mengantuk. Dapat Hoseok lihat, jika kedua bola matanya terkadang masih tertutup. Walau dua alisnya berkerut.
"Udah sana, tidur lagi. Gue gapapa."
"Gapapa apa nya?"
Hoseok mendengus, ketika mendapati bola mata sang Vampire muda sorotnya menajam. "Ini biasa Namjoon,"
"Biasa?"
"Iya, kalo hamil suka begini!" Hoseok berdecak, rasa mualnya telah hilang. Sebelum membawa tubuh besar Namjoon untuk keluar dari dalam kamar mandi.
"Tengah malem gini?"
Sang Alpha muda menghela kesal, Namjoon terlalu banyak tanya pikirnya. Langkah Hoseok mengarah pada kasur mereka, lalu mendudukan diri diatasnya. "Mau subuh juga bisa, Namjoon... Udah ah, gue laper!"
Dua sosok itu saling bersitatap, beberapa detik terdiam untuk Namjoon memahami apa yang akan disebut pemuda kecil dihadapannya. "Okay."
"Gue belom ngomong apa-apa?" Hoseok tergelak cukup nyaring, buat Namjoon mendengus geli.
"Ayam goreng, sama tteokpokki pedes."
Alpha itu lagi-lagi tergelak, kali ini diiringi tepuk tangan meriah darinya. Juga acungan ibu jari, sembari beranjak untuk memeluk tubuh jangkung Namjoon sekilas. Memberi kecupan cepat pada pipi sang Vampire muda. "Keren! Baca pikiran gue?"
"Nope. Muka lo keliatan,"
"Hah?"
"Keliatan pengen. Hahaha!"
•
•
•
Hoseok mengusap lembut perutnya, rasa kenyang juga gerakan didalam sana menjadi alasan utama bagi sang Alpha muda. Buat Namjoon, yang duduk dihadapannya terkekeh ringan. Menatap Hoseok yang seperti itu adalah kesenangan tersendiri.
"Kenyang?"
"Yep! Twins juga gerak didalem." Hoseok menyengir lebar, buat usakan acak pada rambutnya Namjoon beri.
"Nendang? Mereka lagi ngapain sih di dalem? Lo gatau ya?"
Sang pemimpin manusia serigala itu tergelak, merasa lucu akan ucapan Namjoon yang kelewat polos. Binar yang beberapa waktu kemarin ia lihat, kini kembali hadir. Berbinar indah, ditambah pantulan lampu diatas mereka membuat bola mata cokelat kelam itu terlihat begitu terang.
"Gatau, mau tanya sendiri?"
"Mau!!"
Hoseok terkekeh, ketika Namjoon menghampirinya dengan terburu-buru. Bersimpuh dihadapannya, saat telapak tangan besar itu tuntas sudah berada diatas perut Hoseok. Dapat sang Alpha muda rasakan ada getaran halus dari tangan Namjoon. Terlampau paham, kenapa itu terjadi. Karena Namjoon, baru pertama kali menyentuh perutnya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate • namseok • [ End ✓ ]
FanfictionTak pernah mengenal, juga berbeda. Namun, ia mampu membuat kamu menjadi sosok yang lebih baik. Apapun yang terjadi, kamu akan selalu mencintainya. (n.) soulmate. Kim Namjoon dan Jung Hoseok -; Namseok.