Bahagia sayangku

740 123 42
                                    

Namjoon semakin merasa janggal dengan Hoseok, pemuda itu menjadi lebih pemilih dalam hal apapun. Menjadi sering mengelus perutnya, terlalu mengalami kekhawatiran tak berarti. Mudah menangis, merengek, dan marah. Buat sang Vampire muda semakin membulatkan tekadnya untuk membawa Hoseok ke rumah sakit. Butuh banyak waktu agar Alpha itu mau untuk memeriksakan diri.

Dan disinilah keduanya sekarang, duduk diatas kursi ruang tunggu pada salah satu rumah sakit ternama. Menunggu hasil pemeriksaan medis juga beberapa obat yang kemungkinan dapat Hoseok konsumsi. Namjoon tak pernah melepaskan pandang juga genggaman erat pada tangan kecil milik sang Alpha muda. Dapat Namjoon tangkap, ada rasa gelisah pada raut wajah elok si pemuda kecil. Bagai dapat merasakan apa yang sebenarnya tengah Hoseok rasakan, membuat Namjoon menghela pelan sebelum memeluk tubuh Hoseok cukup lama.

"It's okay, gaakan ada apa-apa. Jangan takut."

"Kalo gue sakit parah gimana? Kalo gue—"

Namjoon berdecak sebal, "Apa sih. Kok ngomong nya gitu? Jangan negative thinking dulu Hoseok."

"Ya tapi kan—"

Ucapan sang Alpha muda terpotong, ketika seorang perawat menghampirinya. Tersenyum ramah, sembari sekilas menundukkan kepalanya. "Tuan Jung Hoseok? Boleh ikut saya?"

"Kemana Sus, saya boleh ikut?" Namjoon mencekal lengan milik Hoseok, tak membiarkan pemuda kecil itu beranjak dari atas kursi ruang tunggu.

"Menemui Dokter, anda boleh ikut tentu saja. Anda suami nya kan?" Perawat wanita itu tersenyum lembut, sebelum meraih lengan Hoseok untuk membantu sang Alpha berdiri.

"Hati-hati ya Tuan Jung, pelan-pelan saja jalannya."

Hoseok maupun Namjoon mengernyit, namun memilih untuk mengikuti langkah sang perawat menuju ruang Dokter yang memeriksa pemuda kecil itu beberapa saat lalu.

Hoseok meremat jemari panjang milik sang Vampire muda, berusaha untuk mengurangi rasa takut saat Dokter dihadapannya tengah mengeluarkan hasil pemeriksaan medis miliknya. Pemuda itu menarik napas dalam, sebelum memilih untuk bertanya.

"Dok, saya gak kenapa-napa kan? Atau ada penyakit ganas di badan saya?"

Namjoon mendengus geli mendengar suara bergetar milik Hoseok, hendak berbicara namun seketika kata-kata yang ada diujung lidahnya kembali tertelan begitu saja. Saat sang Dokter tersenyum lebar, juga mengucapkan kata-kata yang tanpa sadar telah ia tunggu.

"Untung tadi Tuan Jung, melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Dan kami tak menemukan penyakit apapun dalam tubuh Tuan Hoseok pada dominan pemeriksaan, namun ada satu hasil yang patut di selamati."

"Selamat, Tuan Jung dinyatakan tengah mengandung. Umur kandungannya masih terlalu rentan, lima minggu jalan enam minggu. Tolong dijaga janin didalam perut Tuan ya? Jangan melakukan hal berat, jangan terlalu banyak pikiran. Atau mengkonsumsi minuman keras juga rokok."

Dua pemuda yang tengah mendengar dengan seksama itu tertegun, ada debaran bahagia yang tak bisa mereka hindari. Ada pula rasa takut pada salah satu jiwa, juga rasa tak percaya. Hoseok mengigit bibirnya, "Tapi Dok. S-saya Alpha."

Dokter setengah baya itu tersenyum maklum, ketika mendapati ada genangan air pada kantung mata milik sosok dihadapannya. "Ingat, anda tadi melakukan seluruh pemeriksaan medis? Tuan Jung memiliki sel Omega."

Namjoon melirik sekilas, raut wajah Hoseok yang berada disampingnya. Memilih untuk menepikan mobilnya, buat sosok Alpha muda itu menoleh penasaran. "Kenapa?"

Soulmate • namseok • [ End ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang