Seharian bersama kamu

836 129 27
                                    

Kim Namjoon sempat kebingungan, ketika ia merasa getaran pertama saat bertemu dengan Hoseok. Vampire yang terjerat oleh pesona sesosok manusia serigala, dimana mereka adalah musuh lama yang tak lagi saling mengganggu. Dapat Namjoon akui, jika ia sering berhubungan dengan sosok yang sama. Beta hingga Omega. Kim Namjoon, pernah mencobanya. Namun kali ini berbeda, sosok Alpha yang ia tahu Hoseok nya. Jika pemuda itu adalah seorang pemimpin yang tak perlu diragukan lagi kekuatannya.

Bahkan Namjoon sempat membenci gerombolan Alpha yang pernah mengajaknya berkelahi, ketika ia baru saja menginjakkan kaki di tanah kelahirannya. Seusai menjalani pertandingan dari Amerika serikat. Kadang Namjoon tak habis pikir, memang benar tak semua sosok Alpha selalu mengesalkan juga selalu membuatnya berdecih tak suka.

Vampire muda itu tak jarang menemui sosok Alpha yang begitu baik pada sebangsanya, ataupun pada dirinya sendiri. Namun ini Namjoon, yang terlampau membenci sosok Alpha. Yang terlampau menaruh kesal pada sosok pemimpin sang manusia serigala.

Mungkin pada ujungnya, pemuda jangkung itu terkena karma yang terlampau baik. Mendapati sosok Alpha yang kini berhasil mengambil seluruh perhatiannya, berhasil mengambil seluruh rasa sesal ketika ia melakukan sebuah hal yang memang pada dasarnya tidaklah baik. Sosok Alpha ini berbeda pada pandangan Namjoon. Jung Hoseok terlalu sempurna, bagi sosok bajingan seperti dirinya. Beberapa kali Namjoon berpikir buruk, jika Hoseok bukanlah sosok yang pantas jika disampingnya.

Seperti saat ini, semalaman penuh sang Vampire muda tak kunjung menutup matanya. Walaupun kantuk sudah mengetuk kelopak matanya beberapa kali. Namun Namjoon memilih untuk terus memperhatikan Hoseok, pemuda kecil itu terlihat gelisah dalam tidurnya. Mengigau juga tak jarang Namjoon temukan keringat dingin yang mengalir dari pelipis sang Alpha muda. Tepat pada pukul dua dini hari, Namjoon memilih untuk berlari tergesa keluar dari dalam kamarnya. Ketika mendapati suhu tubuh Hoseok yang begitu tinggi. Hingga mentari hampir muncul, Namjoon masih setia menggenggam erat tangan hangat milik Hoseok.

"Apa yang sebenernya lo pikirin? Sayang,"

Hoseok melenguh pelan, kedua kelopak matanya terbuka sempurna ketika merasakan dingin juga basah menyergap dahinya. Pemuda itu meraih sebuah kain berukuran sedang yang terlipat rapih dari dahi miliknya, sebelum menatap wajah milik sang Vampire. Hoseok terkekeh geli, saat Namjoon terduduk sembari terkantuk-kantuk.

"Namjoon,"

"Hm..."

"Kenapa gitu deh, lo tidurnya?" Hoseok mendengus, seraya mendudukan tubuhnya. Mengabaikan rasa pening yang begitu gencar menyergap kepalanya.

"Heh! Udah tiduran aja!"

Hoseok sedikit tersentak, ketika mendengar pekikan Namjoon yang masih setengah tertidur. Tawa lembut keluar dari pita suara milik Hoseok, buat sang Vampire membuka matanya cepat. Dengusan Namjoon terdengar jengkel pada pendengan Hoseok, membuat pemuda itu kembali meledakkan tawa yang sempat terhenti beberapa detik.

"Gue demam ya? Maaf, malah jadi ngerepotin..." Hoseok menghela kecil, buat Namjoon yang tersadar ada perasaan tak enak hati pada pemuda dihadapannya langsung mendekap tubuh yang masih setengah hangat itu.

"No, it's okay. Jangan minta maaf."

Hoseok tertegun cukup lama, tak ada niatan untuk membalas pelukan yang semakin membuat tubuhnya menghangat. Justru ia harus mengulum senyum lebar yang hampir ia urai pada kedua sudut bibirnya. "Gue ngigau yang aneh-aneh gak?"

Soulmate • namseok • [ End ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang